Kisah Marsinah Aktivis Buruh yang Perjuangkan Hak Pekerja Saat Orde Baru, Kini Dapat Gelar Pahlawan

Kisah Marsinah seorang aktivis buruh yang perjuangan hak pekerja saat orde baru kini mendapatkan gelar pahlawan. Hidupnya berakhir tragis.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
TRIBUNNEWS/IRMAN RISMAWAN
PAHLAWAN NASIONAL - Sosok Marsinh aktivis buruh yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo hari ini Senin 10 November 2025. 

Ringkasan Berita:
  • Kisah Marsinah mendapatkan gelar Pahlawan Nasional hari ini, Senin 10 November 2025.
  • Marsinah dianggap sebagai simbol perjuangan buruh perempuan dan korban pelanggaran hak asasi manusia pada masa Orde Baru.

 

SURYAMALANG.COM - Kisah Marsinah seorang aktivis buruh yang perjuangan hak pekerja saat Orde Baru kini mendapatkan gelar pahlawan

Menjadi aktivis buruha, hidup Marsinah berakhir tragis. 

Setelah memimpin aksi untuk membela buruh, Marsinah menghilang dan ditemukan sudah meninggal dunia dengan tubuh penuh luka penyiksaan. 

Marsinah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tepat di Hari Pahlawan 10 November 2025.

Gelar yang didapat Marsinah ini langsung diberikan oleh Presiden Prabowo di Istana Negara.

Penganugerahan ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional yang ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 6 November 2025.

Dilansir dari YouTube Metro Tv, terlihat ahli waris Marsinah menangis terharu selama proses upacara digelar.

Saat itu yang menerima gelar Pahlawan Marsinah itu yakni Marsini dan Wijiyanti sebagai kakak, Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk, Aan Nofianto selaku keponakan dan juga Pak Kelik.

Marsini pun tampak mengucap terimakasih kepada Presiden Prabowo.

Baca juga: 10 Tokoh Terima Gelar Pahlawan dari Presiden Prabowo Hari Ini,Ada Nama Gus Dur, Soeharto,Marsinah

Sosok Marsinah

Marsinah adalah aktivis buruh yang menjadi simbol perjuangan hak-hak pekerja di era Orde Baru

Saat itu Marsinah seorang pekerja pabrik di PT Catur Putra Surya (CPS).

Memiliki keberanian menuntut upah layak dan kondisi kerja yang lebih baik pada tahun 1993.

Setelah memimpin aksi mogok, Marsinah hilang dan ditemukan tewas dengan luka-luka parah, menjadikannya korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang kasusnya belum tuntas hingga kini. 

Ia lahir pada 10 April 1969 dan meninggal pada 8 Mei 1993.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved