Nasional
6 Keterangan Gubernur Papua Lukas Enembe Saat Jumpa Pers Setelah Ditolak di Asrama Mahasiswa Papua
Inilah enam keterangan Gubernur Papua Lukas Enembe setelah kedatangannya di Asrama Mahasiswa Papua ditolak penghuninya.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Dyan Rekohadi
3. Sudah Berusaha Membujuk Para Mahasiswa

Lukas mengatakan sebenarnya pihaknya sudah berupaya untuk melakukan koordinasi dengan mahasiswa Papua yang ada di Kalasan.
Ia sudah mengirimkan staf dari Papua maupun dari staf Papua Barat untuk mencoba menembus asrama Kalasan. Namun nyatanya tidak ada yang bisa diterima.
"Bahkan orang tuanya mahasiswa yang di sini juga berupaya membujuk. Tapi benar-benar dia tidak mau keluar," kata Lukas.
Sehingga Lukas menegaskan bahwa mungkin kedatangannya ke asrama Kalasan terlalu emosi dan terlalu cepat. Karenanya ia akan mencoba menjadwalkan ulang untuk menemui mahasiswa Papua di Kalasan.
"Kita akan schedule-kan ulang. Yang penting Jawa Timur aman, Papua aman," tegasnya.
4. Lukas Paham Mahasiswanya Masih Emosi
Menurut Lukas, penolakan itu bukan tanpa sebab.
Ia menganggap para putra daerahnya itu masih dalam keadaan empsi sehingga reaksi penolakan itu diekspresikan begitu saja kepada setiap tokoh yang mencoba hadir ke asrama mereka.
"Jadi ini mungkin terlalu emosi terlalu cepat," jelasnya.
Ia mengaku tetap akan berupaya menemui anak-anaknya di dalam asrama itu dan menjalin dialog.
5. Melapor Pada Jokowi

Lukas juga berkomentar terkait pembentangan spanduk Referendum is Solution oleh penghuni asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Selasa (27/8/2019) petang.
Lukas mengatakan bahwa spanduk semacam itu yang ia terima di mana-mana. Namun ia kembali menegaskan bahwa referendum bukan solusi. Negara sudah memutuskan adanya NKRI.
"Negara memutuskan seperti itu. Referendum bukan saya, itu urusan negara," tegas Lukas.