Kabar Nganjuk
Cantik dan Berkulit Putih, Bayi Perempuan Ditemukan dalam Kardus di Dekat Poskesdes Tegaron Nganjuk
Bayi perempuan ditemukan warga di depan Pos Kesehatan Desa Tegaron, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Rabu (16/10.2019).
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, NGANJUK - Bayi perempuan ditemukan warga di depan Pos Kesehatan Desa Tegaron, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Rabu (16/10.2019).
Bayi tersebut diletakkan di dalam kardus lalu ditemukan warga sekitar pukul 05.00 WIB.
Kapolsek Prambon Polres Nganjuk, AKP Suyantono menjelaskan, bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh salah satu warga di sekitar lokasi, bernama Evanda Aprilia.
Saat itu, dikatakan Suyantono, penemu bayi sedang menyapu halaman rumahnya yang berdekatan dengan Poskesdes Tegaron.
Tiba-tiba warga tersebut mendengar tangisan bayi yang kemudian mencarinya dari mana sumber suara tangisan tersebut.
Akhirnya ia menuju halaman Poskesdes, dan mengetahui bungkusan kardus yang diletakkan di kursi tunggu Poskesdes.
Setelah dibuka ternyata bayi dengan jenis kelamin perempuan, tanpa busana dibungkus kain hitam.
Kulit bayi tampak putih dan berparas cantik.
Di tempat penemuan bayi, juga terdapat selembar kertas berisi tulisan tangan nama bayi yang diduga ditulis oleh pelaku.
Dan temuan bayi perempuan tersebut langsung dilaporkan ke warga sekitar diteruskan ke Polsek Prambon.
Petugas yang datang ke lokasi langsung melakukan evakuasi bayi tersebut ke Puskesmas Prambon.
Dari hasil pemeriksaan tim medis bayi perempuan dengan berat badan 3 kg panjang 49 cm kondisinya sehat.
"Diperkirakan bayi dilahirkan malam hari atau sekitar 10 jam pada saat ditmukan. Saat ini bayi perempuan berada di Puskesmas Prambon Nganjuk dan akan dirujuk ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk dirawat lebih lanjut," ucap Suyantono.
Jajaran Polsek Prambon, tambah Suyantono, saat ini masih melakukan pengembangan penyelidikan atas penemuan bayi tersebut.
Terutama untuk menemukan siapa pembuang bayi yang diduga dilakukan oleh orang tuanya sendiri itu.
"Yang pasti, pembuang bayi yang juga meninggalkan pesan tulisan tangan di kertas menyebut nama bayi Al Mira itu terus kami selidiki siapa ibunya," tutur Suyantono.