Kabar Tulungagung
Warkop Plus-plus di Tulungagung Dibongkar Polisi, Seruput Kopi Sambil Hubungan Badan dengan 2 Cewek
Warkop Plus-plus di Tulungagung Dibongkar Polisi, Seruput Kopi Sambil Hubungan Badan dengan 2 Cewek
Penulis: David Yohanes | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Seorang pemilik warung kopi (warkop) di Desa Bendosari, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Masrinah (58) ditangkap polisi di tempat usahanya.
Masrinah diduga menjadi mucikari atas dua orang karyawannya, Mj (42) dan Spt (51).
Modusnya, ia menyediakan lima buah bilik di warkop miliknya.
Para pengunjung warkop bisa melakukan hubungan badan dengan Mj atau Spt.
“Jadi tersangka ini menyediakan fasilitas dan mendapat keuntungan dari transaksi seksual yang dilakukan dua pekerjanya,” terang Kapolres Tulungagung, AKBp Eva Guna Pandia, Jumat (17/1/2020).

Menurut EG Pandia, dalam sekali kencan Mj dan Spt memasang tarif Rp 50 ribu.
Masrinah kemudian memungut Rp 10 ribu untuk setiap transaksi.
MJ dan Spt biasanya melayani tamu 3-4 orang setiap hari.
“Kami melakukan penangkapan, setelah ada aduan dari masyarakat,” ujar EG Pandia.
Saat dilakukan penggerebekan, dua pekerja Warkop ini tengah melayani tamu.
Keduanya berstatus sebagai saksi, sedangkan Masrinah ditetapkan sebagai tersangka.
Ia dijerat pasal 296 KUH Pidana, karena memudahkan orang lain berbuat mesum dan menjadikannya sebagai pencarian.
Masrinah terancam hukuman penjara selama satu tahun empat bulan.
“Kami imbau pemilik Warkop, jadilah Warkop yang benar. Jangan sampai dijadikan ajang prostitusi,” pungkas EG Pandia.

Ada Banyak Gadis Cantik Lulusan SMA di Warkop Gresik
Pramuji, pemilik warung di Desa Banyuurip RT 05 /RW 01, Kecamatan Kedaeman, Kabupaten Gresik, harus menutup usaha warung kopi (warkop) miliknya.
Pria berusia 45 tahun itu ternyata tidak hanya menjual makanan dan minuman saja. Tetapi, menjual jasa prostitusi.
Warung tersebut digerebek oleh Tim Resmob Polres Gresik pada hari Rabu (13/1/2020) pukul 22.00 WIB.
Wakapolres Gresik, Kompol Dhyno Indra Setyadi mengungkapkan, tersangka sudah satu tahun lamanya menjalani bisnis sebagai mucikari.
Korbannya adalah wanita-wanita yang baru saja lulus sekolah, rata-rata berasal dari Jawa Barat.
Warung tersebut juga menyediakan tempat untuk para pelanggan seusai memilih sejumlah wanita yang ditawarkan oleh tersangka.
"Kita gerebek, ada catatan buku tamu yang datang kita amankan beserta uang sebesar Rp 200 ribu di dalamnya," ujar Dhyno, Jum'at (17/1/2020).
Diketahui, tersangka telah melaksanakan bisnis prostitusi ini sejak satu tahun.
Keuntungannya lumayan, terutama saat malam minggu.
Pengunjung di malam minggu ramai dibanding hari biasanya.
Sekali kencan, wanita berusia rata-rata berusia 19 tahun yang berasal dari Jawa Barat hanya dihargai Rp 150 ribu saja.
Wanita tersebut ditawarkan saat pengunjung warkop datang.
Saat tawaran diiyakan, kamar semi permanen lengkap dengan kasur alias ranjang ala kadarnya dan tisu disiapkan di dalam warkop.
"Ada uang tunai dan empat lembar tisu bekas pakai juga kita amankan," tambahnya.
Sementara itu, Pramuji mengungkapkan mendapatkan jasa wanita asal Jawa Barat hanya melalui ajakan anak buahnya yang bekerja selama ini.
Mereka yang menganggur diajak kerja di Gresik.
Kemudian dijadikan sebagai wanita penghibur di Kecamatan Kedamean.
Saat ditangkap ada enam wanita yang dipekerjakan untuk menjadi pemuas nafsu.
Sebelumnya jumlahnya lebih banyak.
Namun sebagian dari mereka memilih pulang dan tak kunjung kembali.
"Sebenarnya ada sembilan, tapi ada tiga yang pulang. Jadi sisa enam saja," pungkasnya. (Willy Abraham)