Malang Raya
Riwayat dan Pemikiran Bupati Malang Sanusi, Awalnya Guru Madrasah Aliyah dan Dosen Unisma
BUPATI MALANG, MUHAMMAD SANUSI. Usianya kini 59 tahun. Dulu, dia PNS guru. Pernah juga jadi dosen. Orangtuanya dulu tidak suka dia jadi PNS.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: yuli
“Saya tidak capek setiap hari. Ya soalnya hati saya senang bahagia. Anggap saja sedang rekreasi jangan dijadikan beban. Rileks dan enjoy saja. Kalau capek ya tidur istirahat,” ujarnya sambil tertawa saat ditemui di rumah dinasnya yang belokasi di Jalan Gede, Kota Malang, beberapa waktu lalu.

Rencana Sanusi Setelah Dilantik Jadi Bupati Definitif
Politisi PKB itu berkomitmen program kerja yang sudah tercatat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang 2016-2021, saat ditanya tentang program ke depan pasca sudah menyandang status Bupati.
”Fokus utamanya masih pada tiga strategi pembangunan utama yaitu pengentasan kemiskinan, pengembangan pariwisata, dan daya dukung lingkungan hidup,” terangnya.
Sanusi sudah megemban tugas sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Malang selama 11 bulan. Terhitung sejak Rendra Kresna resmi menjadi Bupati Malang non aktif karena kasus korupsi.
Taka da persiapan khusus bagi Sanusi sebelum pelantikan selain gladi bersih. Kemajuan Kabupaten Malang menurutnya adalah hal mutlak yang harus diwujudkan oleh pemerintahannya dalam sisa waktu jabatan yang ada.
“Pemkab Malang terus berkomitmen memajukan Kabupaten Malang demi masyarakat,” ujarnya.

Pengentasan Kemiskinan Versi Pemerintahan Sanusi
Pengentasan kemiskinan menjadi salah satu fokus Pemerintah Kabupaten Malang. Sanusi menegaskan angka kemiskinan di Kabupaten Malang sudah turun mencapai 10,4 persen pada tahun 2018.
Sanusi menyampaikan, keseriusan Pemkab Malang dalam menurunkan angka kemiskinan salah satunya diwujudkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Seiring dengan perekonomian merupakan sisi sentral dalam pembangunan desa saat ini.
Maka dari itu Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) begitu vital topang denyut nadi ekonomi desa.
BUMDes pun diyakini akan punya banyak daya guna positif khusunya bagi masyarakat desa.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memiliki target di tahun 2019 ini, desa di wilayahnya sudah bisa membentuk 150 unit badan usaha milik desa (BUMDesa).
Hingga kini, BUMDesa di 378 desa masih ada 108 unit. Atau masih kurang 42 unit BUMDesa yang ditarget bisa berdiri dan mampu menjadi bagian dalam menyukseskan program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Malang.
"Sampai saat ini masih sekitar 108 unit BUMDesa. Saya tetap berharap bisa sesuai dengan target sampai akhir tahun ini," ujar Sanusi.
Sanusi menganalogikan jika BUMDes dapat dikelola dan terimplimentasi dengan baik, maka dapat meningkatkan perekonomian Desa, mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa, meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa, serta membuka lapangan kerja.