Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya (UB) Gelar ICWRDEP 2019 Bahas Persoalan Komplesk Sumber Daya Air Indonesia
Universitas Brawijaya (UB) menggelar International Conference of Water Resources Development and Enviromental Protection (ICWRDEP) 2019 dengan tema Mu
Penulis: Bella Ayu Kurnia Putri | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, Lowokwaru - Universitas Brawijaya (UB) menggelar International Conference of Water Resources Development and Enviromental Protection (ICWRDEP) 2019 dengan tema Multi-Perspective On Water-Related Challenges.
Konferensi ini digelar selama 2 hari mulai Sabtu (12/10/2019) sampai minggu (13/10/2019) di Auditorium Prof Ir Suryono lantai 2 gedung FTUB jalan Veteran Malang, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Acara ini merupakan acara 2 tahunan Yang diadakan oleh Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik UB (FTUB).
Ketua Panitia Dr Eng Andre Primantyo H ST MT mengatakan tema Multi-Perspective On Water-Related Challenges dipilih karena tantangan dalam bidang air yang dihadapi oleh masyarakat tahun ini lumayan berat.
"Dari berbagai macam pengalaman yang dihadapi Indonesia, kita memiliki tantangan khususnya di bidang sumber daya air,
Yang sepertinya lebih berat dari beberapa tahun sebelumnya, di mana kita tidak hanya melihat air sebagai air saja,
tetapi kita melihat air itu sebagai aspek yang luas, jadi ternyata tidak bisa dari satu aspek saja, makanya kita membuat suatu topik dimana topik itu kita melihat air sebagai cara pandang yang multi kompleks," ujar Andre
Selain itu, hal utama yang Andre inginkan dari konferensi ini adalah agar ia bisa memberikan usulan kepada pemerintah agar sumber daya air di Indonesia jadi lebih baik.
"Kami ingin dapat memberikan usulan atau kepada para pemegang kebijakan misalnya pemerintah,
supaya memiliki pemahaman yang sama agar punya solusi yang lebih baik lagi bagi sumber daya air Indonesia," katanya
Selain itu, peserta Konferensi dari Nusa Tenggara Timur Denik Sri Krisnayanti, beranggapan bahwa konferensi ini sangat bagus untuk orang-orang pemerhati keairan. "Untuk kami yang memang pemerhati keairan, memang harus ada satu wadah di mana kami segala perkembangan tentang ilmu keairan itu bisa terangkum dalam acara seperti ini," ujar Denik.
Denik juga berharap akan semakin banyak keynote speakers dari luar negeri yang memiliki nama besar di bidang keairan bisa datang ke ICWRDEP berikutnya.
"Semoga ke depan lebih banyak Keynote speakers dari luar yang memiliki nama besar di bidang perairan ya, kalau ini kan masih se-Asia jadi bisa dari US, terus acara ini juga bisa dipromosikan sampai ke Indonesia Timur," terangnya.
ICWRDEP 2019 mengundang Keynote speakers dari Sekjen PUPR Prof Dr Ir Anita Firmanti Eko Susetyowati, MT , Prof Hwan Chien dari National Central University Taiwan, Dr Asadawut Areesirisuk dari Rajamangala University Of Technology Thailand, Prof Masaharu Fujita dari Disaster Prevention Research Institute (DPRI) Kyoto University dan Assoc Prof Muzamir Hasan dari Universiti Malaysia Pahang, Malaysia.
Konferensi ini sendiri diikuti sekitar 200 peserta dari 7 negara yaitu Indonesia, Thailand, Jepang, Taiwan, Perancis, Belanda dan Malaysia. (Bella Ayu Kurnia Putri / BA)