Nasional

6 Kisah Orang Tersesat Karena Andalkan Google Maps, Ada yang Masuk Hutan dan Terperosok ke Jurang

Banyak orang yang mengandalkan bantuan Google Maps saat tersesat atau tidak tahu arah.

Editor: Zainuddin
clipo.ir
Ilustrasi. 

SURYAMALANG.COM – Banyak orang yang mengandalkan bantuan Google Maps saat tersesat atau tidak tahu arah.

Ada orang yang menemukan jalan atau lokasi sebenarnya setelah memanfaatkan Google Maps.

Tapi, ada pula yang malah tersesat setelah menggunakan Google Maps.

Berikut ini lima kisah orang tersesat setelah menggunakan Google Maps.

1.  Naik Motor Masuk Tol Malang - Pandaan

Philippe naik motor menerobos jalur tol ruas Malang - Pandaan, Senin (7/10/2019).

Kemudian petugas menghentikan turis asal Perancis ini di ruas Tol.

Kepada petugas, Philippe mengaku akan ke Taman Safari Pasuruan dengan bantuan Google Maps.

Philippe menjelaskan bahwa jalurnya sudah benar sesuai petunjuk di peta Google Maps.

Namun, polisi menjelaskan bahwa jalur tol khusus dilewati kendaraan roda empat atau lebih.

2.  Wisatawan Tersesat di Tengah Kebun Teh

Novian dan keluarganya tersesat di kebun teh saat mencari petunjuk arah menggunakan aplikasi peta.

Wisatawan asal Tanggerang Selatan ini bermaksud mengunjungi Kawah Papandayan Garut.

Dengan mobil Suzuki AVV warna hitam, Novian berkendara dengan keluarga menggunakan jalan Pangalengan–Neglawangi Kabupaten Bandung dengan meng.

Novian dan keluarga malah tersesat sampai ke tengah perkebunan teh atau hutan di wilayah kaki Gunung Papandayan.

Tepatnya di blok perkebunan tibet perbatasan Kabupaten Garut dan Kampung Papandayan Desa Neglawangi pada Jumat (7/6/2019) sekira pukul 19.00 WIB.

Medan jalan tanah dan bebatuan yang rusak dan sempit membuat Novian kesulitan untuk keluar dari hutan atau perkebunan teh itu.

Apalagi mobil yang dikendarai pun mengalami slip.

Lalu Novian menghubungi call center Basarnas untuk minta pertolongan penjemputan.

Lalu mereka dievakuasi sekitar pukul 01.15 WIB.

3. Truk Masuk Jurang di Gianyar

Truk terjun ke sungai setelah pengemudinya, Agus Tri Pamungkas (23) menelusuri jalan yang direkomendasikan oleh aplikasi navigasi Google Maps yang dipakainya.

Truk terjun ke Sungai Wos sedalam 20 meter di perbatasan Banjar Gelogor, Desa Lodtunduh, Ubud-Banjar Silakarang, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Pecalang Desa Adat Gelogor, I Ketut Sumardika mengatakan awalnya Agus berniat membawa batu padas menggunakan truk dari Banyuwangi ke Banjar Kengetan, Desa Singakerta, Ubud.

Ternyata jalan yang direkomendasikan hanya bisa dilalui oleh pengendara motor.

“Jadi, dia (Agus) pakai aplikasi handphone. Saat berada di jembatan, dia sudah bingung mau balik arah.”

“Karena jalannya tidak lebih dari tiga meter, dia pun tak bisa berbalik,” ujar Sumardika.

Saat tiba di jalan menanjak dengan kondisi jalan rusak, mesin truk mati lalu terpelanting ke jurang sungai.

4. Yaris Masuk Jurang 25 Meter di Mojokerto

Mobil Yaris yang dikendarai Kurtono (58) masuk ke Jurang Sendi di Mojokerto, Sabtu (29/6/2019) sekitar pukul 18.00 WIB.

Pria asal Kertajaya, Surabaya ini mengaku mengikuti petunjuk arah dari aplikasi Google Maps saat menuju Malang dari Surabaya.

Saat melintas di wilayah Jurang Sendi, mobil Toyota Yaris nopol L 1787 WR miliknya tiba-tiba menabrak pembatas jalan dan akhirnya terjun ke jurang sedalam sekitar 25 meter.

Kejadian tersebut sempat disaksikan oleh saksi mata bernama Udin.

Udin melihat mobil Kurtono melaju kencang.

“Mobil menuju ke arah Trawas, kecepatan mobil saat menuruni turunan jurang sendi sekitar 100 lebih,” kata Udin.

Setelah menabrak pembatas, mobil yang ditumpangi Kurtono oleng dan masuk ke jurang

5. Turis Belgia Tersesat di Hutan Kintamani

Deroo Louise Maelyss B (22) dan Verhaegha Emma Marthe M (21) ditemukan di tengah hutan di Kintamani, Bali, Kamis (1/8/2019).

Dua orang asal Belgia ini ditemukan warga dan polisi melakukan pencarian selama tujuh jam.

Mereka tersesat setelah mendaki Gunung Batur dan berencana kembali ke wilayah Tejakula dengan mengandalkan aplikasi navigasi Google Maps.

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi mengatakan dua turis tersebut ditemukan dalam keadaan selamat.

Menurut Sulhadi, setelah melakukan pendakian, dua bule ini hendak pulang ke Tejakula, Buleleng dengan menelusuri jalan raya Desa Songan menuju Pinggan.

Karena tidak mengenal jalan, mereka mengandalkan petunjuk dari Google Maps.

Namun, mereka tidak menemukan jalan dan tersesat di hutan perbatasan antara Desa Pinggan dengan Desa Blandingan.

6. Nyasar Saat Antar Makanan

Beberapa driver ojek online mengeluh arahan Google Maps yang tidak akurat.

Mereka mengaku malah dibikin ‘nyasar’ oleh aplikasi ini.

Bahkan terkadang Google Maps malah membawa mereka menjauhi tempat pelanggannya.

Pengemudi ojek online di Jakarta, Suri Nurani pernah mendapat orderan mengirim makanan kepada pelanggan.

Lalu dia mengikuti arahan Google Maps ke tempat tujuan.

Alih-alih sampai ke tempat pelanggan, Suri malah dibawa tersesat dan lebih jauh dari tujuan.

“Google Maps sering mengarahkan saya lebih jauh dari tujuan.”

“Saya harus menelepon pelanggan saya yang berarti saya harus membeli pulsa telepon agar dapat mengambil penumpang atau mengantar paket mereka,” kata Suri sebagaimana dikutip KompasTekno dari South China Morning Post, Senin (2/4/2018).

Pengalaman serupa juga dialami Agus Saputra.

Pengemudi ojek online ini juga mengaku pernah tersesat saat akan menjemput pelanggannya.

“Pernah saya mengikuti Google Maps, dan tiba-tiba berhenti begitu saja karena saya kehilangan sinyal.”

“Saya bingung karena saya tidak tahu di mana saya berada,” kata Agus.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 5 Kisah Orang-orang yang Tersesat Karena Mengandalkan Google Maps.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved