Malang Raya
Bagaimana agar Tak Terjebak Investasi Bodong? Inilah Tips dari Pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Kasus investasi bodong sering terjadi. Bagaimana agar tidak terjebak investasi bodong? Ini tips dari Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK.
Penulis: Bella Ayu Kurnia Putri | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Kasus investasi bodong sering terjadi. Bagaimana agar tidak terjebak investasi bodong?
Djustini Septiana, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan, ada 2 syarat yang harus diperhatikan ketika ingin mulai berinvestasi.
“Yang pertama investasi itu harus legal, jadi pastikan dia legal, yang kedua tentunya masuk akal,” kata Djustini Septiana dalam acara Bincang Santai Pasar Modal Bulan Inklusi Keuangan 2019 yang diadakan kantor OJK Malang di Jalan Letjend Sutoyo 109-111, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jum’at (15/11/2019).
Djustini juga mewanti-wanti masyarakat agar lebih memahami seluruh tahapan investasi.
“Yang pertama, kalau dia mengatakan perusahaan efeknya itu terdaftar dalam pasar modal, cek di web OJK dan ada, betul. Yang kedua, produk yang dijual sudah laku, yang terdaftar di OJK, itu betul. Biasanya 3, 4, 5 tidak, justru ini yang paling bahaya, jadi tolong tidak hanya percaya 1 dan 2 yang tadi karena yang 3, 4 ini justru permainan dari oknum itu sendiri,” jelas Djustini.
Selain itu, akhir-akhir ini Djustini juga memperhatikan adanya modus baru yang menggunakan logo OJK.
“Modus terakhir ini lebih banyak menggunakan logo OJK. Produknya bukan pasar modal, sama sekali bukan pasar modal, tapi ia katakan itu resmi, ini juga penipuan,” terangnya.
Djustini mengingatkan, ada juga oknum yang memanfaatkan modal kepercayaan untuk menipu orang yang akan berinvestasi.
“Modal kepercayaan juga ada. Jadi, kalau ada satu orang yang sudah sudah berhasil investasi nih kayaknya, kemudian oknum itu tadi cerita ke orang lain bahwa mereka sudah bisa balikin modal orang yang invest ke mereka. Nah tapi pas dicoba orang lain, itu nggak akan berhasil, karena yang pertama cuma jadi pancingan,” ceritanya.
• Puluhan Emak-emak di Trenggalek jadi Korban Investasi Bodong, Potensi Kerugian Rp 2 Miliar
