Khofifah Ingin Tiongkok Bangun Kereta Gantung Tanpa Kabel Mulai Gunung Panderman sampai Bromo

Konsepnya Sky Train ini adalah kereta gantung. Namun tidak menggunkan kabel gantung sebagaimana keret gantung kebanyakan. Teknologi yang ditawarkan oleh CRRC pada Khofifah adalah Sky Train generasi 6.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut Sky Train yang ditawarkan investor Tiongkok cocok untuk menghubungkan kawasan Malang Raya sampai ke Bromo.

Pasalnya dalam rapat koordinasi yang disampaikan para kepala daerah kawasan Malang Raya yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, mereka menyampaikan ke pemprov terkait kebutuhan sarana transportasi sebagai koneksitas antar tiga wilayah.

Bahkan ketiga kepala daerah Malang Raya menyebutkan usulan agar koneksitas di wilayah tersebut direalisasikan dengan konektor moda transportasi Lintas Rel Terpadu (LRT).

• Rencana Baru Wali Kota Malang Sutiaji, Bangun Lintas Rel Terpadu (LRT) Senilai Rp 200 Miliar per Km

Menanggapi hal tersebut, Khofifah mengatakan, dengan kontur wilayah Malang Raya yang didominasi wilayah pegunungan, maka yang lebih cocok untuk diwujudkan di sana adalah moda transportasi kereta Sky Train.

"Kamis lalu, disampaikan ke saya mereka para kepala daerah di Malang Raya ingin ada LRT yang mengkoneksikan antar wilayah Malang Raya," kata Khofifah usai pelantikan Bupati Malang Sanusi di Grahadi, Selasa (17/9/2019).

Menurutnya, wilayah Malang Raya ini adalah wilayah yang paling solid untuk mengembangkan daerah dengan konsep kewilayahan.

"Kebetulan kemarin ada calon investor dari Tiongkok yaitu CRRC memberikan opsi ke Jawa Timur untuk Sky Train. Opsi ini lebih fleksibel," kata Khofifah.

Menururt dia, sky train dari China Railway Rolling Cooperation (CRRC) berbeda dengan LRT.

Konsepnya Sky Train ini adalah kereta gantung. Namun tidak menggunkan kabel gantung sebagaimana keret gantung kebanyakan. Teknologi yang ditawarkan oleh CRRC pada Khofifah adalah Sky Train generasi 6.

"Kebetulan sekarang di Malang Raya sedang ada exercise kereta gantung Batu sampai ke Gunung Panderman. Kalau ini bisa dibuat sampai ke Bromo maka Sky Train ini memungkinkan koneksitas itu bisa dilakukan," katanya.

Tentunya juga dengan mempertimbangkan titik-titik yang dibutuhkan untuk wilayah Malang, Probolinggo maupun daerah daerah yang nantinya akan terhubung.

Pasalnya perencanaan ini akan terkait dengan pengembangan wilayah Bromo Tengger Semeru.

Khofifah ingin menambah waktu tinggal para wisatawan asing di Jawa Timur.

Jika selama ini rerata wisman berwisata di Indonesia ada 14 hari, maka terbagi dua hari di Borobudur, sehari di Bromo dan sehari di Gunung Ijen. Jika koneksitas ke Malang Raya bisa terwujud, maka wisman ada opsi untuk mampir berwisata ke Malang.

"Ini rejekinya Malang. Karena ada calon investor yang menawarkan Sky Train. Mudah-mudahan ini akan menjadi sarana percepatan penyejahteraan masyarakat Malang Kabupaten, Kota Malang maupun Kota Batu," pungkas Khofifah.

Menanggapi usulan ini, Bupati Sanusi yang baru saja dilantik mengatakan bahwa opsi Sky Train ini sangat menarik. Dan seiring dengan perencanaan yang kini digagas oleh Malang Raya.

"Itu sudah lama masuk dalam Badan Otoritas Pariwisata (BOP) TN Bromo Tengger Semeru. Stasiunnya sudah kita siakan di Tumpang," kata Sanusi.

Bahkan saat ini Pemkab Malang sudah menyiapkan lahan 20 hektare untuk Sky Train tersebut. Sky Train ini akan menghubungkan Batu hingga ke Jemplang Bromo. Namun akan dan stasiun di Tumpang untuk menghidupkan wisata di Kabupaten Malang.

"Wisatawan akan ada kesempatan dengan stasiun di Tumpang Jeru. Komunitas jeep tetap akan ada. Jadi bisa memilih," kata Bupati Sanusi.