Berita Malang
Berita Malang Hari Ini Populer, Janda Sekap 4 Anaknya di Dalam Rumah dan Zebra Cross Aneh Viral
Berita Malang Hari Ini Populer, Janda Sekap 4 Anaknya di Dalam Rumah dan Zebra Cross Aneh Viral
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini, Senin 6 Januari 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.
Berita Malang hari Ini mencakup tentang seorang janda yang menyekap 4 orang anaknya di dalam rumah.
Selain itu ada juga kabar tentang sebuah zebra cross aneh yang mengarah ke taman kota yang viral dan menjadi perbincangan warganet.
Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini dari liputan langsung wartawan di lapangan.
1. Janda Sekap 4 Orang Anaknya di Dalam Rumah

Ada beberapa dugaan terkait Artimunah (62) dan anak-anaknya enggan keluar dari rumahnya di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Selama ini Artimunah tinggal bersama empat anaknya, yaitu Asminiwati (45), Titin Yuliarsih (42), Virnawati (40), dan Anis Mufidah (36).
Semua anak Artimunah tidak bekerja. Sedangkan Artimunah bekerja sebagai juru masak.
Sejak suaminya meninggal 10 tahun silam, Artimunah hidup bersama empat anaknya
Direktur RSJ Lawang, dr Siti Khalimah Sp.KJ menerangkan pihaknya masih memberi penanganan medis kepada Titin, dan Anis.
Titin merupakan anak kedua. Sedangkan Anis merupakan anak keempat.
Kini dua orang itu masih mendapat penanganan medis di ruang IPCU RSJ Lawang.
Artimunah, Asminiwati, dan Virnawati juga sempat mendapat perawatan. Namun, tiga orang itu telah kembali ke rumahnya kemarin.
“Kami masih mengobservasi dua orang. Kami mengobesevarsi karena ada kemungkinan mereka mengalami gangguan jiwa.”
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lengkap. Karena pemeriksaannya belum ada hasil, kami belum mengambil tindakan,” ujar Siti kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (5/1/2020).
Siti mengungkapkan ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi Artimunah dan anak-anaknya enggan keluar rumah.
“Mereka mengalami ketakutan khas orang yang memiliki gejala gangguan jiwa.”
“Memang kami belum menentukan diagnosis. Saat wawancara, pasien tidak selalu mengungkap apa yang dirasakan,” kata Siti.
Siti menegaskan pihaknya masih melakukan penanganan medis dan observasi.
“Kami belum sampai memeriksa terkait penyebabnya,” jelas Siti.
Di sisi lain, Ketua Komite Medik RSJ Lawang, dr Alexandra Sp.KJ menerangkan pihaknya belum bisa memastikan kemungkinan adanya doktrin yang mempengaruhi Artimunah dan anak-anaknya.
“Kami belum melihat ke arah itu. Saat wawancara, hal itu tidak muncul,” jelas Alexandra.
Alexandra menduga ada keyakinan yang membuat Artimunah dan anak-anaknya tidak keluar rumah.
“Memang itu keyakinan mereka yang kami baca saat wawancara. Keyakinan itu tidak sesuai kenyataan, tapi dia yakin sekali,” beber Alexandra.
Alexandra belum dapat menentukan istilah medis gejala gangguan jiwa yang dialami Artimunah dan anak-anaknya.
“Kami belum menentukan istilah medisnya,” kata Alexandra. (Mohammad Erwin)
2. Komentar Sanusi Terkait Janda yang Diduga Sekap 4 Anaknya di Pakis, Kabupaten Malang

Bupati Malang, Muhammad Sanusi menyambangi Titin Yuniarsih (42) dan Anis Mufidah (36) di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, Minggu (5/1/2020).
Titin dan Anis merupakan warga Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang yang diduga sempat disekap ibu kandungnya, Artimunah (62).
Titin merupakan anak kedua. Sedangkan Anis merupakan anak keempat.
Kini Titin dan Anis masih mendapat penanganan medis di ruang IPCU RSJ Lawang.
Sanusi sempat berinteraksi dengan Titin dan Anis sekitar 15 menit di ruang IPCU.
“Kondisinya bagus, dan bicara lancar. Saya melihat, mereka sudah normal dan tidak trauma lagi,” ujar Sanusi keapda SURYAMALANG.COM.
Sanusi menambahkan pihaknya akan terus mendampingi Artimunah yang berstatus janda, dan empat anaknya.
Semua biaya perawatan akan ditanggung Pemkab Malang.
“Pendampingan ini untuk menjaga mentalnya. Kami membantu pemulihan gizinya.”
“Sepertinya mereka sempat makann kurang teratur. Tapi sekarang sudah kelihatan normal,” ungkap Sanusi.
Sanusi menduga ada alasan tertentu sehingga Artimunah tidak memperbolehkan anak-anaknya keluar rumah.
“Nanti biar dibina Dinas Sosial. Kami dan Muspika setempat akan memantau trauma healingnya,” beber politisi PKB itu.
Artimunah mengurung empat anak di dalam rumahnya sudah puluhan tahun.
Tapi, kejadian ini baru diketahui pada tahun 2020. Tapi, Sanusi membantah hal ini karena lemahnya tim TKSK Dinas Sosial.
“Ini urusan keluarga. Kami sampai tidak masuk ke dalam. Kalau tidak ada laporan warga, kan kami tidak tahu,” kata Sanusi. (Mohammad Erwin)
3. Zebra Cross Aneh Mengarah ke Taman Kota Viral

Masyarakat Kota Malang ramai-ramai mengomentari sebuah postingan yang memperlihatkan zebra cross mengarah ke taman kota.
Postingan ini diunggah oleh akun @ivan_aang pada Jumat (3/1) kemarin, yang memperlihatkan foto zebra cross yang dianggapnya aneh tersebut.
Zebra cross tersebut mengarah ke Taman Kota yang berada di Jalan Ijen Kota Malang.
Tentu saja, zebra cross ini akan menyulitkan para pejalan kaki ketika akan menyebrang.
Dikarenakan posisinya langsung menuju ke Taman Kota, yang notabene di area taman tersebut tidak terdapat trotoar untuk pejalan kaki.
Menanggapi hal tersebut, masyarakat Kota Malang ramai-ramai mengomentari foto tersebut karena diposting di akun @infomalang.
Seperti yang dituliskan oleh @dennyzareza yang menganggap, bahwa zebra cros tersebut merupakan bukti bahwa tidak adanya koordinasi antar OPD di lingkungan Pemkot Malang.
"Ini kurang koordinasi antar instansi. Sudah dari dulu," tulisnya.
Ada juga masyarakat Kota Malang yang menanyakan tentang tata kelola kota yang selama ini diterapkan oleh Pemkot Malang,
"Miris, padahal Malang gudangnya orang ahli tata ruang dan kelola kota. kenapa sih gak minta input mereka?," tulis @joni_super.
Menanggapi hal tersebut, SURYAMALANG.COM mencoba melakukan konfirmasi kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang.
Kepala Dishub Kota Malang, Handi Priyanto menyampaikan, bahwa zebra cross yang terletak di Jalan Ijen tersebut merupakan zebra cross lama.
Untuk itu, pihaknya akan mengubah zebra cross tersebut agar lebih efektif dan bisa dimanfaatkan oleh pejalan kaki.
"Itu zebra cross lama dan belum dibenahi," singkatnya dalam pesan teks kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (4/1).
Rencananya, zebra cross tersebut akan dirombak ulang pada tahun 2020 ini.
Handi juga berterimakasih kepada masyarakat Kota Malang yang peduli dan telah memberi masukan kepada Dinas Perhubungan Kota Malang.
"2020 ini akan kami benahi. Terimakasih atas masukannya," tandasnya. (Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)