Kabar Jombang

Tengkorak Manusia Ditemukan di Kolam Era Majapahit di Dusun Sumberbeji Jombang, Ini 5 Faktanya

Tengkorak Manusia Ditemukan di Kolam Era Majapahit di Dusun Sumberbeji Jombang, Ini 5 Faktanya

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com/ Moh Syafii
Tengkorak Manusia Ditemukan di Kolam Era Majapahit di Dusun Sumberbeji Jombang, Ini 5 Faktanya 

SURYAMALANG.COM - Ada penemuan baru berupa serpihan diduga tengkorak manusia di situs pemandian kuno era Kerajaan Majapahit di Dusun Sumberbeji, Jombang.

Tidak hanya penemuan serpihan diduga tengkorak manusia, penggalian di lokasi situs kuno tersebut juga menemukan empat arca jaladwara bekepala garuda.

Kabar ini dibenarkan oleh ketua Tim Eksavasi BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho.

Untuk berita selengkapnya, berikut lima fakta terkait penemuan serpihan diduga tengkorak manusia di Dusun Sumberbeji, Jombang, Jawa Timur.

1. Penemuan Serpihan Diduga Tengkorak Manusia

Serpihan diduga tengkorak manusia tersebut ditemukan pada penggalian tahap kedua di situs purbakala petirtaan Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben Kecamatan Ngoro, Jombang.

Tak hanya penemuan serpihan tengkorak, Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim turut menemukan arca jaladwara di situs tersebut.

Sebanyak empat arca jaladwara berkepala garuda ditemukan dalam penggalian tahap dua ini, sebagaimana dibenarkan oleh Ketua Tim Eksavasi BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho.

2. Serpihan Diduga Tengkorak manusia Ditemukan di Empat Titik Berbeda, Ada yang Putih dan Hitam

Penemuan baru di lokasi situs purbakala di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Hingga Sabtu (3/8/2019) nanti, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan survei penyelamatan di lokasi penemuan situs.
Penemuan baru di lokasi situs purbakala di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Hingga Sabtu (3/8/2019) nanti, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan survei penyelamatan di lokasi penemuan situs. (Kompas.com /MOH. SYAFIÍ)

Dituturkan Wacaksono, penemuan sejumlah serpihan mirip tengkorak manusia tersebut terjadi di empat titik berbeda.

Lebih lanjut, serpihan diduga tengkorak manusia tersebut ditemukan di kedalaman satu meter di dalam kolam.

"Serpihan mirip tempurung tengkorak itu ditemukan di 4 titik berbeda pada kedalaman 1 meter di dalam kolam.

Ketebalan serpihan sekitar 3 milimeter. Ada yang putih tulang, ada juga yang hitam," ucapnya pada Senin (7/10/2019).

3. Masih Diperiksa Ahli

Untuk memastikan kebenaran penemuan serpihan tengkorak tersebut, Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim melibatkan tim ahli.

Pihaknya melibatkan tim ahli dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Untuk sampel kita melibatkan dari Unair. Sampelnya sudah diambil tim ahli dari sana," ungkapnya.

Kedepannya, proses ekskavasi atau penggalian tahap kedua yang dilakukan oleh BPCB Jatim ini akan berlangsung hingga 10 Oktober 2019.

4. Total Temuan Arca, 11 Arca Jaladwara

Dengan ditemukannya empat arca jaladwara pada penggalian tahap dua ini menambah koleksi arca jaladwara yang ditemukan di situs tersebut.

Sebelumnya sebanyak tujuh arca jaladwara turut ditemukan pada penggalian pertama.

Dengan demikian, total sudah ada 11 arca jaladwara yang ditemukan selama penggalian (ekskavasi satu dan dua).

5. Penampakan Bentuk Bangunan

Setelah penggalian tahapp kedua ini, bentuk bangunan kuno peninggalan Kerajaan Majapahit tersebut semakin tampak jelas.

Beberapa bagian bentuk bangunan juga sudah mulai terlihat.

Pengukuruan yang dilakukan oleh tim BPCB Jatim, bangunan kuno bersejarah ini memiliki luas 18 x 20 meter.

Sementara di tengah bangunan terdapat bangunan persegi yang masing-masing ukuran sisinya 3,8 meter.

Sebelumnya, pada proses eksavasi pertama, beberapa arca jaladwara sudah ditemukan dan saat ini disimpan BPCB, termasuk arca kepala naga dan arca burung garuda.

Petirtaan Kuno di Sedang Sumberbeji Jombang Mirip Candi Tikus di Mojokerto

Situs purbakala petirtaan Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben Kecamatan Ngoro, Jombang.
Situs purbakala petirtaan Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben Kecamatan Ngoro, Jombang. (sutono)

Situs purbakala yang ditemukan di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diyakini sebagai bekas petirtaan.

Keyakinan itu diperkuat dengan struktur yang membentuk pancuran air dan arca jaladwara.

Sebelumnya, di lokasi ini ditemukan saluran air yang teridentifikasi sebagai peninggalan masa Majapahit.

Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, berdasarkan identifikasi awal, situs berbentuk petirtaan di Sumberbeji Jombang, memiliki kemiripan bentuk dengan Candi Tikus di Trowulan Mojokerto.

"Kurang lebih seperti petirtaan di Candi Tikus, ada kolam yang di tengahnya ada suatu bangunan lain.

Saat ini kita bisa lihat ada bangunan berbentuk lingkaran atau bundar," katanya di lokasi penemuan situs, Kamis (1/8/2019) petang.

Namun, lanjut Wicaksono, pihaknya masih akan memastikan bentuk petirtaan setelah menyelesaikan survei penyelamatan situs purbakala di Sumberbeji Jombang.

"Cuma hari ini kami belum mengarah kesana," ujar Wicaksono, sembari mengatakan jika BPCB Jawa Timur melakukan survei penyelamatan situs hingga Sabtu (3/8/2019) nanti.

Pancuran air dan arca jalawadra Dijelaskan, dalam survei penyelamatan yang sudah dilakukan sejak Selasa (30/7/2019), pihaknya menemukan struktur sudut bangunan yang membentuk pancuran air dan arca jaladwara.

Arca jaladwara yang ditemukan membentuk sebuah kepala naga.

Saat ditemukan, posisi arca tidak berada posisi pada semula. 

"Saat ditemukan, kondisi Jaladwara sudah terlepas dari posisi semula, cenderung ada di bagian tengah, tetapi kita mengidentifikasi jika itu jaladwara, terbentuk seperti kepala naga," beber Wicaksono.

Ukuran luas situs pada sisi utara diperkirakan 12 meter.

Demikian pula dengan sisi selatan yg diperkirakan 12 meter.

"Untuk keluasannya kita baru menemukan sisi sebelah utara, sepanjang 12 meter.

Kalau kita cerminkan di sisi selatan, kira-kira 12 meter, jadi kemungkinan bentuknya, lebarnya itu ada 24 meter. Untuk ke arah timur kita sedang cari," ungkap Wicaksono.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved