Berita Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Obat Batuk Disalahgunakan Jadi Narkoba & Rencana Bangun LRT
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Obat Batuk Disalahgunakan Jadi Narkoba & Rencana Bangun LRT
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Berita Malang populer hari ini, Selasa 17 September 2019 salah satunya adalah Obat batuk cair yang disalahgunakan dapat berdampak seperti narkoba.
Selanjutnya, adalah rencana Wali Kota Malang Sutiaji untuk membangun Lintas Rel Terpadu (LRT) dengan biaya Rp 200 miliar per Km.
Dan yang terakhir adalah, Kota Malang meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha 2019.
Berikut selengkapnya berita Malang populer hari ini yang berhasil SURYAMALANG.COM rangkum dari liputan langsung wartawan di lapangan.
1. Obat Batuk Cair Disalahgunakan dapat Berefek Layaknya Narkoba

Obat batuk cair dalam disalahgunakan untuk menimbulkan dampak fly seperti narkoba.
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Malang dalam hal pencegahan penyalahgunaan dan bahaya narkoba, Senin (16/9/2019).
“Kami berupaya untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja Dinas Tenaga Kerja.”
“Jangan sampai pegawai kami ada yang menggunakan narkoba,” ujar Eko Darmawan, Sekretaris Disnaker Kabupaten Malang kepada SURYAMALANG.COM.
Eko menambahkan pegawai Disnaker diharap dapat berperan aktif dalam memberantas peredaran narkoba.
Di sisi lain, Penyuluh Narkoba BNN Kabupaten Malang, Citra Purnamasari menerangkan sosialisasi ini mengacu pada Instruksi Presiden nomor 6/2018 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN).
“Ada sekitar 803 jenis new psychoactive substances (NPS) dan 74 diantaranya ada di Indonesia.”
“Dari jumlah puluhan itu baru 66 jenis yang sudah diundangkan dalam Permenkes nomor 20 tahun 2018,” ujar Citra.
Kepada para pegawai Disnaker Kabupaten Malang, Citra mengungkapkan, selain narkoba, yang perlu diwaspadai lagi adalah penyalahgunaan obat.
Seperti halnya, pil koplo atau yang akrab disebut dobel L.
Pil tersebut merupakan obat keras yang mudah ditemukan dan harganya pun murah.
Citra juga memaparkan, obat batuk cair juga kerap disalahgunakan untuk mendapatkan efek fly seperti narkoba pada umumnya.
“Obat batuk cair jika digunakan dalam dosis tertentu dan jumlah banyak akan menimbulkan efek ngantuk dan fly.”
“Maka dari itu, sejak kecil sebaiknya para ibu tidak membiasakan anak mengonsumsi obat. Pun ketika di rumah jangan dikit-dikit obat,” terangnya. (Mohammad Erwin)
2. Rencana Wali Kota Malang Sutiaji Bangun Lintas Rel Terpadu (LRT)

ota Malang berencana membangun Lintas Rel Terpadu (LRT) untuk atasi kemacetan.
Sistem transportasi berupa kapsul tersebut akan menghubungkan sejumlah daerah di Kota Malang dan Malang Raya.
LRT tersebut berjumlah enam kapsul yang masing-masing kapsul bisa menampung 24 dan 60 orang.
Untuk itu, dalam waktu dekat ini akan dilakukan uji Safety Factor (SF) agar dapat segera direalisasikan.
"LRT ini tidak seperti di Jakarta, jadi tidak besar. Jumlahnya akan ada enam dan jaraknya bisa dari kampus ke kampus," ucap Wali Kota Malang Sutiaji kepada SURYAMALANG.COM, Senin (16/9/2019).
Sutiaji menyampaikan, LRT masih dalam tahap kajian agar dapat direalisasikan.
Hingga kini, kata Sutiaji sudah ada pihak investor dalam negeri yang sudah tertarik dalam pembangunan LRT di Kota Malang.
Pembangunan LRT akan memakan biaya hingga Rp 200 miliar per kilometernya.
Biaya tersebut berbeda dengan pembuatan LRT dari luar negeri yang bisa mencapai Rp 450 miliar per kilometer.
Untuk itu, gagasan tersebut akan dianggarkan dalam APBD Kota Malang tahun anggaran 2020 sembari melakukan uji kelayakan.
"Ini yang nawarkan sebenarnya orang asli Malang dan dia temannya Pak Habibie dan seorang ahli transportasi massal. Jadi kita lihat saja nanti ke depan," ujarnya.
Meski masih dalam tahapan rencana, Sutiaji berharap, dengan adanya LRT ini dapat mengurai kemacetan yang ada di Kota Malang.
Sekaligus sebagai sarana transportasi bagi wisatawan yang nantinya akan datang ke Kota Malang
Orang nomor satu di Kota Malang itu yakin, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Malang akan bertambah, apabila transportasi massalnya mendukung dan juga nyaman.
"Ini sudah masuk di revisi Perda kita. Insyaallah dua sampai tiga tahun ke depan sudah terealisasikan. Doakan saja yang terbaik untuk Kota Malang," pungkasnya. (Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)
3. Kota Malang Raih Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2019

Kota Malang meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Kementerian Perhubungan pada Minggu (15/9/2019).
Penghargaan tersebut didapatkan oleh Dinas Perhubungan Kota Malang atas kerja keras dan komitmennya dalam mengatur lalu lintas serta meningkatkan keamanan dan keselamatan LLAJ.
Kota Malang dinilai telah memberikan pelayanan terbaik melalui Dishub Kota Malang di bidang lalu lintas, angkutan, umum dan sararana prasarana oleh Kementerian Perhubungan RI.
Penghargaan tersebut langsung diterima oleh Sekda Kota Malang Wasto dari Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi di Jakarta Convention Center.
Tak hanya Kota Malang saja yang meraih penghargaan, Provinsi Jawa Timur juga meraih penghargaan sekaligus menjadi provinsi terbanyak penerima WTN dengan total 38 piala.
Sekretaris Daerah Kota Malang, Wasto memberikan apresiasinya kepada seluruh elemen masyarakat utamanya Dinas Perhubungan Kota Malang atas prestasi yang telah diraih.
Ia berharap agar Dishub Kota Malang dapat mempertahankan prestasi WTN di Kota Malang.
Melalui beragam inovasi dan kreativitas dalam rangka peningkatan kinerja kita dibidang LLAJ.
"Kedepan, saya berharap agar pelayanan di bidang transportasi beserta sarana dan prasarananya di Kota Malang dapat terus ditingkatkan," Ujar Wasto.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Kadishub Kota Malang, Handi Priyanto menyatakan bahwa pihaknya akan terus memperhatikan arahan dari Pemerintah Pusat.
Utamanya ialah memerhatikan dan menjaga transportasi publik beserta fasilitasnya dengan baik.
Seperti berupaya membangun infrastruktur untuk mendukung transportasi bagi masyarakat.
"Ya kami bersyukur telah meraih penghargaan ini. Ini merupakan penghargaan ketiga yang kami raih secara beruntun sejak tahun 2017," ujarnya.
Handi menceritakan, penilaian penghargaan WTN yang diperoleh oleh Kota Malang ini sudah di mulai sejak bulan Januari lalu.
Di mana penilaian tersebut memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi sebuah kota dalam hal lalu lintas, transportasi serta sarana dan pra sarana.
Kota Malang sendiri telah menerima penghargaan WTN dalam kategori tanpa catatan.
Yakni dengan tidak memiliki catatan dalam hal sarana dan prasarana, mulai permasalahan di tiap personel maupun sarana dan pra sarana di tiap terminal-terminal.
"Kategori itu ada tiga, mulai dari dengan catata, tanpa catat dan kencana. Semoga kami bisa mempertahankannya agar menjadi gelar kencana. Karena untuk menjadi kencana harus meraih penghargaan selama lima tahun berturut-turut," terangnya.
Agar dapat meraih gelar kencana ini Dishub Kota Malang akan memperbaiki berbagai macam kekurangan dalam hal lalu lintas, transportasi dan lain sebagainya.
Seperti memperbaiki rambu lalu lintas, marka jalan, penataan parkir hingga trotoar jalan.
Handi menilai, di sejumlah jalan di Kota Malang masih banyak yang tidak dilengkapi dengan trotoar.
Karena trotoar ini juga menjadi penilaian juga dalam penghargaan Wahana Tata Nugraha.
"Trotoar harus memiliki syarat dan ada standartnya sendiri. Itu yang harus ditingkatkan. Semoga ke depan akan ada peningkatan," tandasnya. (Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)