Kabar Jember
Gadis 20 Tahun Ini Tak Sadar Bila Tiap Hari Salat di Atas Makam Ayahnya di Jember
Muafatim (20) tidak sadar bila setiap hari salat di atas makam ayahnya, Surono (51) di rumahnya di Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Muafatim (20) tidak sadar bila setiap hari salat di atas makam ayahnya, Surono (51) di rumahnya di Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember.
Muafatim tidak pernah menduga jika ayahnya meninggal karena dibunuh oleh ibunya, Busani (45), dan kakaknya, Bahar Mario (25).
Gadis yang akrab disapa Fatim ini baru melahirkan anaknya 22 hari lalu.
Fatim mengaku baru kembali ke rumah orang tuanya sekitar enam bulan lalu atau sekitar Juni 2019.
Sebelumnya, dia bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia selama setahun.
Ketika Fatim kembali ke rumah itu, Surono sudah tidak ada di rumah itu.
Saat masih di Malaysia pada April 2019, Fatim mendapat kabar melalui telepon dari sang kakak bahwa ayahnya menikah lagi dan tinggal di Lombok.
Kala itu Fatim hanya bisa pasrah.
“Saya kaget, tapi mau gimana lagi. Saya hanya bilang, ya sudah mungkin tidak jodoh sama ibu,” tutur Fatim kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (9/11/2019).
Fatim masih bicara dengan Surono melalui telepon pada Maret 2019. Kala itu Surono minta Fatim segera pulang ke rumah.
“Motor yang saya minta sudah dibelikan. Saya kan minta motor CBR 150. Bapak bilang disuruh nunggu. Kalau ada rejeki akan dibelikan.”
“Sebelum dibelikan motor, saya berangkat kerja ke Malaysia. Bapak telepon saya pada Maret 2019 itu, dan menyuruh saya cepat pulang karena motor sudah dibelikan,” imbuh Fatim.
Surono memang membeli sepeda motor CBR itu. Setelah memintanya pulang, Fatim tidak lagi pernah berbicara dengan sang ayah.
Apalagi pada April 2019, Bahar memberi tahu bahwa ayahnya sudah pindah ke Lombok.
Fatim tidak mencurigai apapun. Hanya saja, dia kerap resah karena tidak pernah mendapat kabar dari ayahnya.