Kabar Jember

6 Pemantau Kebakaran Terjebak Kebakaran di Hutan Gunung Argopuro pada Ketinggian 1.919 Meter

#JEMBER - Tim pemantau kebakaran terjebak kebakaran hutan pada ketinggian 1.919 Mdpl di dataran tinggi Gunung Argopuro.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
BPBD Jember
Kondisi tim pemantau dari BPBD Jember yang terjebak kebakaran hutan di Gunung Argopuro. 

SURYAMALANG.COM, JEMBER - Tim pemantau kebakaran hutan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang Argopuro dilaporkan terjebak kebakaran hutan.

Tim yang terdiri atas enam orang melapor ke markas Pusat Pengendali Operasi (Pusdalop) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember untuk meminta penjemputan.

Mereka melapor bahwa terjebak kebakaran hutan di titik koordinat 8°01'10.46"S 113°35'59.56"E pada ketinggian 1.919 meter di atas permukaan laut.

Permintaan penjemputan disampaikan oleh Rezha P melalui radio. Rezha yang dalam kondisi sehat melapor lewat radio sekitar pukul 10.00 Wib, Selasa (22/10/2019). Dia juga menyebutkan titik koordinatnya saat terjebak di kawasan yang terbakar.

Enam orang yang terjebak adalah Rezha P, Juan H, Farid E, Irfan, Bagus.

Mereka adalah TRC BPBD Jember yang berangkat memantau kebakaran hutan dan lahan di Gunung Argopuro pada Minggu (20/10/2019) siang.

Pemerintah Tidak Bisa Padamkan Kebakaran di Banyak Gunung, Gubernur Jatim Imbau Salat Istisqa

Kondisi tim pemantau dari BPBD Jember yang terjebak kebakaran hutan di Gunung Argopuro.
Kondisi tim pemantau dari BPBD Jember yang terjebak kebakaran hutan di Gunung Argopuro. (bpbd jember)

Tim ini memang bertugas memantau di dalam kawasan hutan gunung yang memiliki jalur pendakian terpanjang di Jawa Timur tersebut. Tim sudah membawa logistik dan perbekalan menginap.

Sebelum meminta penjemputan, Tim sudah berusaha mencari jalur alternatif untuk keluar dari dalam kawasan suaka margasatwa itu. "Tim sudah berusaha mencari jalur alternatif, namun titik api terlalu banyak," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo, Selasa (22/10/2019).

Penjemputan dilakukan karena tim yang berada di dalam kawasan hutan juga dilaporkan mengalami dehidrasi. Dari enam orang, dua orang dilaporkan sehat, dan empat lainnya mengalami dehidrasi berat.

Mendaparkan laporan tersebut, Tim BPBD bersama relawan dan warga dari Dusun Ketajek Desa Suci Kecamatan Panti melakukan penjemputan. Pukul 17.55 Wib, penjemputan dilakukan di dusun tersebut.

Operasi penjemputan dimulai pukul 10.00 Wib, setelah mendapatkan laporan dari Rezha. Pukul 10.20 Wib, tim penjemput tiba di Dusun Ketajek Desa Suci Kecamatan Panti. Tim 1 bersama warga setempat melakukan penjemputan. Pukul 14.36 Wib, tim menjemput survivor yang terjebak sambil membawa logistik.

Pukul 17.30 Wib, Tim 2 berangkat ikut menjemput survivor. Pukul 18.32 Wib, survivor menemukan lokasi camp SAR OPA Jember di koordinat : 8°3'5"S 113°36'25"E. Survivor menunggu Tim 1 dan 2 penjemput. Pukul 18.52 Wib, tim penjemput bertemu dengan survivor.

"Survivor yang mengalami dehidrasi dilaporkan sudah segar karena sudah istirahat, dan mendapatkan pasokan air dan logistik lain," imbuh Heru.

Saat dikonfirmasi Surya pukul 19.25 Wib, tim penjemput dan survivor masih proses turun dari dalam kawasan hutan.

Kawasan Suaka Margasatwa (SM) Dataran Tinggi Hyang Argopuro mengalami kebakaran hutan di sejumlah titik. Kebakaran ada di dalam kawasan tersebut, juga ada di hutan milik Perhutani di sekitar kawasan SM Dataran Tinggi Hyang Argopuro.

Dari penghitungan BPBD Jember, kebakaran di dalam kawasan juga di hutan luar kawasan SM, luas kebakaran kurang lebih mencapai 4.612 hektare. Luas kebakaran itu dihitung dari titik api yang terpotret oleh satelit, kemudian titik koordinatnya dihitung.

Sejumlah titik api di kawasan tersebut dilaporkan berdekatan dengan kawasan Jember. Karenanya, BPBD Jember melakukan pemantauan memakai dua metode. Pemantauan di luar kawasan yang dilakukan siang dan malam hari. Juga pemantauan di dalam kawasan, seperti yang dilakukan oleh tim yang dijemput tersebut.

Pemantauan di luar kawasan diikuti dengan pemadaman api. Seperti ketika pemantauan di hutan Perhutani di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa, Jember pada Senin (21/10/2019). Setiap malam sejak Sabtu (19/10/2019), tim BPBD juga memantau dari jauh melalui kamera. Pemantauan ini untuk mencari titik api yang terlihat secara kasat mata dari kejauhan.

Gambar dari kamera kemudian dihitung titik koordinatnya. "Dari situlah juga diketahui kemungkinan titik yang terbakar. Dari situ, tim bisa memetakan kawasan mana yang harus didatangi, dan dilakukan tindakan pemadaman. Pemantauan lewat kamera, bisa membantu pemetaan langkah selanjutnya," ujar Heru.

Pemantauan titik api melalui kamera antara lain dilakukan di Puncak Rembangan Kecamatan Arjasa, Panduman Kecamatan Jelbuk, dan Mojan Kelurahan Bintoro Kecamatan Patrang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved