Berita Malang

BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Hoax Santet Disebar Orang Singosari & Suasana Gunung Kawi 1 Muharram

Berita Malang populer hari ini, hoax santet disebar orang Singosari dan suasana Gunung Kawi pada 1 Muharram.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
TribunStyle.com
Ilustrasi Hoax Santet Disebar Orang Singosari 

SURYAMALANG.COM - Berita Malang populer hari ini Senin (2/9/2019) salah satunya soal hoax santet yang disebar orang Singosari

Selain itu, berita Malang populer hari ini juga membahas suasana Gunung Kawi saat 1 Muharram

Selengkapnya, simak berita Malang populer hari ini yang dirangkum SURYAMALANG.COM.

1. Hoax Santet yang Disebar Orang Singosari 

Aksi kriminal Jumi’ati, warga Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang berhasil digagalkan Unit Reskrim Polsek Singosari, Sabtu (31/8/2019) malam.

Kanit Reskrim Polsek Singosari, Iptu Supriyono menerangkan, tersangka merupakan perempuan berusia 37 tahun. Ibu rumah tangga ini lihai melakukan aksi penipuan dan pencurian.

"Aplikasi WhatsApp menjadi sarana tersangka untuk melakukan aksi penipuan berujung pencurian. Lewat aplikasi itu korban bisa terperdaya rayuan tersangka.

"Kemudian pelaku berkata, jika korban telah diguna-guna dan akan disantet oleh seseorang,” ujar Supriyono ketika dikonfirmasi, Minggu (1/9/2019).

Keluarga Ahok Kembali Harmonis, Potret Kebersamaan Puput & Nicholas Sean Jadi Bukti, Bak Kakak Adik

Warga Singosari Kabupaten Malang menipu korbannya via WhatsApp dan menguras harta korban hingga puluhan juta.
Warga Singosari Kabupaten Malang menipu korbannya via WhatsApp dan menguras harta korban hingga puluhan juta. (IST)

Secara kronologi, Supriyono menjelaskan, pada Senin (24/6/2019) lalu pelaku menghubungi korban.

Korban diketahui bernama Demi Mukartono warga Dusun Tambakrejo, Desa Tambakasri, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.

Lewat aplikasi WhatsApp, tipu daya pelaku tersampaikan.

Terlalu percaya dengan omongan pelaku, korban lantas mendatangi rumah pelaku.

Tak ingin terkena ilmu hitam, korban akhirnya menuruti ajakan pelaku untuk mengikuti ritual.

Korban diajak menuruti permintaan pelaku guna menghindari kesialan yang terjadi pada korban.

"Syarat ikut ritual kata pelaku harus mengeluarkan semua uang dan seluruh isi dompet termasuk kartu ATM milik korban. Semua barang ditaburi bunga dan dimasukkan ke salam plastik oleh  tersangka," imbuh Supriyono.

Ritual pun usai. Namun, pelaku tak memperbolehkan korban untuk membuka isi kantong plastik itu.

Pelaku akhirnya menyarankan agar disimpan ke dalam jok motor.

Jumi’ati kemudian punya alibi. Ia meminjam sepeda motor korban. Alasannya ada keperluan mendesak.

Berpikir positif, korban menyerahkan kunci beserta motornya kepada pelaku.

Tersangka diam-diam langsung menuju ke mesin ATM di Kecamatan Singosari untuk menggasak habis uang di rekening korban.

"Sebelum itu, pelaku menyuruh korban untuk menulis pin ATM ke pesan SMS. Tipu daya tersangka menyebabkan korban mengalami kerugian mencapai Rp 52 juta lebih,” jelas Supriyono.

Pelaku mengambil uang di empat lokasi ATM yang berbeda.

Ahok Sudah Bagikan Harta Setelah Nikahi Puput, Dahlah Iskan Sampai Prihatin dengan Veronica Tan

Yaitu, mesin ATM Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BRI dan Bank BNI yang berlokasi di Wilayah Kecamatan Singosari.

Kasus ini terungkap setelah korban yang hendak mengambil uang di dalam kartu ATM.

Tercengang, korban mendapati saldo puluhan juta miliknya sudah raib tak tersisa uang. Hanya saldo minimum.

Korban kemudian mendatangi rumah Jumi’ati yang berlokasi di wilayah Kecamatan Singosari

Tapi Jumi'ati tidak ada dan rumahnya kosong. Kemudian korban akhirnya melapor ke petugas Polsek Singosari.

Hingga akhirnya, pada Sabtu (31/8/2019) sore, Supriyono mengatakan bahwa sedang bersembunyi di wilayah Kecamatan Lawang.

"Kami langsung melakukan penyelidikan ternyata tersangka di Lawang. Polisi menyita berbagai barang bukti, yakni kartu ATM BCA dan bank lain yang digunakan untuk menyimpan uang hasil penipuan dan pencurian, serta handphone yang dijadikan sarana tersangka," ungkap Supriyono.

Akibat perbuatannya, emak-emak ini dijerat pasal 30 Undang-undang ITE nomor 11 tahun 2008 dan pasal 378 KUHP, serta pasal 362 KUHP tentang penipuan dan pencurian yang dilakukan melalui sarana perangkat elektronik.

2. Suasana Gunung Kawi 1 Muharram 

Pesarean Gunung Kawi, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, sudah dipadati para peziarah dan wisatawan sedari pagi, Minggu (1/9/2019).

Khalayak dari berbagai generasi usia dan gender membaur menjadi satu berjalan menuju arah pesarean.

Para pedagang di sana turut meraup berkah atas melubernya jumlah kunjungan wisata di Pesarean Gunung Kawi.

Membludaknya kunjungan di Pesarean Gunung Kawi karena mereka ingin menyaksikan pawai sengkala peringatan 1 Muharram atau Suro.

Suasana 1 Muharram atau Suro di Pesarean Gunung Kawi, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, sudah dipadati para peziarah dan wisatawan sedari pagi, Minggu (1/9/2019).
Suasana 1 Muharram atau Suro di Pesarean Gunung Kawi, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, sudah dipadati para peziarah dan wisatawan sedari pagi, Minggu (1/9/2019). (SURYAMALANG.COM/M Erwin)

Pengunjung dibuat terpana dengan keberadaan ogoh-ogoh.

Bentuknya macam-macam. Ada ogoh-ogoh berbentuk kuda, buto, garuda, dan tokoh pewayangan.

Di depan ogoh-ogoh, para penari tunjukkan keindahan tarian. Serasi dengan harum semerbak dupa yang tercium sepanjang hari.

Ternyata, setiap kelompok merupakan bagian dari 14 RW di Desa Wonosari.

Tariannya beragam. Mulai dari tari Jawa, Bali hingga kesenian Banjari.

"Butuh waktu satu bulan untuk merangkai konsep ogoh-ogoh ini," ungkap Hendro warga setempat.

Puncak kemeriahan Gebyar Suro Pesarean Gunung Kawi terletak pada pembakaran sengkala.

Pembakaran dilakukan di pelataran Tribun Gunung Kawi.

Masyarakat yang sudah menanti sejak pagi hari dibuat tak sabar dengan atraksi yang melibatkan pembakaran ogoh-ogoh berbentuk buto nan sangar.

Maknanya, buto sengkala itu dibakar sebagai representasi penghapusan nafsu angkara murka dan segala sifat buruk dalam diri.

Dengan harapan, hanya menyisakan sifat baik yang juga membawa menuju kehidupan lebih bermanfaat.

Plt Bupati Malang, Sanusi menerangkan prosesi adat di Gunung Kawi harus tetap lestari. Sanusi memuji masyarakat yang masih merawat tradisi hingga kink

"Ini merupakan agenda nasional. Saya ingin para generasi muds melestarikan budaya kawi yang sudah menasional," ujar Sanusi.

Sanusi bernasehat, agar para pengelola pariwisata bisa membuat pengunjung senyaman mungkin.

Untuk itu peningkatan kualitas SDM menurutnya harus digalakkan.

"Nanti melalui dinas pariwisata untuk mengedukasi masyrakat agar berperilaku sopan kepada semua  wisatawan dan juga membuat wisatawan yang datang ke sini ini nyaman. Sehingga nanti kembali lagi," ungkap Sanusi.

Menanggapi permintaan Sanusi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara menerangkan, sudah melakukan berbagai macam sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan para pelaku usaha pariwisata.

"Sudah berkali-kali kami lakukan sosialisasi, seminar dan sertifikasi kepada pengelola tempat wisata. Di Kabupaten Malang menunjukkan tak hanya wisata alam. Namun, lengkap dengan wisata budayanya," jelas Made.

3. Kunci Sukses MABA Dari Wali Kota Batu 

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko hadir memberi motivasi pada ratusan mahasiswa baru Universitas Widyagama (UWG) Malang, Minggu (1/9/2019).

Berpenampilan sporty, Dewanti mengenakan jeans biru, sepatu sport dan blus putih.

"Saya ini kalau berpakaian moody. Sehari-hari sudah berpakaian panjang, saya hari ini tampil begini," kata Dewanti mengawali pembicaraan di UWG.

Sebab setelah acara itu, ia akan ke Batu memberikan penghargaan untuk atlet. Sebelum aktif di politik, Dewanti hanya aktif di PKK RT sampai RW di lingkungan dia tinggal di Jl Anjasmoro.

Ia dinilai sregep, 12 Tahun aktif di PKK baru dicalonkan sebagai anggota DPRD Kota Malang. Saat itu masih ada tiga partai politik. Disitulah ia harus menulis biodata diri dan membuat orang lain tahu bahwa ia sarjana.

Jadwal Acara SCTV TRANS TV GTV RCTI Indosiar TVONE Hari Senin 2 September 2019, Deretan Film dan FTV

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mendapat cindera mata dari Rektor Universitas Widyagama Malang, Prof Dr Ir Iwan Nugroho MS usai kegiatan PKKMB di Hall Widyagama, Minggu (1/9/2019).
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mendapat cindera mata dari Rektor Universitas Widyagama Malang, Prof Dr Ir Iwan Nugroho MS usai kegiatan PKKMB di Hall Widyagama, Minggu (1/9/2019). (IST)

Dewanti juga berkarier sebagai dosen psikologi. Ia menyatakan pernah fakultasnya melakukan assesment pada pada siswa yang masuk perguruan tinggi. Banyak yang memiliki IQ 150 tapi komitmennya jelek.

"Kenapa saya cerita ini? Pinter alhamdullilah. Hebat oke. Tapi tak cukup jika tak punya komitmen pada apapun. Seperti janji, tepat waktu dll," kata ibu tiga anak ini.

Bekal kepintaran tidak cukup itu saja, tapi yang bikin sukses adalah attitute/ perilaku. "Sukses itu terdiri dari kata A S K. Yaitu Attitute, Skill dan Knowlegde," tandasnya.

Kenapa A diatas? Ia menyebut 75 persen yang mempengaruhi orang sukses adalah perilaku, di mana di dalamnya ada etika. Kemudian Skill dan Knowledge 25 persen dibagi dua.

"Itu adalah karcis masuk atau tiket. Untuk jadi ASN, syarat tiket ijazah. Syarat suksesnya adalah attitute. Tapi yang penting lagi adalah bagaimana menggunakan ijazah itu dengan komitmen yang tinggi," katanya.

Ia juga berpesan agar mahasiswa kembali ke zaman lalu terutama di etika. Misalkan jika ada orang sepuh ketika lewat menunduk atau permisi. Namun kadang anak muda saat ini kerap nyelonong begitu saja.

Sedang Rektor UWG Malang, Prof Dr Ir Iwan Nugroho MS menyatakan lebih dari 750 maba ikut PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru).

"Tapi kami masih membuka pendaftaran sampai September ini," jelas Iwan.

Dari pilihan maba, masih terbanyak di Fakultas Ekonomi yaitu di akuntansi dan manajemen. Kemudian ke Teknik Sipil dan Ilmu Hukum.

"Alhamdullilah masih mendapat amanah dari masyarakat untuk melayani dan mendidik mereka sebagai generasi bangsa," jelas Iwan.

Sementara itu ditanya soal peringkat UWG yang naik menjadi 76 di klaster 2 pemeringkatan Kemeristekdikti, ia menyatakan sebagai tantangan.

"Tahun depan belum tahu bagaimana. Karena kriteria penilaian makin berat," kata dia.

Minimal bisa mempertahankan peringkat tahun depan. Dalam lima tahun terakhir peringkat UWG di 288, 178, 92, 87 dan kemudian 76 untuk kinerja penilaian 2018 yang diumumkan pada 2019.

"Kalau di klaster dua itu ada nilai rata-ratanya. Untuk di penilaian input yaitu SDM terbantu pada jumlah dosen kami yang sudah S3 sebanyak 40 orang dari jumlah dosen 125 orang. Sehingga persentasenya tinggi. Lektor kepala juga sudah lumayan banyak," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved