Media Sosial

7 Fakta Sumarsih, Nenek yang Diusir Anaknya, Tidur di Emperan Rumah, Dilempar Batu & Dikencingi

7 Fakta Sumarsih, Nenek yang Diusir Anaknya, Tidur di Emperan Rumah, Dilempar Batu & Dikencingi

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Tribun Solo/Adi Surya Samodra
7 Fakta Sumarsih, Nenek yang Diusir Anaknya, Tidur di Emperan Rumah, Dilempar Batu & Dikencingi 

SURYAMALANG.COM - Kisah bak sinetron dialami oleh seorang nenek bernama Sumarsih yang keberadaanya sudah tak diinginkan oleh anak kandungnya dan menantunya sendiri. 

Nenek Sumarsih pun secara tidak langsung 'diusir 'oleh anaknya sendiri dan menantunya dari rumah. 

Nasib nenek Sumarsih pun tak kalah menyedihkan saat dirinya harus tinggal di emperan rumah kosong. 

Bahkan setelah nenek Sumarsih pergi dari rumah, keluarga anaknya tidak membiarkan dirinya hidup tenang. 

Beberapa kali cucunya sampai hati melempari nenek Sumarsih menggunakan batu kerikil sampai mengencingi baju milik perempuan tua itu. 

Berikut fakta-fakta kisah sedih bak sinetron nenek Sumarsih yang diusir oleh anak kandungnya sendiri:

1. Berawal dari Kisah Viral di Medsos

Kisah pilu bak sinetron yang dialami seorang nenek bernama Sumarsih (59) viral di media sosial facebook

Nenek tua renta itu mengaku diusir oleh anak dan menantunya hingga tidur di emperan

Melansir dari Tribun Solo dalam artikel 'Kisah Pilu Nenek Sumarsih, Ditemukan Tidur di Emperan, Ternyata 'Diusir' oleh Anak dan Menantu', kisah viral itu diunggah oleh seorang netizen bernama Candy Christiana.

Dalam postingannya, Candy menceritakan kisah pilu yang dialami Sumarsih yang tinggal di sebuah rumah kontrakan daerah Bonorejo RT 04/ RW 17, Nusukan, Solo.

2. Nenek Sumarsih Diusir dari Rumah yang ia Tinggal Bersama Anak dan Menantunya

Selama ini diketahui jika nenek Sumarsih tinggal bersama anak laki-laki, menantu, dan beberapa cucunya. 

Menurut Candy, di usia senjanya, Sumarsih harus menghadapi kenyataan pahit yakni ia diusir anak dan menantunya dari rumah itu. 

Sumarsih, tidur di emperan setelah minggat dari rumah. Ia mengaku tak lagi diinginkan oleh anak dan menantunya
Sumarsih, tidur di emperan setelah minggat dari rumah. Ia mengaku tak lagi diinginkan oleh anak dan menantunya (TRIBUNSOLO.COM/ADI SURYA SAMODRA)

Akibatnya, nenek renta itu harus tinggal dan tidur di emperan rumah kosong yang berada tak jauh dari rumah kontrakan itu, yakni Bonorejo RT 03/ RW 17, Nusukan Solo.

Menurut Candy, dia tahu kisah Nenek Sumarsih karena sering nongkrong di warung dekat rumah Sumarsih.

3. Tinggal di Emperan Rumah Kosong Setelah Diusir

Candy mengatakan, Sumarsih sudah tinggal di emperan rumah kosong beberapa minggu. 

"Ibu sepuh tadi sebenarnya sudah tinggal di sana (emperan rumah) berhari-hari atau mungkin beminggu-minggu karena anak dan menantu mengusirnya," ucap Candy kepada TribunSolo.com, Rabu (4/12/2019).

Menurut Candy, Sumarsih bahkan sempat mendapat perlakuan yang kurang pantas dari keluarganya saat dia tak tinggal lagi di rumah kontrakannya. 

Perlakuan itu didengar Candy dari penuturan teman-teman yang tinggal di daerah Bonorejo.

4. Cucunya Melempari Batu hingga Mengencingi Baju Nenek Sumarsih

"Teman-teman di wedangan cerita, pakaiannya itu juga dikencingi sama cucunya, terus juga pernah dilempari batu-batu kecil," tutur Candy. 

"Pakaian-pakaiannya juga dibuang-buangi, ibunya pergi terus kembali lagi ke situ, pakaiannya dibuang lagi, balik lagi dibuang lagi," imbuhnya membeberkan. 

Candy mengungkapkan, Sumarsih tidak pernah diberi perhatian sama keluarga anak laki-lakinya itu. 

Bahkan soal urusan perut, Sumarsih harus mengandalkan uluran tangan tetangga-tetangganya. 

5. Tetangga Harus Sembunyi-sembunyi Saat Kasih Makan

Tak hanya itu, para tetanga yang ingin memberikan bantuan pada nenek Sumarsih harus dengan sembunyi-sembunyi. 

Lantaran, jika ketahuan oleh anak dan menantunya, tetangga nenek Sumarsih akan dimarahi. 

"Tetangga yang mau memberi makan jika ketahuan sama anaknya nanti dimarahi," ungkap Candy. 

"Penjual HIK, warung sate kere sampai kasihan sama ibu itu, kemudian sembunyi-sembunyi memberi makan, saat ketahuan anak dan menantunya dimarahi," tandasnya. 

Status dari Candy ini kemudian menjadi viral.

6. Muncul Gerakan untuk Menyelamatkan Nenek Sumarsih

Bahkan, dari status Candy ini, kemudian timbul gerakan untuk menyelamatkan Sumarsih.

Sumarsih akhirnya dibawa ke Griya Palang Merah Indonesia (PMI) Peduli, Mojosongo, Solo. 

Candy mengemukakan, keputusan untuk membawa ke tempat perawatan itu merupakan inisiatif sejumlah warga Bonorejo.

Keputusan tersebut tercetus setelah perbincangan di Wedangan Dodo, Nusukan, Solo pukul 08.00 WIB. 

"Saya pergi ke Wedangan Dodo pukul 08.00 WIB, berbicara soal membawa Sumarsih ke sana, kemudian mereka sepakat membawa kesana," ujar Candy kepada TribunSolo.com, Rabu (4/12/2019).

Candy mengungkapkan, sejumlah warga sudah menanyai Sumarsih terlebih dulu sebelum pembicaraan di wedangan itu.

"Teman-teman sudah tanya dulu ke ibunya, ternyata mau, mereka sepakat teman saya, saya minta foto ibunya, foto dikirimkan pak Martono, kemudian saya ceritakan kronologinya," ungkap Candy. 

"Tim datang ke lokasi sebelum pukul 10.00 WIB, mereka langsung datang naik mobik grand max ke lokasi," imbuhnya membeberkan. 

Tim yang tiba di lokasi langsung memeriksa kesehatan dan menghibur Sumarsih.

"Datang ke lokasi periksa kesehatan, langsung dihibur dipeluk-peluk, dikuatkan, ditanyain mau tidak tinggal di sana, kemudian ibunya tanya, mau ngapain di sana, boleh bantu-bantu masak, kemudian ibunya langsung mengiyakan, terus nangis," tutur Candy. 

Candy menuturkan, anak Sumarsih kemungkinan tahu ibunya dibawa menuju ke Griya PMI Peduli.

"Waktu dijemput, anak laki-laki tahu, tapi pura-pura tidak tahu," tandasnya.

7. Pengakuan Nenek Sumarsih

Di sisi lain, Sumarsih mengatakan kalau ia minggat dari rumah dengan niatan sendiri.

Ia melakukan itu, setelah mendengar menantunya, menginginkan dia pergi dari rumah.

Sumarsih mengatakan, pengusiran itu berawal dari pertengkaran antara anak laki-lakinya dengan istrinya pagi ini sekira pukul 05.00 WIB. 

"Pagi sudah bertengkar sama istrinya, terus saya bilang, sudahlah mengapa pagi-pagi ini bertengkar, terus saya diingatkan, ibu jangan ikut-ikut," tutur Sumarsih. 

Sumarsih menduga pertengkaran itu karena menantunya menginginkan dirinya untuk pergi dari rumah. 

"Menantu saya minta saya pergi atau dia yang pergi, tapi itu hanya saya dengarkan saja, tidak saya jawab, hanya saya dengarkan," terangnya.

Sumarsih mengaku dia langsung merapikan pakaian-pakaian yang bisa dia bawa. 

"Saya merapikan pakaian, terus saya bilang : 'tidak usah bertengkar, aku pergi saja'. Tapi (saat itu) saya tidak tahu mau pergi ke mana, ke tempat siapa," akunya.

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved