Kabar Surabaya
Sopir Taksi Online Dibunuh, Aplikator dan Pemerintah Harus Bisa Terapkan Metode Pencegahan
Sopir Taksi Online Dibunuh, Aplikator dan Pemerintah Harus Bisa Terapkan Metode Pencegahan. Itu tuntutan Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA).
KASUS PEMBUNUHAN SOPIR TAKSI ONLINE - Rusdianto adalah pahlawan keluarga yang telah dibunuh saat berjuang mencari nafkah untuk keluarga.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Himpunan Pengusaha Daring Indonesia (HIPDA) meminta kepada penegak hukum agar menerapkan pasal 340 KUHP khususnya hukuman mati atau hukuman seumur hidup bagi pembunuh driver taksi online, Rusdianto, yang jasadnya dibuang di jalan Tol Pandaan - Malang.
HIPDA menilai, pembunuhan terhadap Rusdianto merupakan perbuatan keji dan kejadian yang berulang yang terjadi di dunia transportasi Online di Jawa Timur maupun Indonesia.
"Barangsiapa dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain, dihukum karena pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun," ujar Sekjen DPP HIPDA, David Walalangi, Jumat (25/10/2019) membacakan pasal 340 KUHP.
David menjelaskan, HIPDA memberikan gelar anumerta kepada Rusdianto.
Anumerta ini lanjut David merupakan nama kehormatan yang biasa dianugerahkan kepada istana / bangsawan.
"Kami sandangkan kepada Rusdianto karena bagi HIPDA, saudara Rusdianto adalah pahlawan keluarga yang telah dibunuh secara tragis pada saat beliau sedang berjuang mencari nafkah," katanya.
HIPDA juga meminta agar aplikator, Kemenhub, Kemkoinfo dapat menerapkan metode khusus untuk mencegah pembunuhan seperti ini kembali terulang.
Seperti diberitakan, driver taksi online, Rusdianto, ditemukan di rumput samping jalan tol mengarah ke Pandaan, Rabu (23/10/2019).
Saat ditemukan, mayat dalam kondisi terlentang dengan tubuh sudah membiru dan mengeluarkan bau busuk.
Mayat korban mengenakan celana berwarna hitam, kausnya berwarna biru dan bagian wajahnya terbalut kaus berwarna abu-abu serta di beberapa bagiannya terdapat bekas bercak darah. Ada tali yang mengikat tangan dan dada pria ini.
Di sisi lain, Korps Bhayangkara juga menemukan sebuah kardus yang berisikan satu pasang sandal warna cokelat dan warna hitam. Tak hanya itu, ada sebuah botol air mineral, lengkap dengan sedotannya. sofyan arif candra
• Percakapan Terakhir Dewi Puspitasari (38) dengan Calon Suami, Driver Taksi Online, Sebelum Dibunuh
• Tips Aman Bagi Sopir Taksi Online, Salah Satunya Ajak Para Penumpang untuk Berfoto
• Keraguan dan Penyesalan Gianto (36), Tersangka Pembunuh Pengemudi Taksi Online di Surabaya
