Kabar Tulungagung
Kisah Hidup Sutarji Kolektor Benda Orang Mati di Tulungagung, Suka Balap Liar dan Akrab dengan Mayat
Kisah Hidup Sutarji Kolektor Benda Orang Mati di Tulungagung, Suka Balap Liar dan Akrab dengan Mayat
Penulis: David Yohanes | Editor: eko darmoko
Bahkan dia mengambil peran di dalam liang lahat, menangkap jenazah dan menatanya sebelum ditutup tanah.
Dengan peran ini, pelan-pelan muncul kesadaran baru di hatinya.
“Setiap menerima mayat dari atas dan menurunkan ke liang lahat, saya semakin paham bagaimana menjadi mayat,” sambung Sutarji.
Puncaknya saat memakamkan jenazah ke-6. Seperti biasa Sutarji berada di dalam liang lahat, untuk menerima jenazah.
Ia melihat jenazah itu dikerubuti semut, kemudian semut itu pindah mengerubutinya.
Kejadian itu semakin mengubah karakter Sutarji, dan meninggalkan sifatnya yang keras.
Tujuh tahun lalu ambulan itu dijual, dan menyisakan keranda mayat yang masih disimpan dengan baik.
Kini kakek tiga cucu ini sudah menjadi salah satu sesepuh di desanya.
Ia kerap diminta untuk memimpin upacara adat pengantin Jawa.

Ingin Bertemu Hantu
Sutarji (62), warga Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung mempunyai koleksi benda-benda peninggalan orang mati.
Mulai dari tali kain kafan mayat, tali pocong, helm bekas korban tabrakan, jaket orang yang meninggal kecelakaan lalu lintas, hingga tapi yang dipakai gantung diri.
Koleksi itu bermula dari keinginan Sutarji untuk bertemu hantu atau roh jahat.
“Kok orang-orang itu sering cerita ditemui hantu, tapi saya kok tidak. Jangan-jangan cuma khayalan saja,” ucap laki-laki ramah ini, di awal perbincangan.
Sutarji mulai melakukan segala cara agar bisa melihat hantu.