Nasional
Warung Mie Ayam Jadi Sarang Anak Ular Kobra, Sudah Temukan 13 Ekor Tapi Lokasi Induk Masih Misteri
Warung Mie Ayam Jadi Sarang Anak Ular Kobra, Sudah Temukan 13 Ekor Tapi Lokasi Induk Masih Misteri
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Diam bukan berarti tidak meminta pertolongan.
Elang menjelaskan, seseorang yang bertemu dengan ular dapat berteriak meminta bantuan.
"Diam bukan berarti kita tidak boleh teriak, teriak itu enggak apa-apa, tapi kakinya jangan gerak-gerak. Takutnya nanti diamnya kakinya gerak-gerak, kalau ada pergerakan akan menimbulkan suatu ancaman untuk ular," kata Elang.
Thinking
Upayakan cari tahu jenis ular apa yang dilihat atau ditemui. Jika tak mengetahui jenisnya, anggap ular tersebut merupakan ular berbisa tinggi.
Hal itu dilakukan agar lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.
Observation
Saat melihat atau bertemu ular, observasi sekeliling kita.
Hal ini dilakukan agar lebih aman dan mengetahui tempat yang aman untuk menyelamatkan diri.
Prepare
Langkah terakhir, bersiap untuk menghindar dari ular tersebut.
Hal yang perlu dilakukan agar ular tidak masuk ke rumah
Dr Amir Hamidy, peneliti Herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menerangkan tips untuk mencegah kobra datang adalah dengan menjaga kebersihan.
“Awal penghujan musim ular menetas, jadi ya waspada, bersihkan pekarangan, rumah bersih, rajin dipel, pakai wangi-wangi dan kapur barus,” ujar Amir.
Amir juga mengimbau agar masyarakat tak menumpuk barang seperti kardus ataupun yang lainnya.
Selain itu, Amir juga menjelaskan bahwa ular rumah harus bersih dari tikus untuk mencegah ular masuk ke rumah.
“Mereka memangsa tikus, tikus kencingnya bau itu dicari ular,” jelasnya.
Secara otomatis, masyarakat juga harus segera menyingkirkan sampah-sampah yang bisa menjadi makanan para tikus, yang akan menarik ular.
Saat ditanya apakah memberikan taburan garam bisa menghindarkan kobra, Amir menjelaskan, hal tersebut tidaklah efektif.
“Yang paling efektif bau menyengat, parfum pembersih lantai mereka enggak suka,” jelas Amir.

Amir juga mengimbau, jika masyarakat melihat telur kobra agar memindahkan telur tersebut atau memanggil pakar, misalnya petugas Damkar ataupun komunitas anti-ular.
Tidak lupa, Amir juga mengingatkan masyarakat agar saat melihat ular kobra ini untuk tidak menangkapnya sendiri karena berbahaya.
“Karakter kalau marah mereka menaikkan tudung dan menyemprotkan. Jangan handle sendiri. Panggil orang profesional, jangan dimainkan,” kata Amir.
Saat kobra menaikkan tudungnya, Amir menyampaikan, hal tersebut adalah peringatan untuk menyuruh mundur musuhnya.
Ular akan terus mengikuti gerakan sehingga masyarakat yang bertemu dengan kobra dalam posisi ini sebaiknya mundur sekitar 2 meter, lalu mengambil tongkat untuk mengusirnya atau memanggil pakar.