Nasional

Cara Waria Sisca Sarangheo Tetap Eksis Pasca Bunuh Ipung, Unggah Video Tutorial Makeup di Youtube

Cara Waria Sisca Sarangheo Tetap Eksis Pasca Bunuh Ipung, Unggah Video Tutorial Makeup di Youtube

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
YouTube Sisca Linggau
Cara Waria Sisca Sarangheo Tetap Eksis Pasca Bunuh Ipung, Unggah Video Tutorial Makeup di Youtube 

SURYAMALANG.COM - Cara waria bernama Sisca Sarangheo untuk tetap eksis pasca melakukan kejahatan pembunuhan membuat banyak orang tak percaya. 

Siska Sarangheo, waria paling ngetop di Lubuklinggau itu telah diamankan oleh pihak kepolisian karena terlibat dalam pembunuhan Muhammad Efendi (58) alias Ipung.

Lucunya, Sisca Sarangheo diketahui masih sempat-sempatnya mengunggah sebuah video tutorial makeup di akun YouTube miliknya. 

Sosok Sisca Sarangheo dikenal memiliki sikap kocak oleh masyarakat setempat. 

Tak hanya itu, Sisca Sarangheo juga memiliki sebuah akun Youtube pribadi di mana ia kerap membagikan beragam video di sana. 

Akun YouTube Pribadinya itu bernama Siska Linggau.

Dalam Kanal YouTube tersebut terdapat beberapa video Siska, yang merekam dirinya sedang berjoget mengikuti alunan musik.

Bahkan usai membunuh Ipung, Siska Sarangheo masih sempat mengupload sebuah video di kanal YouTubenya.

Diketahui Ipung ditemukan tewas di rumahnya pada Jumat (23/82019) lalu.

Sementara, pada tanggal 25 Agustus 2019, Siska Sarangheo masih mengunggah video tutorial di akun YouTubenya.

Siska mengungguah sebuah video tutorial makeup di kanal YouTubenya.

Sehari setelah ia mengunggah video tersebut, Siska kemudian ditangkap tim buru sergap Polres Lubuklinggau dan Unit Reskrim Polsek Lubuklinggau Barat di wilayah Lubuktanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.

Sebelumnya pada 2 minggu lalu, Siska sempat mengupload video berjudul Siska Pamit.

Sampai saat ini akun Youtube Siska Linggau sudah disubscribe 211 orang.

Videonya juga tidak terlalu banyak ditonton orang.

Video tutorial makeup yang terakhir diunggahnya telah ditonton lebih dari 2000 kali.

Simak Video Tutorial Makeup Siska Sarangheo:

Kronologi Kematian Ipung Salon

Ipung tewas tragis di rumahnya Jl Yos Sudarso RT 11, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur.

Pembunuhan sadis ini membuat warga Lubuklinggau heboh.

Saat ditemukan Ia mengenakan kaos oblong warna putih dengan kondisi perut penuh luka, ada batu besar disamping kepalanya.

Berdasarkan informasi dihimpun kejadian bermula saat Yeni dan Leni pegawai salonnya datang untuk bekerja seperti biasa.

Setiba di rumah Ipung keduanya terkejut melihat rumah Ipung masih dalam keadaan terkunci.

Karena curiga akhirnya Yeni memanggil Panji tukang tambal di depan rumah Ipung.

Kemudian Panji memanggil tetangga Erwin lalu mereka berempat mencoba masuk ke dalam rumah bersama Yeni dan Leni.

Saat mereka mencoba membuka pintu rolling door rupanya pintu rolling door sudah dalam keadaan tidak terkunci.

Seketika itu mereka langsung masuk ke dalam rumah.

"Ternyata ketika dibuka memang pintu roling door sudah tidak terkunci dan sudah terbuka, kami masuk Yeni ke atas saya ke belakang. Ketemunya dibelakang," ungkapnya pada Tribunsumsel.com.

Setelah itu Panji langsung memanggil Yeni yang tengah berada di atas.

Kemudian mereka langsung memberitahu warga lainnya melaporkan kejadian itu kepada polisi.

Panji mengaku bertemu terakhir dengan Ipung sekitar pukul 19.00 WIB, saat ia ingin menutup usaha tambal miliknya.

Saat itu ia melihat Ipung bersama temannya sedang dalam salon.

"Jam 09.00 WIB biasanya sudah buka, biasanya pagi dia sudah kepasar, kemudian tadi heran akhirnya kami manggil Panji," Timpal Yeni.

Kecurigaan itu bermula kata Yeni, karena selama ini rumahnya selalu rapi, semua rumahnya tidak ada tidak terkunci, saat datang mereka melihat pintu rumahnya masih terbuka.

"Saya lihat ada jendela tebuka itulah saya curiga karena biasanya memang dia (Ipung) orangnya rapi, kalau pergi biasanya rumahnya terkunci," tambahnya.

Banyak masyarakat yang bertanya-tanya apa motif pembunuh Ipung.

Kepergian Ipung secara mengenaskan tidak disangka oleh para keluarganya.

Bahkan mereka tidak menyangka sama sekali kalau Ipung akan mengalami nasib tragis.

"Tidak menyangka sama sekali pak, karena setahu kami dia (Ipung) tidak ada musuh sama sekali," ungkap Anton keponakan Ipung di Rumah Sakit dr Sobirin.

Anton mengaku, dulu ia pernah mendengar pamannya itu ribut dengan temannya.

Namun ternyata mereka masih bersaudara dan itu sudah lama sekali.

"Itu sudah lama sekali, habis itu kami tidak pernah lagi mendengar kalau dia (Ipung) ribut-ribut dengan temannya atau sesama mereka yang punya usaha salon," ujarnya.

Anton mendapat kabar pamannya itu meninggal dunia sekira pukul 10.00 WIB dari kakaknya.

Ketika mendapat kabar itu ia langsung meluncur menuju rumah korban.

"Ketika datang, polisi sudah ramai, saya membantu polisi mengemas barang-barangnya, cincin, gelang semuanya masih utuh.

Termasuk uangnya masih utuh. Tapi bukan Rp15 juta melaikan hanya Rp 13,1 Juta," paparnya.

Namun yang hilang yakni kunci rumah, biasanya pamannya itu selalu rapi, kunci rumah dan seluruh kunci lemari selalu digabung dalam satu gantungan.

Usai kejadian itu mereka telah mencari-carinya kemana-mana, namun, tidak ketemu.

"Termasuk kami dapat informasi dari temannya kalau dua hari lalu mereka bertemu, ternyata Hp (Ipung) ada tiga, tadi kami cari yang ketemu hanya satu, duanya mungkin hilang," tambahnya.

Ia membenarkan jika pamannya itu pernah menikah mereka dikaruniai dua orang anak, satu perempuan bekerja di Prabumulih, satu laki-laki bekerja di Bengkulu.

"Sedangkan istrinya di Palembang punya usaha jahit," ujarnya.

Sisca Sarangheo Pernah Bunuh PNS

Siska Sarangheo, waria terkenal asal Lubuklinggau ditangkap karena membunuh Ipung, pemilik Ipung Salon.

Siska Sarangheo, mengaku membunuh Ipung dengan menggunakan batu.

Siska mengaku membunuh Ipung dengan menggunakan batu. Batu tadi dibawa oleh temannya bernama Dedi.

Ipung memang ditemukan dengan tengkorak kepala yang pecah.

Saat ini Siska Sarangheo masih ditahan dan dalm proses penyidikan.

Waria bertubuh tambun ini rupanya bukan orang sembarangan.

Ia pernah juga dipenjara karena membunuh.

Banyak catatan kriminal yang dilakukannya, salah satunya sudah membunuh seorang PNS, diduga motif membunuh karena kesal.

Apriyanto alias Siska Sarangheo ditangkap tim Buser Polres Lubuklinggau dan Unit Reskrim Polsek Lubuklinggau Barat.

Siska bernama asli Apriyanto alias Wahab, ia berasal dari Desa Padang Ketitiran, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Empat Lawang.

Seperti yang TribunJakarta kutip dari Tribunsumsel.com, bukan kali ini Siska masuk ke penjara.

Tahun 2006 lalu Ia ditangkap Polisi dalam kasus pembunuhan seorang PNS di Perumnas Tanjung Aman Kecamatan Lubukinggau Barat I.

Saat itu, Siska ditembak polisi karena mencoba melawan.

Setelah menjalani persidangan, majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Lubuklinggau memvonis Siska empat tahun penjara.

Setelah divonis Siska menjalani masa tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pakjo Palembang.

Namun bukannya jera di dalam Lapas Siska malah melakukan penganiayaan terhadap Narapidana lainnya.

Saat itu Siska menusuk salah satu Narapidana.

Akibat ulahnya itu masa tahanannya yang tinggal enam bulan lagi bertambah menjadi satu tahun penjara.

Kemudian tahun 2017 lalu Siska kembali ditangkap Satreskrim Polres Lubuklinggau, karena melakukan percobaan pembunuhan mengejar anak dibawah umur dengan senjata tajam (Sajam).

Dalam kasus tersebut majlis hakim PN Lubuklinggau memvonisnya satu tahun penjara. 
Siska menjalani penahanan di Lapas kelas II Lubuklinggau.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved