Kabar Pamekasan

Cuma Beda Pilihan Politik Level Desa, Rizal Ayunkan Celurit ke Tetangga di Pegantenan, Pamekasan

Hanya gara-gara beda pilihan politik level desa, Rizal (32) menganiaya tetangganya, Misnayan (50), warga Pegantenan, Pamekasan, pakai celurit.

Editor: yuli
Kuswanto Ferdian
Anggota Satreskrim Polres Pamekasan saat olah TKP di rumah Misnayan, Desa Pegantenan, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (12/9/2019). 

Misnayan mengalami luka robek di bagian tangan sebelah kirinya, bagian perut dan anggota tubuh yang lain.

SURYAMALANG.COM, PAMEKASAN - Hanya gara-gara beda pilihan politik level desa, Rizal (32) menganiaya tetangganya, Misnayan (50), warga Desa Pegantenan Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Kamis (12/9/2019).

Penganiyaan itu terjadi diduga karena perselisihan pilihan calon Kepala Desa (Cakades) yang dilaksanakan sehari sebelumnya. 

Informasi di lokasi kejadian, penganiyaan itu dilakukan oleh Rizal (32) kepada Misnayan (50).

Rizal dan Misnayan merupakan tetangga.

Siang itu sekitar pukul 14.00 WIB Misnayan sedang duduk kursi di depan rumahnya.

Seketika datang Rizal dari arah selatan mendatangi Misnayan.

Rizal datang ke rumah Misnayan bukan dengan tangan kosong. Melainkan membawa senjata tajam berupa celurit. Lalu terjadilah penganiyaan.

Melihat suaminya dianiaya, istri Misnayan menjerit minta pertolongan kepada warga sekitar.

Hingga akhirnya warga datang dan Rizal melarikan diri.

Akibat peristiwa tersebut, Misnayan mengalami luka robek di bagian tangan sebelah kirinya, bagian perut dan anggota tubuh yang lain.

Saat itu juga Misnayan langsung dilarikan ke RSUD Dr H Slamet Martodirdjo untuk mendapat perawatan medis secara intensif.

Pantauan di lokasi kejadian, sekitar pukul 16.00 WIB anggota Satreskrim Polres Pamekasan datang melakukan olah TKP di rumah Misnayan.

Saat itu anggota dari Satreskrim Polres Pamekasan tampak mengamankan satu benda berupa celurit dengan gagang berwarna cokelat yang dibungkus dengan plastik warna putih.

Tak hanya itu, suasana di rumah Misnayan juga dijaga oleh aparat kepolisian dan personel Korps Brimob dari Polda Jatim sekitar dua puluh orang.

Tetangga sekitar rumah Misnayan juga terlihat berkerumun.

Akses jalan masuk yang menuju ke rumah Misnayan juga dijaga ketat oleh personel Korps Brimob Polda Jatim.

Kapolsek Pegantenan AKP Junaidi mengatakan, penganiyaan yang dilakukan oleh Rizal kepada Misnayan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.

Ditanya mengenai motif dan kronologisnya, AKP Junaidi mengaku masih belum tahu secara pasti.

"Kronologis dan motifnya belum diketahui secara pasti. Masih dalam tahap penyelidikan," katanya.

AKP Junaidi juga mengutarakan, berdasar hasil penyelidikan sementara, penganiayaan itu buntut dari perselisihan saat pilkades di Desa Pegantenan.

"Ketika rekapitulasi surat suara berlangsung, dugaannya sempat terjadi cekcok lantaran selisih suara antar Ckades yang beda tipis," ujarnya.

Lebih lanjut, AKP Junaidi mengatakan, berdasar informasi yang diterima pihaknya, penganiyaan itu terjadi, diduga lantaran ketersinggungan akibat dari salah satu pendukung Cakades mengajak duel saat dilakukan rekapitulasi suara.

"Sampai saat ini, kami masih mendalami motifnya," ungkapnya.

Tak hanya itu, kata AKP Junaidi, anatara pelaku dan korban penganiayaan diduga memang sudah lama berselisih paham.

Katanya, dulu lima tahun yang lalu, Rizal dan Misnayan juga sempat beda dukungan.

"Rizal sudah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka," ucapnya.

Sampai malam ini, AKP Junaidi mengaku kesulitan untuk memperoleh keterangan saksi dari peristiwa penganiyaan tersebut. Lantaran, warga memilih tutup mulut.

"Untuk saat ini, masih baru satu pelaku yang diamankan. Indikasinya Rizal yang melakukan penganiyaan. Kami masih terus mendalami," tandasnya.  Kuswanto Ferdian

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved