DPRD Dorong Kejari Batu Usut Tuntas Penyertaan Modal di BWR

SURYAMALANG.COM, KOTA BATU - Ketua Fraksi Gabungan DPRD Kota Batu, Fahmi Alkatiri mendorong agar Kejari Batu bisa menuntaskan pengusutan penyertaan modal Rp 3 miliar ke PT Batu Wisata Resource  (BWR).

Fahmi mengklaim sebagai  orang pertama di DPRD yang menolak permintaan penyertaan modal yang diajukan Direktur PT BWR, Bagyo Prasasti Prasetyo tahun 2018.

Kala itu BWR minta tambahan penyertaan modal lagi dengan besaran anggaran Rp 3,5 Miliar pada 2018.

Di tahun 2019 ini, BWR juga mengajukan permohonan penyertaan modal lagi. Namun Fahmi lupa berapa besarannya.

“Kejari mengatakan lewat media bila telah melakukan penyelidikan soal penyertaan modal itu. Kami sangat mengapresiasi langkah tersebut,” kata Fahmi kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (28/8/2019).

Politisi Nasdem itu berharap Kejari Batu transparan dalam pengusutan. Menurutnya, jika memang ditemukan indikasi penyalahgunaan, harus diusut tuntas.

Sebaliknya, jika tak ditemukan indikasi adanya kesalahan harus dihentikan dan wajib direhabilitasi.

“Kalau terindikasi berbuat tidak benar, Kejaksan Batu harus menindaklanjuti dengan serius. Jangan main-main dalam menegakkan hukum,” kata Fahmi.

Kata Fahmi, anggota dewan sepakat untuk menolak pengajuan anggaran itu karena BWR tidak menunjukkan progresivitas kinerja.

“Kami melihat secara pribadi maupun secara kelembagaan, BWR belum bekerja secara maksimal,” ujarnya.

Dia berharap Kejari Batu mengusut sampai tuntas. Kalau ditemukan indikasi melanggar hukum, kata dia, harus diusut sesuai prosedur.

“Sebaliknya kalau tidak ada indikasi, ya dihentikan. Itu pun harus diumumkan secara terbuka dan nama baik BWR harus direhabilitasi. Sehingga masyarakat tidak berspekulasi macam-macam, “ terangnya.

Sementara itu, Direktur BWR, Bagio Prasasti Prasetyo awalnya mengatakan kalau pihaknya tidak pernah mengajukan permintaan penyertaan modal 2018.

BWR hanya mendapat anggaran melalui penyertaan modal 2017.

“Kami tidak pernah mengajukan tahun 2018. Kami tidak pernah mengajukan anggaran. 2018 itu memang tidak mendapat anggaran. Selanjutnya kami tidak pernah mengajukan lagi,” ujarnya.