Malang Raya

Wawancara dengan Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur Perihal Makna Hari Santri Nasional

Wawancara dengan Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur Perihal Makna Hari Santri Nasional

Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: yuli
edgar
Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (NU) Jawa Timur, Marzuki Mustamar, di Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Dusun Gasek, Kelurahan Karangbesuki Kecamatan Sukun, Kota Malang. 

Selain itu, kami memang menjadikan Ponpes Sabilurrosyad sebagai objek percontohan.

Karena di bidang pendidikan dan teknologi, Ponpes ini telah melatih para santri dengan mengaplikasikan kegiatan belajar mengajar agar diterapkan di Ponpes.

Seperti memberikan kesempatan kepada santri mahasiswa untuk mengeksplorasi kemampuan mereka di bidang mengajar dan lain sebagainya.

3. Tantangan dan kendala apa yang saat ini dihadapi kyai dalam mencetak generasi santri yang unggul di bidangnya?

Kendala yang selama ini saya rasakan terbagi dalam dua bagian, yakni internal dan eksternal.

Dalam kasus internal, banyak dari santri yang susah untuk dipacu untuk maju ke depan.

Karena mereka selama ini masih terjebak dalam zona nyaman.

Padahal, tantangan ke depan bagi mereka sangat berat, dan itu harus disambut dengan kreativitas.

Dorongan kami adalah memotivasi mereka agar terus berkembang.

Seperti memberikan poin dan rewards kepada mereka. Biasanya kalau mereka ikut lomba, tapi uangnya kurang, biasanya umi yang menambahi.

Jadi seperti itu motivasi yang kami berikan.

Sedangkan untuk kasus external, kendala kami menghadapi kekuatan-kekuatan radikalisme yang anti NKRI.

Ini yang menjadi cambuk bagi kami untuk meyakinkan para santri dalam berbangsa dan bernegara.

Tentunya melalui peran pemikiran, melalui dalil, realistis, logika dan keberagaman yang ada di Indonesia.

Namanya kita ini berdakwah, yakni dengan meluruskan yang belum lurus.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved