Nasional
Akhir Kisah Video Viral Ospek Mahasiswa Baru Disuruh Minum Air Ludah, Ini Nasib Para Senior Kini
Beredar video viral ospek Mahasiswa baru disuruh minum air ludah temannya sendiri, begini nasib para seniornya kini.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Dyan Rekohadi
Kepala korban dipukul oleh pembina menggunakan bambu.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMA Militer Plus Taruna Indonesia Palembang dikabarkan meninggal dunia saat kegiatan MOS.
Curiga akan kejadian yang menimpa DBJ, pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Hasil pemeriksaan visum luar RS Bhayangkara Palembang menyatakan adanya tanda luka memar di bagian kepala dan kaki DBJ.
"Saat diperiksa visum dalam juga memang resapan darah di kepala. Berarti ada benturan kuat di kepala. Di dada juga ada," ujar dokter forensik RS Bhayangkara Palembang Indra Sakti, Sabtu (13/7/2019) dikutip dari Kompas.com.
Setelah melakukan pemeriksaan, Satreskrim Polresta Palembang kemudian menetapkan satu orang tersangka dalam kasus tewasnya DBJ, yakni Obbi (24).
Obbi merupakan pembina dari SMA Militer Plus Taruna Indonesia Palembang.
"Hasil pemeriksaan, tersangka mengakui jika telah menganiaya korban. Tadi malam telah ditetapkan tersangka atas nama Obbi," kata Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara, Senin (15/7/2019).
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukukan kepada tersangka, diduga Obbi nekat melakukan penganiayaan karena kesal dengan ulah DBJ.
Kompol Yon Edi mengatakan, DBJ dianggap pemalasa dna sering membantah arahan pembina.
"Motifnya berawal dari dia (tersangka) kesal, karena calon siswa ini malas-malasan begitu, dia lakukan pemukulan dengan bambu," katanya.
DBJ disebut sempat memaki Obbi setelah dipukul.
Obbi merasa tersinggung hingga membuatnya marah dan menarik DBJ hingga terjatuh.
Akibatnya, kepala DBJ terbentul ke aspal.
Benturan ini diduga membuat DBJ mengalami pendarahan di kepala.
Obbi merupakan pembina yang ditunjuk oleh pihak sekolah untuk mengurusi MOS.
Mengani legalitas dna kompetensinya, pihak kepolisian akan terus menyelidiki.
"Tersangka Obbi statusnya pembina yang ditunjuk pihak sekolah, masalah legalitas dan kompetensi kita cari lagi," ujar Yon.