Malang Raya
MIN 1 Malang Libur 5 hari Pasca Ratusan Siswa Positif Carrier Difteri, Amati Tanda dan Gejalanya
MIN 1 Malang Libur 5 hari Pasca Ratusan Siswa Positif Carrier Difteri, Amati Tanda dan Gejalanya
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Yakni dengan memberikan profilaksis kepada siswa yang telah positif difteri.
Pemberian obat profilaksis harus dilakukan terus-menerus selama tujuh hari.
"SWAB sudah dilakukan. Hasilnya ada yang positif difteri. Tapi anaknya sehat gak sakit. Dan semua anak telah diberi profilaksis," tandasnya.
Melansir dari Kompas.com, dalan artikel berjudul "Mengenal Difteri Lebih Dekat", penyakit difteri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria, yaitu kuman yang menginfeksi saluran pernafasan, terutama bagian tonsil, nasofaring, laring, hidung, adakalanya menyerang selaput lendir atau kulit serta kadang-kadang konjungtiva atau vagina.
Penderita difteri umumnya anak-anak usia dibawah 15 tahun, yang mana sering dijumpai pada daerah padat penduduk dengan tingkat sanitasi yang rendah.
Dilaporkan 10% kasus dapat berakibat fatal sampai menimbulkan kematian.
Sumber penularan penyakit difteri ini adalah manusia, baik sebagai penderita maupun sebagai carrier (pembawa).
Tanda dan gejala
Tanda dan gejala difteri meliputi, sakit tenggorokan dan suara serak, nyeri saat menelan, pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening membesar) di leher, dan terbentuknya sebuah membran tebal abu-abu menutupi tenggorokan dan amandel, sulit bernapas atau napas cepat, demam, dan menggigil.
Tanda dan gejala biasanya mulai muncul 2-5 hari setelah seseorang menjadi terinfeksi.
Orang yang terinfeksi C. Diphtheria seringkali tidak merasakan sesuatu atau tidak ada tanda-tanda dan gejala sama sekali.
Orang yang terinfeksi namun tidak menyadarinya dikenal sebagai carier (pembawa) difteri.
Sumber penularan penyakit difteri ini adalah manusia, baik sebagai penderita maupun sebagai carier.
Tipe kedua dari difteri dapat mempengaruhi kulit, menyebabkan nyeri kemerahan, dan bengkak yang khas terkait dengan infeksi bakteri kulit lainnya.
Sementara itu pada kasus yang jarang, infeksi difteri juga mempengaruhi mata.