Kabar Indramayu
Fakta Penemuan Makam Muncul Sendiri di Indramayu, Yana Cerita Kondisi Tanah Sehari Sebelumnya
Fakta penemuan makam muncul sendiri di Indramayu, Yana cerita kondisi tanah sehari sebelumnya.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Kemudian keempat, Ustaz Taupik juga harus membuat pagar di sekeliling pemakaman tersebut.
Kasus Serupa: Misteri 25 Makan Digali
Sebelumnya, kasus menyangkut makam juga viral di pemakaman umum di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sebanyak 25 kuburan pemakaman itu ditemukan dalam keadaan terbongkar sejak Jumat (8/11/2019) pagi.
Kerusakan yg terjadi pada sejumlah makam ini pun cukup parah dan begitu aneh.
Pasalnya, ini sudah kali kedua terjadi pada sejumlah makam di pemakaman umum tersebut.
Semua makam yang dibongkar, rata-rata memiliki kerusakan pada bagian kepala, tepat di bawah nisan dengan kedalam galian bisa mencapai 50 sentimeter.

Melansir Kompas.com, semua makam yang dibongkar hanya digali pada bagian bawah nisan.
Tidak ada satu makam pun yang kehilangan jenazah atau tengkorak.
Namun bekas tanah galian dibiarkan begitu saja di atas makam tanpa dirapikan kembali.
"Jenazah dan kerangkanya tidak ada yang hilang, hanya rusak bagian bawah nisan saja," ucap Anda Juanda seperti yang dikutip dari Kompas.com, Senin (11/11/2019).
Pihak kepolisian Polres Tasikmalaya bahkan sampai menerjunkan tim gabungan untuk menyelesaikan kasus ini.
Selain itu kepolisian dan warga juga sepakat untuk melakukan patroli di sekitar kuburan untuk menguak misteri pembongkaran ini.
Namun alangkah terkejutnya polisi dan warga saat berhasil menangkap basah pelaku pembongkaran makam.
Ya, dilansir dari Tribunnews, usai berhari-hari patroli dan tak tidur, polisi dan warga mengira pelakunya manusia dan berkaitan dengan praktik perdukunan, nyatanya bukan.
Sebab warga dan polisi menemukan dua ekor anjing sebagai pelaku pembongkaran.
"Tergalinya beberapa makam di Pakemitan, Kecamatan Cikatomas yang awalnya dicurigai dilakukan oleh seseorang, tapi berdasar penyelidikan kami di lapangan ternyata itu merupakan ulah hewan yakni anjing," kata Kapolres Tasikmalaya, AKBP Doni Eka Putra, saat menggelar konfrensi pers di Mapolres, Kamis (21/11/2019) siang.
Hal ini dibuktikan dari temuan warga dan polisi yang melihat dua ekor anjing tersebut berkeliaran di sekitar makam pada Senin (11/11/2019).
Tak hanya itu, selain menangkap basah dua ekor anjing tersebut tengah membongkar makam, polisi juga sempat menemukan jejak kaki hewan di lokasi.
"Didukung oleh anggota kami di lapangan yang menemukan jejak-jejak binatang yang diindikasikan anjing.
Ada dua ekor anjing yang terlihat pada 11 November, diduga kuat anjing itu sebagai pelaku pembongkaran makam," jelas AKBP Doni Eka Putra
Bukti cakaran kuku kedua anjing tersebut juga terlihat pada sejumlah batu bata merah yang insiatif dipasang warga di makam-makam yang terbongkar.
Batu bata penuh dengan jejak cakaran kedua hewan itu pun diperlihatkan polisi pada konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya, Kamis (21/11/2019).
Polisi menunjukkan baang bukti kasus pembongkaran makam di Tasikmalaya.
"Penyelidikan di lapangan didukung inisiatif masyarakat pada saat makam yang digali sebelum dibereskan kembali dipasanglah batu bata di beberapa makam yang atasnya bolong.
Sehingga pada saat kejadian terakhir batu bata itu ada bekas cakaran-cakaran binatang," kata AKBP Doni Eka Putra.
Untuk meyakinkan temuan mereka, polisi pun sepakat dengan warga untuk memasang kamera CCTV di sekitar lokasi dan meminta warga yang memiliki anjing untuk merantai hewannya di rumah.
Dan benar saja, usai kedua anjing tersebut tertangkap basah, tak ada kuburan yang dibongkar lagi.
"Semenjak itu tidak ada lagi pembongkaran makam di Pakemitan, Cikatomas," tutup AKBP Doni Eka Putra.