Kabar Surabaya

Helikopter untuk Water Bombing Digeser dari Gunung Arjuno - Welirang ke Gunung Ijen

Sudah lebih dari 4.300 hektare lahan hutan yang terbakar di Jatim. Itu termasuk 2000-an hektare di antaranya adalah lahan taman hutan raya di Arjuno.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: yuli
hayu yudha prabowo
KEBAKARAN ARJUNO - Titik api kebakaran hutan Gunung Arjuno mengepulkan asap, terlihat dari kawasan Kelurahan Merjosari, Kota Malang, Jumat (11/10/2019). Kebakaran hutan Gunung Arjuno yang sejak empat hari meluas hingga masuk kawasan Desa Toyomarto Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang dan belum bisa dipadamkan. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - BPBD Provinsi Jawa Timur menegaskan, pasca Kabupaten Banyuwangi menetapkan status tanggap darurat kebakaran hutan, Pemprov Jatim sudah melakukan tindak lanjut permohonan bantuan waterbombing ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Hasilnya, dalam waktu dua hari ke depan, helikopter yang kini beroperasi di Gunung Arjuno – Welirang akan digeser melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Ijen.

Hal itu sebagaimana ditegaskan oleh Kepala BPBD Provinsi Jawa Timur Subhan Wahyudiono, Kamis (24/10/2019).

Ia menyebutkan, helikopter beserta kru BNPB yang bertugas melaksanakan waterbombing ke Gunung Ijen akan siap dalam waktu dua hari ke depan.

“Rencananya besok heli waterbombing yang di Arjuno-Welirang digeser ke Ijen. Tapi ternyata crew heli sudah bekerja enam hari, jadi harus beristirahat dulu, satu hari. Jadi insyaallah akan dilakukan pergeseran ke Ijen di hari Sabtu,” kata Subhan kepada SuryaMalang.com.

Lebih lanjut, Subhan mengatakan, progress penanganan karhutla di Arjuno Welirang dengan teknik waterbombing hari ini berlangsung cukup lancar lantaran cuaca pagi hari di sekitar gunung cerah sehingga heli bisa terbang optimal.

Sasaran waterbombing hari ini terealisasi di satu titik. Yaitu di Sumbergondo Bumiaji Batu. Di titik tersebut dilakukan lima kali pengambilan air dan lima kali pemadaman.

Setelah titik tersebut selesai, heli beristirahat dan kembali terbang untuk melakukan ‘sortie' di titik yang sama dengan dua kali pengambilan air dan dua kali pemadaman.

“Tapi hanya sampai siang. Di atas pukul 13.00 tidak lagi bisa terbang lantaran melihat situasi dan angina yang cukup kencang maka operasi untuk hari ini sudah dihentikan. Dan untuk hari Jumat besok tidak terbang karena belum dapat melakukan pemadaman karena crew istirahat,” ucapnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Dewi J Putriatni mengatakan, kebakaran hutan dan lahan tahun 2019 di Jatim ini adalah yang terburuk.

Peningkatan lahan terbakar sampai dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga saat ini sudah lebih dari 4.300 hektar lahan hutan yang terbakar. Termasuk 2000an hektar di antaranya adalah lahan taman hutan raya di Arjuno dan di Wonosalam Jombang.

"Tahun lalu bulan Oktober itu sudah turun hujan. Sekarang ini sudah hampir habis Oktober tapi masih belum hujan. Meski di Singosari sempat hujan tapi tidak di atas. Di atas hanya terbentuk awan tapi hujannya turun di bawah sehingga tidak membantu pemadaman kebakaran," ucapnya.

Upaya yang dilakukan sejaun ini mulai pencegahan sosialisasi dan penanganan dengan menggerakkan relawan anti api. Ketika terjadi kebakaran pemadamannya itu dilakukan manual menggunakan gebyok.

"Yaitu pakai sekat bakar artinya agar apinya tidak menjalar. Tapi kemampuan manusia kan terbatas, maka kita berharap bantuan waterbombing juga segera datang untuk Ijen," pungkas Dewi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved