Malang Raya

Amar Alpabet : Dunia Digital Adalah Era Kita Bertanggung Jawab pada Masa Depan

Dunia digital merupakan sebuah masa depan. Hal itulah yang dikatakan Amar Alpabet ST, penggiat ekonomi kreatif di bidang digital.

Penulis: Bella Ayu Kurnia Putri | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Amar Alpabet ST, penggiat ekonomi kreatif di bidang digital. 

SURYAMALANG.COM - Dunia digital merupakan sebuah masa depan. Hal itulah yang dikatakan Amar Alpabet ST, penggiat ekonomi kreatif di bidang digital.

Di Kota Malang, Amar terkenal sebagai inisiator dari komunitas Start Up Singo Edan Malang (Stasion Malang) dan Malang Creative Fushion (MCF).

Amar bercerita, sejak tahun 2010 dunia digital mulai tumbuh pesat. Hal itu juga dibarengi munculnya berbagai usaha berbasis teknologi atau rintisan (start up).

Pada tahun yang sama juga, Amar memulai bisnis pertamanya, Internet Service Provider (ISP).

“Bisnis Internet Service Provider (ISP) mendistribusi jaringan internet supaya orang bisa mengakses internet.”

“Saya nggak cuma di Kota Malang, tapi seluruh Indonesia. Terus saya jual tahun 2010, untuk fokus ke pengembangan basis teknologi dan web,” ujar Amar kepada SURYAMALANG.COM beberapa waktu lalu.

Amar semakin banyak belajar tentang dunia digital, hingga akhirnya pada tahun 2011, ia dan teman-temannya mendirikan komunitas Start Up Singo Edan Malang atau Stasion Malang.

“Kami berkolaborasi bersama sesama usaha berbasis digital, berkonektivitas dengan universitas, yang akhirnya makin lama makin cukup besar,” kata Amar.

Kemudian pada tahun 2016, muncul era baru berkaitan dunia kreatif bernama Indonesian Creative City Network (ICCN) yang berfokus membangun kota kreatif.

“Di Kota Malang muncul juga pelaku industri kreatif dari berbagai sektor untuk mulai sadar bahwa bekerja sendiri-sendiri itu tidak bisa memberikan impact, baik industrinya maupun masyarakat.”

“Dengan kolaborasi itulah membuat kita kumpul dan akhirnya sepakat membentuk Malang Creative Fushion,” tuturnya.

Kendala SDM

Menurut Amar, kendala yang kerap dihadapi dunia digital ini adalah sumber daya manusia.

Banyak SDM yang sangat potensial di kota Malang, namun mereka justru bekerja dengan perusahaan di luar Kota Malang.

“Jadi kita mendidik SDM sudah bagus kemudian dibajak oleh perusahaan di Jakarta, di luar negeri,” tutur pria lulusan Institut Teknologi Bandung tersebut.

Kendati demikian, Amar tetap ingin dunia digital memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan Amar dalam Festival Mbois 4.

“Festival Mbois ini harus menjadi sebuah event yang memahamkan masyarakat Kota Malang bahwa event ini untuk menciptakan kolaborasi lintas sektor industri kreatif dan memahamkan apa itu industri kreatif.”

“Masyarakat harus tahu industri kreatif punya peran penting pengembangan ekonomi di Kota Malang.”

“Pendekatan baru dalam berusaha menjadi sangat menarik ketika berbasis kreativitas, inovasi, dan ilmu pengetahuan.”

“Jadi kreativitas yang berbasis ilmu pengetahuan dengan kearifan lokal menciptakan daya ungkit terhadap value sebuah produk atau layanan.”

“Alhasil memberikan impact yang sangat cepat dan luas terhadap masyarakat,” bebernya.

Amar berpesan pada generasi muda untuk memanfaatkan era digital ini sebaik-baiknya.

“Jangan hanya sebagai konsumen. Harus memanfaatkan teknologi dan informasi yang mudah dijangkau sekarang menjadi daya ungkit pengembangan pribadi, baik itu secara profesional atau untuk bisa digunakan di masyarakat.”

“Era kita yang akan bertanggung jawab penuh di masa depan. Gunakan waktu kita untuk eksplorasi lebih banyak dan membangun visi masa depan supaya lebih jelas,” terang Amar.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved