Malang Raya

Mengapa Agus Piranhamas Tampar 10 Siswa di Kota Malang? Awalnya Tertawa karena Tulisan 'Goblog'

Mengapa Motivator Agus Piranhamas Tampar 10 Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang? Awalnya Tertawa karena Tulisan 'Goblog'

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: yuli
sylvianita widyawati
Suasana pertemuan Forkopimda Kota Malang di SMK Muhammadiyah 2 Malang dengan para guru, siswa dan walimurid usai beredarnya video viral penamparan siswa oleh motivator Agus Piranhamas, Jumat (18/10/2019). Kejadiannya pada Kamis (17/10/2019). 

Mengapa Motivator Agus Piranhamas Tampar 10 Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang? Awalnya Tertawa karena Tulisan 'Goblog'

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Kapolres Malang Kota, AKBP Dony Alexander, mengumumkan penangkapan dan status tersangka motivator Agus Setiyawan Piranhamas dalam pertemuan antara sekolah, wali murid dan korban penamparan di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019).

Prestasi itu langsung diberi tepukan tangan pada yang hadir. Di pertemuan itu juga ada Wali Kota Malang Sutiaji dan Dandim.

"Tersangka kami tangkap pukul 13.30 WIB di Surabaya dalam keadaan sehat dan tanpa perlawanan," jelas Doni.

Tidak disebutkan Surabaya di mana. Namun dalam status di FB-nya, Agus pamer tiket naik pesawat Garuda untuk kepentingan bisnisnya ke Makassar, Jumat (18/10/2019). Karena itu, ia meminta waktu memprosesnya secara hukum. Sebab tersangka sudah dibawa ke Polres Malang Kota.

Tangisan Wali Kota Malang Saat Temui Korban Penamparan di SMK Muhammadiyah 2

Motivator Agus Piranhamas Tampar Siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang Terancam 5 Tahun Penjara

Sedangkan dari 10 korban, sampai Jumat sudah dimintai keterangan sebanyak sembilan orang. Satu orang belum. Kemungkinan ini siswa bernama D yang kata teman-temannya mimisan. Dari visum et repertum ada yang di bibir dan pipi memar. Dikatakan, TKP sudah jelas di sekolah di wilayah Kecamatan Lowokwaru, ada korban dan pelaku.

Jika hasil pemeriksaan sudah selesai, kapolres akan menyampaikan ke media. Dari keterangan pelaku, aksi itu karena emosi hingga tidak bisa menahan diri.

"Memang disayangkan untuk seorang motivator yang memiliki wawasan tidak bisa menahan emosinya," paparnya di forum. Penyebab emosi itu karena tertawaan siswa karena operator menulis goblog. Sedang akhiran yang benar adalah k atau goblok.

Ini juga disampaikan Wahyu, siswa kelas 12 yang hadir di pertemuan itu sebagai korban. Yaitu ada typo dari tulisan goblog.

"Sebenarnya yang tertawa banyak tapi tidak ada yang mengaku sehingga siswa kelas 10 yang duduk dekat beliau diminta maju," jelas Wahyu saat ditanya walikota tentang kejadian di aula sekolah itu.

Ada dua baris siswa. Setelah maju ke depan, maju selangkah lagi dan satu persatu ditampar dengan ucapan goblok, duduk sampai mencapai 10 siswa. Dikatakan dia, saat itu ada perjanjian jika sampai ramai tiga kali, maka akan dipukul sampai berdarah oleh Agus. Dan ternyata itu dilakukan.

Sedang Heri Budi Bowo Leksono, operator di acara itu yang baru sebulan jadi guru multimedia di SMK Muhammadiyah 2 merasa syok dan sampai tidak tahu berbuat apa saat ada kejadian itu. Sedangkan guru lain sudah tidak ada di tempat.

"Saya menulis goblok karena diminta oleh beliau," terangnya. Saat itu Agus minta menulis sekian persen sekian persen siswa Indonesia antara lain pecundang dan goblok.

Karena merasa kalimat itu kasar, ia sengaja typo menulis goblog agar suasana cair. Tapi kemudian dikoreksi oleh Agus. Siswa kemudian tertawa.

"Saya kira anak-anak diminta maju itu dengan diberi reward. Saya positive thinking. Ternyata tidak," papar Budi. Dikatakan, sampai berusia 25 tahun, ia selalu melihat motivator itu tidak seperti itu. Ia juga merasa beban moral dengan kejadian itu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved