Kabar Kediri

7 Fakta Pembangunan Bandara Kediri, Harga Tanah Melonjak 2,5 Juta/m2 & Bakal Lebih Besar dari Juanda

7 Fakta Pembangunan Bandara Kediri, Harga Tanah Melonjak 2,5 Juta/m2 & Bakal Lebih Besar dari Juanda

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
YouTube SURYAtv
7 Fakta Pembangunan Bandara Kediri, Harga Tanah Melonjak 2,5 Juta/m2 & Bakal Lebih Besar dari Juanda 

SURYAMALANG.COM - Inilah tujuh fakta pembangunan Bandara Kediri yang digadang-gadang bakal berkapasitas lebih besar dari Bandara Juanda.

Berdasarkan penuturan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Bandara Kediri nantinya akan bisa digunakan untuk penerbangan internasional.

Selain itu, pembangunan Bandara Kediri turut membuat warga yang memiliki tanah di sekitar lahan menaikkan harga jual tanahnya.

Berikut tujuh fakta pembangunan Bandara Kediri yang SURYAMALANG.COM rangkum untuk Anda.

1. Kapasitas lebih Besar dari Bandara Juanda & Penerbangan Internasional

Peletakan batu pertama proyek pembangunan bandar udara di Kediri, Jawa Timur, bakal dilakukan Januari 2020. Simak desain dan lokasi bandara tersebut dalam video di atas.
Peletakan batu pertama proyek pembangunan bandar udara di Kediri, Jawa Timur, bakal dilakukan Januari 2020. Simak desain dan lokasi bandara tersebut dalam video di atas. (romadoni)

Bandara Kediri disebut bakal memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan dengan Bandara Juanda.

Jika Bandara Juanda memiliki daya tampung hingga 12 juta penumpang per tahun, Bandara Kediri disebut akan mampu menampung hingga 15 juta penumpang per tahun.

Tidak hanya itu, Bandara Kediri juga dilengkapi dengan runaway panjang yang dapat digunakan untuk penerbangan kelas besar dan internasional.

Lebih lanjut, Khofifah Indar Parawansa mengatakan Bandara Kediri bakal disebut sebagai smart airport.

Bukan tanpa alasan, nantinya Bandara Kediri akan dilengkapi dengan teknologi terbaru.

"Bandara ini akan jadi smart airport. Teknologi yang digunakan dari segi digitalisasinya sudah sangat advanced.

Bahasa saya, ini sudah smart airport dari yang saya lihat desainnya. Jadi nggak apalah Kediri dulu, nanti Juanda menyusul," tutur Khofifah.

2. Akhir 2021 Ditarget Beroperasi

Khofifah Indar Parawansa menyebutkan Bandara Kediri akan groundbreaking pada Januari 2020.

Sementara pengerjaan infrastruktur akan ditarget bakal selesai dan dapat dioperasikan pada akhir 2021.

Lebih lanjut Khofifah menegaskan Bandara Kediri adalah Proyek Strategis Nasional (PSN). 

PT Gudang Garam Tbk melalui anak usahanya PT Surya Doho Investama (SDI) sebagai pelaksana dan bertanggung jawab untuk proses teknis. 

"Kami terus koordinasi dengan Gudang Garam. Terutama untuk mengkoordinasikan rencana untuk groundbreaking di Januari 2020.

Itu amanat Pak Menteri Perhubungan saat Harhubnas lalu agar kita terus koordinasi," kata Khofifah. 

3. Diwarnai Penolakan Warga: Ganti Rugi Terlalu Sedikit

LAHAN BANDARA KEDIRI - Lokasi bandara meliputi empat desa di tiga kecamatan, Kabupaten Kediri.
LAHAN BANDARA KEDIRI - Lokasi bandara meliputi empat desa di tiga kecamatan, Kabupaten Kediri. (romadoni)

Pembangunan Bandara Kediri ini diwarnai dengan penolakan warga lantaran harga ganti rugi yang dianggap terlalu rendah.

Terkait hal ini, Khofifah mengatakan harus melihat apa yang menjadi dasar pembebasan lahan.

Pasalnya, meurut Khofifah, ganti rugi yang diberikan harus sesuai dengan harga pasar.

