Berita Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Kisah Pria 2 Istri di Malang & Demo Mahasiswa Tolak Revisi UU KPK
Berita Malang populer hari ini, kisah pria 2 istri di Malang dan demo mahasiswa tolak revisi UU KPK.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Ada tiga poin yang disampaikan para mahasiswa, di antaranya mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak revisi UU KPK, mengembalikan independensi KPK dan mengusut calon pimpinan KPK yang bermasalah.
“Kalau revisi UU ini disetujui, akan banyak keresahan di masyarakat.”
“Karena dalam debat Pilpres lalu, presiden bilang akan memperkuat KPK,” ucap Adithya Tri Firmansyah, koordinator aksi kepada SURYAMALANG.COM.
Tuntutan lain yang disuarakan mahasiswa ialah pembentukan dewan pengawas yang memegang izin dalam penyadapan, penyitaan dan penggeledahan.
Kata Adhitya, pembentukan dewan pengawas ini akan memperlambat pemberantasn korupsi.
Apabila KPK akan melakukan penyadapan harus izin dewan pengawas terlebih dahulu.
“Kualifikasi dewan pengawas ini dipertanyakan, sebab persyaratannya dinilai lebih rendah dibanding pimpinan KPK,” ujarnya.
Adhitya bersama puluhan mahasiswa berharap aksinya bisa menimbulkan reaksi dan juga win solusi.
Dia tidak ingin KPK dilemahkan, karena KPK adalah amanah reformasi dalam upaya melawan korupsi.
“Korupsi di Indonesia ini sudah mengakar dan melemahkan sendi-sendi demokrasi.”
“Dan ini butuh penanganan yang masif, bukan malah diperlemah,” ujarnya.
Setelah itu, enam perwakilan dari mahasiswa tersebut langsung melakukan dialog dengan Ketua sementara DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika.
Usai menampung mahasiswa tersebut, Made akan menyampaikan aspirasi mereka ke pusat melalui masing-masing partai yang ada di DPRD Kota Malang.
“Di DPRD Kota Malang ada 10 partai, 8 partai memiliki perwakilan di DPR RI.”
“Nanti perwakilan parpol akan langsung bersurat ke pimpinannya untuk segera dijadikan masukan.”
“Bahwa ini adalah tuntutan aspirasi dari masyarakat Kota Malang yang disampaikan melalui sejumlah mahasiswa,” tandasnya.
3. Analisis BMKG Malang Soal Gempa di Jawa Timur

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas III Karangkates, Kabupaten Malang mencatat ada kenaikan jumlah gempa dari bulan Juli ke Agustus di Jawa Timur.
Trennya naik dari hanya total 45 gempa bumi berbagai skala di bulan Juli naik drastis menjadi 80 total gempa.
"80 itu ya gempa skala kecil juga, yang dirasakan mungkin hanya 5 kali. Tapi naiknya ini sudah 100 persen," beber Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Klas III Karangkates - Malang, Musripan ketika dikonfirmasi, Kamis (12/9/2019).
Musripan menambahkan, jumlah ini didapat BMKG dari total gempa yang terjadi di wilayah Jawa Timur
Di sisi lain, ritme akitivitas gempa di Indonesia alami mengalami penurunan.
Berdasarkan paparan dari Musripan, selama bulan Agustus, gempa lebih sedikit jika dibanding Juni dan Juli 2019. Jika Agustus 673 kali, Juni dan Juli hanya sebanyak 735 dan 841 kali.
"Banyak juga di darat. Pengingkatannya cukup signifikan. Kayak kemarin gempa Madiun tidak sampai 5 hari itu total gempanya sudah sampai 18 kali, tapi yang terasa cuma sedikit," jelas Musripan. (ew)