Kabar Kediri
7 Fakta Pembangunan Bandara Kediri, Harga Tanah Melonjak 2,5 Juta/m2 & Bakal Lebih Besar dari Juanda
7 Fakta Pembangunan Bandara Kediri, Harga Tanah Melonjak 2,5 Juta/m2 & Bakal Lebih Besar dari Juanda
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Lebih lanjut Khofifah menegaskan Bandara Kediri adalah Proyek Strategis Nasional (PSN).
PT Gudang Garam Tbk melalui anak usahanya PT Surya Doho Investama (SDI) sebagai pelaksana dan bertanggung jawab untuk proses teknis.
"Kami terus koordinasi dengan Gudang Garam. Terutama untuk mengkoordinasikan rencana untuk groundbreaking di Januari 2020.
Itu amanat Pak Menteri Perhubungan saat Harhubnas lalu agar kita terus koordinasi," kata Khofifah.
3. Diwarnai Penolakan Warga: Ganti Rugi Terlalu Sedikit

Pembangunan Bandara Kediri ini diwarnai dengan penolakan warga lantaran harga ganti rugi yang dianggap terlalu rendah.
Terkait hal ini, Khofifah mengatakan harus melihat apa yang menjadi dasar pembebasan lahan.
Pasalnya, meurut Khofifah, ganti rugi yang diberikan harus sesuai dengan harga pasar.
Jika menurut aturan, seharusnya harganya tetap sesuai dengan harga pasar.
"Harus dicek dulu apa yang menjadi dasar dari appraisal tanah di sana. Tapi menurut saya lebih tepat jika ditanyakan ke Pemkab," kata Khofifah.
4. Harga Tanah Melonjak Rp 2,5 juta/M2
Pembangunan Bandara Kediri ini membuat harga tanah di sekitar lokasi bandara yang meliputi empat desa di tiga kecamatan, Kabupaten Kediri, melambung tinggi.
Bahkan warga yang tanahnya tidak terdampak pembangunan pun turut menaikkan harga jual tanah mereka.
Warga pemilik lahan yang tidak terdampak pembangunan bandara, saat ini memasang harga jauh di atas harga pasaran.
Mereka rata-rata memasang harga Rp 20 juta per ru, bahkan ada yang nekat menawarkan tanahnya Rp 25 juta hingga Rp 35 juta per ru.