Jika menurut aturan, seharusnya harganya tetap sesuai dengan harga pasar.

"Harus dicek dulu apa yang menjadi dasar dari appraisal tanah di sana. Tapi menurut saya lebih tepat jika ditanyakan ke Pemkab," kata Khofifah.

4. Harga Tanah Melonjak Rp 2,5 juta/M2

Pembangunan Bandara Kediri ini membuat harga tanah di sekitar lokasi bandara yang meliputi empat desa di tiga kecamatan, Kabupaten Kediri, melambung tinggi.

Bahkan warga yang tanahnya tidak terdampak pembangunan pun turut menaikkan harga jual tanah mereka.

Warga pemilik lahan yang tidak terdampak pembangunan bandara, saat ini memasang harga jauh di atas harga pasaran.

Mereka rata-rata memasang harga Rp 20 juta per ru, bahkan ada yang nekat menawarkan tanahnya Rp 25 juta hingga Rp 35 juta per ru. 

Ru adalah satuan luas masyarakat desa yang merujuk pada dimensi 3,75 meter X 3,75 meter atau atau sekitar 14 m persegi. 

Penawaran harga tanah Rp 20 juta per ru berarti sekitar Rp 1.428.571 per meter persegi. Jika Rp 35 juta per ru berarti sekitar Rp 2,5 juta per meter persegi. 

5. Warga Terdampak Ragu-ragu Lepaskan Tanah

Akibat adanya lonjakan harga tanah yang dilakukan oleh warga tidak terdampak, warga yang tanahnya terdampak pun ragu-ragu untuk melepas tanah mereka.

Terutama warga Dusun Bedrek Selatan, Desa/Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri yang ragu-ragu melepaskan tanahnya untuk proyek bandara.

Mereka meminta pihak PT SDI membeli tanah sesuai harga pasaran.

Sejak awal pihak PT Gudang Garam melalui PT SDI telah memematok harga Rp 10, 5 juta per ru atau sekitar Rp 714.285 per meter persegi.

"Kami itu tidak melarang, silakan. Boleh dibeli,  cuma harganya kurang. Kalau dipakai beli tanah lagi di sekitarnya ya tidak bisa," ujar H Mulyono, warga setempat yang tanahnya terkena proyek bandara, Rabu (2/10/2019).

6. Warga Terdampak Pembebasan Tanah Kesulitan Cari Tempat Tinggal

Kepala Desa (Kades) Bulusari Rohmad Wisuguh mengatakan, warga sempat kebingungan akan pindah kemana seusai terdampak pembangunan Bandara Kediri.

Sebagian warga yang sudah terlebih dulu menerima kompensasi ganti rugi dari pembebasan lahan, kini malah kesulitan mencari tempat tinggal baru karena harga lahan di sekitarnya sudah melambung tinggi.

"Yang mahal justru tanah di dekat bandara, lebih dari dua kali lipat. (Kompensasi) kalau dibelikan hanya tanah saja, belum bangunannya," ujarnya saat ditemui di kediamannya.

Dia mengungkapkan, harga tanah terakhir yang terus berubah-ubah akan berdampak terhadap pembebasan lahan Bandara Kediri.

Bahkan, di Desa Kaliboto harga tanah sudah di atas tanah Bandara Kediri, sekitar Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per ru.  

Dikatakannya, proses pembebasan lahan di Desa Bulusari sudah berlangsung semenjak 2017 sebenarnya sudah tuntas. Namun  ada pergeseran runway, sehingga membutuhkan pembebasan lahan lagi.

"Banyak warga yang nangis-nangis minta tempat relokasi karena mereka kesulitan mencari lahan untuk membangun dari awal lagi," jelasnya.

Ditambahkannya, persoalan yang dihadapi warga saat ini adalah relokasi untuk lahan pengganti tempat tinggal.

"Mungkin bisa difasilitasi rumah yang kecil kadi pemerintah memikirkannya tidak hanya sekedar membebaskan saja," pungkasnya.

7. Video Desain Bandara Kediri

Inilah video desain Bandara Kediri yang ditargetkan dapat beroperasi pada akhir 2021.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved