Sidik Ajak Hubungan Sesama Jenis Anak di Bawah Umur Selama 11 Tahun, Tersimpan 4 Fakta Mencengangkan
Sidik Ajak Hubungan Sesama Jenis Anak di Bawah Umur Selama 11 Tahun, Tersimpan 4 Fakta Mencengangkan
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Pelaku hubungan menyimpang sesama jenis dengan anak-anak di bawah umur, Muhajar Sidik (42) akhirnya ditangkap pihak berwajib.
Muhajar Sidik merupakan merupakan warga Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur dan berprofesi sebagai pengumpul barang bekas.
Selama 11 tahun, Muhajar Sidik menjalani hubungan menyimpang dengan sesama jenis dan anak-anak di bawah umur.
Saat berhasil ditangkap oleh pihak berwajib, Sidik justru berterima kasih. Berikut fakta-fakta tentang kasus hubungan menyimpang Muhajar Sidik.
1. Sudah Lakukan Hubungan Menyimpang Selama 11 Tahun, Ada 9 Korban

Setelah menjalani pemeriksaan, diketahui bahwa Sidik sudah melakoni hubungan menyimpang tersebut selama 11 tahun.
Selama 11 tahun tersebut, setidaknya ada 19 korban yang masih di bawah umur.
Korban-korban yang diajak sidik melakukan hubungan menyimpang berusia antara 14 hingga 19 tahun.
Beberapa korbannya merupakan tetangganya sendiri.
Sementara itu, adapula korban lainnya yang berasal dari desa berbeda.
• Aksi Nekat Emak-emak Kompak Buka Baju Demi Hadang Alat Berat Akibat Konflik Lahan Kopi di Samosir
2. Iming-iming Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu
Dalam melakukan aksinya tersebut, Sidik tidak luput memberikan korban iming-iming uang.
Sidik mengaku memberi korban uang senilai Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu.
Sementara itu, Sidik juga menambahkan bahwa dalam seminggu ia bisa melakukan hubungan menyimpang dengan tiga korban berbeda.
“Sehari hanya sekali,” kata Sidik kepada SURYAMALANG.COM di Mapolda Jatim, Jumat (13/9/2019).
Dari 19 korban itu, ada satu korban yang paling sering diajak berhubungan sesama jenis.
“R (inisial) yang paling lama,” ungkapnya.
• Beda Kisah Cinta Ahok, Veronica Tan & Puput Nastiti Devi, Dari Pandangan Pertama & Cinta di Penjara
3. Sidik Ditangkap Polda Jatim, lalu Berterima Kasih
Kendati akan melakukan hukuman pidana, Sidik mengaku berterima kasih kepada pihak kepolisian.
Terima kasih yang disampaikan Sidik tidak lain lantaran ia ingin sembuh dari kelainan tersebut dan bertaubat.
Sidik mengaku jika dia mengalami orientasi yang berbeda dari kebanyakan orang.
“Saya kelainan. Saya mau sama cowok, dan tidak nonton film dewasa,” ungkapnya.
“Saya merasa sayang sama mereka. Saya berterima kasih kepada Polda Jatim. Saya ingin sembuh dan tobat,” jelasnya.
• Sosok Kakak Selvi Ananda, Keluarga Mantan Penjual Ayam Goreng yang Jadi Besan Presiden Jokowi
4. Cara Sidik Ajak Korban Berhubungan
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Festo Ari Permana menuturkan perbuatan tak pantas itu terungkap setelah ada keluarga korban yang melapor ke Polres Tulungagung.
Seiring proses penyelidikan, polisi mencatat ada 19 korban.
Dari 19 korban itu, ada yang tinggal bertetangga dengan pelaku.
Tapi, ada pula yang berasal dari desa lain.
“Tidak semua korban adalah tetangganya,” tambahnya.
Festo menambahkan cara pelaku menggaet calon korban terbilang cerdik.
“Ketika melihat korban, dia kenalan lalu diajak ke warung kopi (warkop).”
“Lalu dia merayu, dan mengiming-imingi,” terangnya.
Selain di Tulungagung, kasus hubungan melibatkan anak di bawah umur juga terjadi di Mojokerto.
• Momen Mesra BJ Habibie dengan Selebrita Tanah Air, Ternyata Eyang Tak Hanya Populer di Dunia Politik
Muh Aris yang Dihukum Kebiri Kimia Seusai Meniduri 9 Anak di Bawah Umur di Mojokerto

• Rafathar Masuk TK Perdana di Sekolahan Mahal, Segini Uang Saku dari Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Muh Aris (20) pemuda asal Mojokerto dinyatakan terbukti menyetubuhi sembilan anak di bawah umur, sebagai hukumannya ia pun mendapatkan kebiri kimia.
M Aris adalah remaja 20 tahun asal Kecamatan Sooko, Kota Mojokerto.
Dia ditangkap setelah dilaporkan melakukan tindakan pencabulan terhadap bocah umur 5 tahun.
Tak tanggung-tanggung, hasil penyidikan saat itu, jumlah korbannya sudah mencapai 11 anak, sebagaimana diberitakan SURYA.co.id pada 29 Oktober 2018.
Kepada penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKBP Sigit Dany Setiyono, Aris mengaku sudah melakukan kejahatannya selama tiga tahun.
"Saya sebetulnya juga suka dengan wanita dewasa, tapi tidak ada yang mau. Akhirnya saya coba ke anak-anak untuk melampiaskan," kata Aris di hadapan Kapolres Mojokerto Kota, Senin (29/10/2018).
Dia mengaku, aksi bejatnya itu mulanya dipicu dari tayangan video panas.
Muh Aris gemar menonton video porno di warnet (warung internet).
"Mulai sekarang saya tidak akan menonton film porno lagi. Saya sudah kapok," singkatnya.
Berbeda dengan predator anak lain yang harus membujuk korbannya terlebih dahulu dengan iming-iming uang.
Modus yang dilakukan Aris tergolong nekat. Dia langsung mendekap, menyekap mulut dan langsung membawa korbannya ke dalam rumah kosong.
"Saya tidak membujuk. Korban langsung saya paksa," ujarnya Senin (29/10/2018).
Sementara itu, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Sigit Dany Setiyono mengatakan, tersangka terakhir kali melakukan pencabulan pada tanggal 25 Oktober 2018 terjadap bocah yang masih duduk dibangku taman kanak-kanak.
"Dia awalnya mengaku hanya satu kali melakukan pencabulan. Namun, setelah dilakukan penyidikan dia berterus terang telah mencabuli 11 anak. Saat ini kami baru menerima laporan dari satu korban saja, kami akan mengungkap identitas korban lain dan meng konfrontasikan ke tersangka" terangnya.
Akibat perbuatannya, masih kata Sigit, korban mengalami trauma mendalam. Saat ini pihaknya melakukan pendampingan dan memberikan trauma healing pasca kejadian pencabulan yang menimpa korban.
"Kami melakukan pendampingan terhadap korban untuk menghilangkan traumanya," paparnya.
Kapolres menambahkan, tersangka tak hanya melakukan pencabulan di rumah kosong.
Tersangka juga mencabuli beberapa korbannya di dua masjid dan kebun kosong.
"Tempat kejadian perkara ada di beberapa tempat. Bahkan, tersangka mencabuli korbannya di area masjid. Kalau dilihat dari profilnya latar belakang pendidikan tak jelas, pendidikan agama kurang serta pola pikir tidak dewasa yang membuat dia tak bisa menahan diri," ucapnya.
Sigit menyebutkan, dari Januari hingga Oktober ada 6 kasus pencabulan yang terjadi di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.
Untuk menekan angka kasus pencabulan, Sigit mengimbau kepada seluruh orang tua agar selalu menjaga buah hatinya serta meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, para orang tua juga harus memberika pendidikan seks sejak dini kepada anaknya.
"Kami berharap, para orang tua jangan takut ataupun malu untuk melaporkan unit perlindungan perempuan dan anak kejadian dan potensi tindakan pencabulan. Supaya kami bisa segera mengusutnya," pungkasnya.
• Sinopsis The Hunted Tayang Malam Ini di GTV & Link Streaming, Pembunuh Alami Gangguan Mental
• Sinopsis Film The Day the Earth Stood Still, Malam Ini 14 September 2019 di GTV & Link Streaming
• Sinopsis Film Abduction Tayang Malam Ini di Trans TV, Menguak Rahasia di Balik Penculikan Masa Lalu
• Sinopsis Film Taken Tayang Malam Ini di Trans TV, Aksi Liam Neeson Selamatkan Anaknya yang Diculik