Malang Raya
Menteri Pariwisata Singgung Rencana Lawas Bandara Malang Naik Level Jadi Bandara Internasional
Menteri Pariwisata Singgung Rencana Lawas Bandara Malang Naik Level Jadi Bandara Internasional. Tapi, progresnya tidak jelas sekali.
Penulis: Bella Ayu Kurnia Putri | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SINGOSARI - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyinggung lagi rencana Bandara Abdulrachman Saleh di Pakis, Kabupaten Malang, dinaikkan levelnya menjadi bandara internasional.
Hal itu perlu dilakukan untuk memperbanyak tingkat kunjungan wisatawan asing ke Jawa Timur.
“Maka kita harus mikir sekarang, tetap menggunakan bandara kita di Sidoarjo atau yang Malang kita buat Internasional, sebagai solusi sementara, saya pribadi menyarankan Malang diinternasionalkan,” ujar Arief Yahya saat berkunjung ke Museum Singhasari di Desa Klampok Kecamatan Singosari, Malang, 9 Oktober 2019.
Rencana lama itu berulang-ulang disebut berbagai kalangan, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, pokok masalahnya adalah kewenangan Bandara Abdulrachman Saleh berada di bawah Markas Besar TNI Angkatan Udara.
Lazim diketahui, sebelum dibuka menjadi bandara komersial, Bandara Abdulrachman Saleh berstatus Pangkalan Udara Militer (Lanud).
Alih-alih menguraikan sejauhmana perkembangan rencana lawas itu, Arief Yahya saat di Malang sekadar menyinggung kembali.
• Pengembang Singhasari Residence di Balik Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari Seluas 120,3 Hektare
Arief Yahya, mantan CEO PT Telekomunikasi Indonesia kelahiran Banyuwangi, 2 April 1961 itu ke Malang untuk menyerahkan dokumen Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari.
Peraturan yang diteken Jokowi itu memberi wewenang pengelolaan lebih dari 100 hektare lahan di wilayah Kecamatan Singosari untuk pengembangan ekonomi.
Terkait hal itu, Arief Yahya mengatakan bahwa ikon pariwisata yang dipilih untuk Jawa Timur adalah Bromo, Tengger dan Semeru.
Meski demikian ia berjanji bahwa pembangunan pariwisata juga akan dilakukan di seluruh Jawa Timur.
Arief menerangkan, Jawa Timur masuk dalam 10 destinasi wisata prioritas di Indonesia.
“Kita membangun 10 Bali baru, 10 Bali baru itu adalah 10 destinasi pariwisata prioritas, salah satunya adalah Jawa Timur, yang dengan ikonnya itu tadi, Bromo, Tengger, Semeru,” terangnya.
Itu sebabnya, dia memandang perlu peningkatan status Bandara Malang menjadi bandara kelas internasional.