Berita Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Kisah Pengamen Cantik Hidupi 2 Anak & Penjual Lumpia Untung Jutaan
Berita Malang populer hari ini, kisah pengamen cantik yang hidupi 2 anak hingga cara penjual lumpia untung jutaan rupiah per hari modal Rp 170 ribu.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Berita Malang populer hari ini Jumat (6/9/2019) salah satunya kisah pengamen cantik yang hidupi 2 anak.
Selain itu berita Malang populer lainnya juga membahas cara penjual lumpia untung jutaan rupiah.
Selengkapnya, langsung saja simak berita Malang populer yang telah dirangkum SURYAMALANG.COM.
1. Kisah Pengamen Cantik Hidupi 2 Anak
Tepat pukul 08.00 WIB, Novi Rabah Isa membuka pintu keluarnya sambil menenteng sound system kecil.
Ia naikkan sound tersebut ke atas sepeda motornya. Tujuan pertamanya adalah warung Pujasera di depan Stasiun Kota Baru, Kota Malang.
"Biasanya sampai enam lagu. Baru setelah itu saya geser ke tempat lain," cerita pengamen cantik itu, Kamis (5/9/2019).
Novi adalah pengamen jalanan. Namun jika mendengar suaranya, pantaslah ia dijejerkan dengan biduan kelas Jawa Timur. Tak kalah dari Via Vallen.
Perempuan kelahiran Malang ini pertama kali ngamen tahun 2012. Tanpa diketahui suami, dia memesan sound system mobile kepada tetangganya.
"Pertama kali ngamen juga suami ndak tahu. Tapi terus ketahuan, dimarahi sih. Tapi saya tetap ngeyel ngamen," katanya.
Keputusan Novi menjadi pengamen dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi. Suaminya seorang pemulung yang pendapatannya tak menentu. Padahal, ada anak yang harus disekolahkan.
Novi hanyalah tamatan SMP. Sejak kecil, ia hidup terbatas karena ayahnya seorang tukang sayur dan ibunya adalah ibu rumah tangga.
"Saya nggak melanjutkan sekolah juga karena kasihan sama ibu dan bapak. Mereka sudah tua," ucap dia.
Sehari-hari, Novi berkeliling dari warung ke warung di Kota Malang dari pukul 8 pagi hingga 9 malam. Jika kakinya pegal, ia biasa menumpang di salah satu warung untuk istirahat.
"Saya bahkan pernah pulang pukul 11 malam," tutur perempuan dua anak itu.
Banyak suka dan duka yang Novi alami. Kadang, dia digoda dan sering dimintai nomor handphone oleh pria yang tidak dikenal. Belum lagi, gunjingan para tetangga yang tak enak didengar.
"Tapi saya ya cuek saja. Yang penting uang yang saya dapat itu halal," ujarnya.
Berjuang demi Anak
Novi memiliki dua orang buah hati. Anak pertamanya berumur sembilan tahun dan kedua berusia tiga tahun.
Jika ditinggal bekerja, dua anak Novi diasuh oleh kakak suaminya. Beruntung, mereka tidak pernah rewel.
"Kalau pulang, saya tinggal ganti uang jajan saja," ucapnya.
Awalnya, Novi khawatir anaknya malu saat tahu ibunya adalah seorang pengamen. "Tapi ternyata nggak malu. Dia cuek saja, mungkin tahu kalau pekerjaan saya halal ya," katanya.
Selain mengamen, Novi kini banyak diundang untuk bernyanyi di resepsi pernikahan bahkan kampanye. Jika sedang menerima order nyanyi, ia absen mengamen.
Novi berharap kedua anaknya tidak mengikuti jejaknya. Ia ingin mereka menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.
"Harapan saya cuman satu, mudah-mudahan anak-anak nggak seperti saya. Biar mereka sekolah tinggi," harap Novi.
2. Cara Penjual Lumpia Untung Jutaan Rupiah
Pasangan suami istri, Noer Amin Hidayatullah (31) dan Ernawati Agustina (28) asal Dusun Turi, Desa Kepuharjo Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, bahu membahu mengembangkan bisnis makanan beku sejak tahun 2016.
Motivasi ingin mendapatkan penghasilan tambahan, dibarengi dengan minat berbisnis yang kuat, menjadikan Ernawati dan suami mantap menjalankan usaha hingga kini.
Ernawati tak bisa melupakan awal mula ia bersama suami memulai bisnis. Kala itu, Amin masih bekerja sebagai juru masak di salah satu hotel terkemuka di Kota Batu.
Tak ingin hidup hanya mengandalkan gaji suami, Ernawati mulai berangan merintis usaha. Bersama suami, ia pun mulai memasak cemilan lumpia. Cemilan yang tak asing bagi para penyuka kuliner.
Awalnya, kudapan berisi potongan sayur, digoreng dan disajikan dengan saus tauco tersebut, ia jual ke teman-temannya dengan cara Pre Order (PO) sesuai pesanan.
"Kala itu kami berpikir bagaimana caranya punya penghasilan tambahan. Gaji suami ngepas. Gak ada cadangan buat menabung. Karena saya suka lumpia, akhirnya saya dan suami mencoba membuat lumpia. Awalnya kami jual ketika ada pesanan," terang wanita lulusan S1 Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Malang ketika ditemui di rumahnya, Kamis (5/9/2019).
Modal awal Rp 170 ribu menjadi saksi bisu awal mula usaha lumpia Ernawati bersama suami. Modal tersebut digunakan untuk memenuhi pesanan 20 pack lumpia.
"Kami berpikir terlebih dahulu cemilan apa yang tak tergerus zaman. Akhirnya kami pilih lumpia," ujar wanita yang akrab disapa Erna itu.
Setelah teman-temannya merasakan lumpia pesanannya, Erna semringah mendapat respon baik. Kemudian ia mencoba mempromosikan dagangannya melalui media sosial Facebook.
Keputusannya merambah media sosial Facebook sebagai sarana promosi berbuah tepat. Di sanalah ia mendapat tawaran dari seseorang yang menawarkan diri sebagai reseller dan agen produknya.
"Kemudian ada yang tanya bisa gak jadi reseller. Dari situ pengen ngerambah reseller di luar kota. Cari tau lah caranya ke Facebook. Disitulah saya mengenal bagaimana promosi produk di Facebook," ungkap wanita yang pernah menjadi penjahit itu.
Setelah itu, usaha lumpia yang dibangun Erna bersama suami berkembang. Pembagian tugasnya, Amin sebagai juru masak dan Erna sebagai marketing produk dan owner. Peran tersebut berlaku hingga kini. Lumpia itu dijual dengan berbagai varian. Seperti lumpia jamur, rebung, ayam, udang hingga tuna.
Tahun 2018, Amin kesulitan membagi waktu antara pekerjaan sebagai juru masak hotel dan produksi lumpia usahanya. Pulang malam sembari membuat pesanan dirasakannya menguras tenaganya. Akhirnya ia memilih untuk resign dan fokus merintis usaha lumpia.
"Buka usaha lumpia kok lebih menjanjikan. Kemudian saya resign dari kerja jadi koki di hotel. Saya memutuskan mantap membuka usaha," terang pria asli Sumenep alumni jurusan Tata Boga Universitas Negeri Malang.
Soal alur distribusi, Erna menerapkan dua alur distribusi. Pihaknya sebagai produsen kemudian menyalurkan produk kepada agen dan reseller. Aturannya, pembelian untuk agen minimal 40 pack produk dan reseller 15 pack produk all variant. Lumpia tersebut ukurannya 8 cm. Satu pack berisi 12 lumpia. Omzet perhari ternyata menggiurkan.
"Kini di area Malang Raya kami mempunyai 10 agen. Jawa Tengah 10 agen. Jakarta 3 agen. Surabaya 3 agen, Bali 3 agen. Kami ada sistem target, minimal omzet 1 juta setiap hari. Sehari kami bisa menjual sampai 100 pack. Alhamdulillah bisa tercapai," terang wanita kelahiran Malang berusia 28 tahun.
Agar tak tergerus zaman, Erna berinovasi terus memunculkan produk baru yang mengikuti selera konsumen. Kini produknya sudah mencapai 40 varian rasa. Tak hanya lumpia. Ada juga donat kentang, risoles, pisang molen, lemper goreng hingga pempek palembang. Semua dijual dengan harga terjangkau mulai dari Rp 14 ribu hingga Rp 40 ribu per pack.
Erna mengungkapkan usahanya dirintis mulai dari nol. Untuk alat produksi hingga kulkas penyimpanan produk ia lengkapi sedikit demi sedikit. Kini ia sudah mempunyai 2 lemari es berukuran besar dan 1 berukuran kecil. Cukup untuk menampung ratusan produknya.
"Kami pasarkan lewat instagram dengan akun @Jurlumfoods.ind. Saat ini kami tengah proses mengurus HAKI (Hak kekayaan intelektual) dan sertifikasi Halal. Kami memperoleh pembinaan dari Diseperindag Kabupaten Malang," kata wanita yang juga perajin daur ulang popok itu.
Erna dan suami tak ingin bekerja sendirian mengembangkan usahanya. Kini, ia sudah memiliki 5 orang karyawan produksi dagangannya. Keseluruhan karyawannya adalah warga desa di sekitar tempat tinggal Erna.
"Sistem penggajian borongan. 1 orang mendapat upah Rp 288 ribu per minggu," tutur wanita berkacamata ini.
Inovasi penyimpanan makanan dengan metode pembekuan membuat produk bikinan Erna bertahan lama.
"Keunggulan produk kami variannya banyak. Kulit lumpianya gak alot. Cenderung ke krispi. Praktis langung goreng. Karena tak pakai pengawet, di luar ruangan hanya bisa bertahan 10 jam. Tapi di dalam lemari beku lumpia asin bisa bertahan 3-4 bulanan," ungkap wanita pengidola Bob Sadino.
Hingga kini, Erna mengaku sudah seringkali mendapat bimbingan kewirausahaan dari Pemerintah Kabupaten Malang. Melalui Dinas Koperasi dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang. Meski belum pernah mendapat prestasi, kedepan Erna ingin mengembangkan usahanya agar bisa memberdayakan masyarakat sekitar wilayahnya.
Kepada calon pengusaha, ia mempunya tips. Bahwasanya modal bukanlah hambatan memulai usaha.
"Kalau mau usaha tapi katanya hambatannya itu modal kami tidak setuju. Yang terpenting adalah ada niat untuk memulai," kata Erna.
Di sisi lain, Amin sang suami menerangkan, semakin terpacu memulai usaha adalah karena kata-kata motivasi dari dr Wiwik Wahyuni, dosen jurusan mata kuliah tata boga yang pernah mengajarnya. Menurutnya, memulai usaha bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi warga sekitar.
"Saya masih ingat kata beliau. Katanya, jika kamu lulus jadi pegawai kantoran meskipun jabatan kamu ringgi saya acungi jempol satu. Namun, jika kamu bisa merekrut karyawan dan memulai usaha saya acungi jempol empat. Itulah yang memotivasi saya hingga kini," ujar pria hobi masak itu.
3. Job Fair di Aula Skodam Brawijaya
Ribuan pencari kerja memadati lokasi job fair di Aula Skodam Brawijaya, Kota Malang, Kamis (5/9/2019).
Job fair yang digelar sampai 6 September 2019 ini menyediakan 1.000 lowongan pekerjaan.
37 perusahaan siap menampung para pencari kerja dalam job fair tersebut.
“Dalam acara ini kami kerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Malang.”
“Tujuannya ialah menjembatani perusahaan yang membutuhkan calon pekerja baru yang lowongannya tidak sampai telinga mereka (para pencari kerja),” ucap Ricky Janur, Direktur Utama Job For Career kepada SURYAMALANG.COM.
Dalam job fair ini para pencari kerja juga bisa langsung diinterview oleh para perusahaan.
Para pencari kerja tersebut juga akan ditempatkan disejumlah wilayah yang ada di Jawa Timur.
“Sebenarnya lowongan pekerjaan itu banyak. Saat ini perusahaan banyak yang mencari fresh graduate karena mudah untuk dibentuk.”
“Dengan event ini para pencari kerja bisa mencari pekerjaan buat mereka,” ujarnya.
Gelaran job fair ini juga banyak diapresiasi oleh para mahasiswa.
Seperti Faizal Akbar, pria asal Palembang yang datang ke acara job fair bersama teman-teman.
Lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini sedang mencari pekerjaan usai menyelesaikan studinya di tahun 2018 lalu.
“Saya ingin cepat punya kerjaan. Ini sudah ada lima perusahaan yang telah saya lamar,” ucapnya.
Faizal berharap pemerintah lebih sering menggelar job fair.
Sebab, banyak dari masyarakat, terutama mahasiswa yang baru lulus, membutuhkan pekerjaan.
“Memang banyak mahasiswa setelah lulus terus mencari pekerjaan. Kalau bisa pemerintah melihat kami (mahasiswa) dengan banyak menggelar event job fair,” tandasnya.
Sebagai informasi, bagi masyarakat yang sedang mencari pekerjaan untuk segera datang ke acara job fair di Aula Skodam Brawijaya.
Proses masuknya gratis, hanya saja para pelamar nantinya diharuskan untuk melakukan top up di gerai yang telah disediakan oleh panitia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/berita-malang-populer-hari-ini-kisah-pengamen-cantik-hidupi-2-anak-penjual-lumpia-untung-jutaan.jpg)