Kabar Indramayu
Fakta Penemuan Makam Muncul Sendiri di Indramayu, Yana Cerita Kondisi Tanah Sehari Sebelumnya
Fakta penemuan makam muncul sendiri di Indramayu, Yana cerita kondisi tanah sehari sebelumnya.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Disebut-sebut, makam itu adalah makam tokoh agama Islam bernama Syekh Abdul Rahman.
Syekh Abdul Rahman merupakan murid Sunan Gunung Jati, penyebar agama Islam.
Ustadz Taupik mengaku mengetahui hal itu dari petunjuk KH. M. Abbas bin Fuad Hasyim MA.
Dijelaskan oleh Ustadz Taupik bahwa Syekh Abdul Rahman adalah Wali Mastur dari Cirebon.
Syekh Abdul Rahman disebutkan memiliki usia lebih tua dari Desa Kiajaran Wetan Indramayu, tempat makam itu berada.
Sebelum Desa Kiajaran Wetan Indramayu terbentuk, Syekh Abdul Rahman sudah berada di sana untuk menyebarkan agama Islam.
"Bisa jadi waktu itu beliau termasuk murid yang membantu perjuangan Sunan Gunung Jati, beliau ditugaskan di sini, beliau juga wafat di sini."
"Saat beliau wafat di sini, anak-anak keturunannya tidak ada yang tahu mungkin, untuk siapa silsilahnya, dan sebagainya saya juga tidak tahu persis," ujarnya.
6. Empat Syarat Sebelum Ditemukan Makam
Keberadaan makam kuno itu sebelumnya sudah diketahui Ustadz Taupik sejak lima tahun lalu.
Ustadz Taupik baru mengetahui makam kuno tersebut adalah milik Syekh Abdul Rahman usai dirinya memenuhi beberapa syarat.
Syarat petunjuk itu diberikan dari seorang Kiai pengasuh di Pondok Pesantren Buntet Cirebon KH. M. Abbas bin Fuad Hasyim MA.
Pertama, Ia membuat mushola di kawasan tempat pemakaman umum di desa tersebut.
Kedua, Ia juga rutin mengkhatamkan Alquran minimal satu bulan sekali.
Ketiga, Ustaz Taupik juga harus memperbaiki akses jalan menuju lokasi pemakaman.