Kabar Pamekasan
Demo di Pamekasan Ricuh, Aparat Tembakkan Gas Air Mata, Wartawan dan Mahasiswa Bergelimpangan
#MADURA - Demonstrasi Ribuan Mahasiswa di Pamekasan Ricuh, Aparat Tembakkan Gas Air Mata, Wartawan dan Mahasiswa Bergelimpangan
Penulis: Muchsin | Editor: yuli
Sebelum ricuh, sejumlah anggota DPRD Pamekasan, di antaranya Mohammad Sahur, Maskur Rasyid, Ali Maskur, Al Anwari, sudah ke luar menemui mereka.
Di hadapan massa Mohammad Sahur mengucapkan terima kasih dan akan mendukung aspirasi mahasiswa untuk disampaikan ke DPR RI. Tetapi massa menolak dan ingin semuanya masuk ke halaman DPRD.
Sementara seusai salah Jumat, ratusan pemuda dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan, pria dan wanita unjuk rasa ke DPRD Pamekasan, sambil mengusung keranda yang bertuliskan KPK sudah mati. Tuntutannya sama, menolak UU KPK dan RUU KUHP.
Kemudian Ali Maskur, anggota DPRD Pamekasan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), membacakan surat pernyataan penolakan dengan lantang, yang , yang kemudian massa memaksa sekitar 15 anggota DPRD Pamekasan untuk menandatangani penolakan UU KPK dan RUU KUHP.
“Kami menolak hasil revisi UU KPK, menolak RUU KUHP dan P/KS dan lain-lain berkomitem demi kodusifitas nasional dan kerukunan antar umat, berbangsa dan bernegara, atas nama keluarga besar DPRD Pamekasan menyatakan menolak 1.000 persen atas semua produk DPR RI, apa yang sudah menjadi undang-undang atau RUU,” teriak Ali Maskur.
Ketua Korps HMI-wati (Kohati), Komisariat HMI IAIN Madura, Uswatun Hasanah, kami menghendaki DPRD Pamekasan menolak revisi UU KPK dan RUU KUHP yang dinilai merugikan demokrasi di negeri ini. Karena setiap kebijakan yang dikeluarkan DPRD itu tidak pro rakyat.
Sementara di hari yang sama, puluhan wartawan yang tergabung dalam berbagai komunitas wartawan di Pamekasan, yakni Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP), Forum Wartawan Pamekasan (FWP) dan Paguyuban Insan Jurnalis Pamekasan (PIJP) melakukan aksi solidaritas dengan mengecam tindakan aparat kepolisian saat mengamankan unjuk rasa di Makassar.
Ketua AJP Pamekasan, Fathur Rosi, mengatakan aksi yang dilakukan rekan-rekan wartawan ini sebagai bentuk kepedulian sesame insan pers, yang prihatin tindakan represif aparat keamaan terhadap wartawan yang menjalankan tugas jurnalistiknya di Makassar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/kantor-dprd-pamekasan-pulau-madura-27-september-2019.jpg)