Kabar Jember

Cemburu dan Uang Belanja jadi Alasan Ibu Restui Anak Bunuh Ayah di Desa Sumbersalak, Jember

Cemburu dan Uang Belanja jadi Alasan Ibu Restui Anak Bunuh Ayah di Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember. Jasadnya ayah dicor.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
sri wahyunik
MISTERI MAYAT DICOR - Busani (45), warga Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember. Busanai menjadi tersangka karena membiarkan anaknya, Bahar Mario (25), membunuh suaminya, Surono (51). 

Memakai linggis itu, Bahar menghabisi nyawa sang ayah saat tidur. Dia memukul bagian wajah ayahnya.

Saat pembunuhan terjadi, Busani mengaku panik dan gemetar.

Dia pun memilih lari ke sungai yang berada di belakang rumahnya. Dia berada di sungai itu sekitar 1,5 jam. Dia kembali ketika suasana sudah sepi.

"Saya gemetar, dan panik. Saya berlari ke sungai, dan berdiam di sana sekitar 1,5 jam. Saya kembali ketika sudah sepi. Saya mendengar suara kaki mondar-mandir," ujar Busani.

Penuturan ini sedikit berbeda dengan yang didapatkan SuryaMalang.com dari pihak polisi.

Dari keterangan polisi, Busani sempat membantu membawa tubuh Surono ke bagian belakang rumahnya, yang menjadi lokasi penguburan.

Namun saat membantu itu, dia tidak kuat akhirnya melepaskan kaki sang suami yang digotongnya. Melihat itu, anaknya meminta Busani tidak usah membantu menggotong jasad ayahnya.

Kembali ke cerita Busani, setelah mendengar suara kaki mondar-mandir, dia pun mengetahui anaknya hendak mengubur jasad sang ayah.

Bahar juga meminta cangkul untuk memendam tubuh ayahnya. Bahar juga menimbun lubang penguburan ayahnya memakai semen dicampur air.

Setelah selesai, Busani lantas meminta anaknya untuk membersihkan diri ke sungai. Bahar juga membuang celananya ke sungai. Setelah bersih, dia berganti celana. Dia pun memakai baju dan jaket milik ayahnya.

Bahar lantas mencari uang milik ayahnya. Dia mendapatkan uang tunai Rp 6 juta. "Uang itu katanya untuk sangu pulang ke Bali," ujar Busani.

Sebelum pergi meninggalkan rumah itu, kata Busani, Bahar sempat minta maaf kepadanya.

Bahar menyebut dirinya anak durhaka. Busani pun menjawab pendek 'tidak apa-apa, tapi jangan diulangi'.

Bahar juga mewanti-wanti supaya Busani tidak menceritakan peristiwa malam itu kepada siapapun. Bahar mengancam akan membunuh ibunya juga kalau sampai cerita ke orang lain.

Setelah mengantarkan ibunya ke rumah sang nenek yang tidak jauh dari rumahnya, Bahar pergi memakai sepeda motor ayahnya. Dia juga mengantongi STNK sepeda motor itu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved