Nasional
Nasib Korban First Travel yang Asetnya Akan Dilelang untuk Negara, Eni Cari Bukti Bak Detektif Conan
Nasib Korban First Travel yang Asetnya Akan Dilelang untuk Negara, Eni Cari Bukti Bak Detektif Conan
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
"Awalnya saya sampai seperti ini, terus terang saya bukan korban langsung, bukan jamaah korban first travel," katanya.
Awalnya, ada sekitar 50 ornag yang Eni daftarkan untuk mengikuti umrah atau haji menggunakan jasa agen First Travel.
Di antara 50 orang tersebut juga termasuk keluarga, saudara hingga tetangga Eni.
"Saya memiliki beban moril, jamaah saya, tetangga, saudara itu sekitar 50 orang," ujarnya.
Awal Eni bisa mendaftarkan orang pada First Travel karena terpesona dengan servis yang diberikan ketika sang ibu menggunakan jasa tersebut saat berangkat ke Tanah Suci.
"Awalnya karena, awalnya orang tua saya pernah berangkat dengan First Travel, dan ceritanya sangat bagus dengan First Travel," katanya.
Banyak tetangga dan orang yang dekat dengan Eni meminta bantuan untuk didaftarkan ke First Travel.
"Jadi tetangga - tetangga itu menanyakan bagaimana ke First Travel? Jadi saya diminta tolong, mendaftarkan ke First Travel. Terkumpullah 50 orang," jelasnya.
Belakangan Eni mengetahui ada yang janggal dari agen tersebut.
Sesuai pemilik agen First Travel mengumumkan ada perubahan jadwal keberangkatan, Eni mencoba mengkonfirmasi kabar itu.
Dari penuturan Eni, diketahui Eni datang ke kantor First Travel untuk menanyakan bagaimana nasib jemaahnya yang sekitar 50 orang.
"Setelah tanggal 17 Maret 2017, Andika (Andika Surachman pendiri First Travel, red) itu mengeluarkan akan ada perubahan jadwal. Jemaah saya dijanjikan berangkat April. Saya otomatis datang menanyakan ke kantornya. Bagaimana nanti jemaah saya?" ungkapnya.
Rupanya, kasus Fisrt Travel ramai diperbincangkan.
Keadaan kantor agen itu juga ricuh.