Malang Raya
Bappenas dan Universitas Ma Chung Malang Gelar FGD Bertema Aspiring Geopark Bromo Tengger Semeru
Terdapat 3 Pilar utama yang harus dibahas dalam FGD ini, yaitu mengenai Geo diversity, Bio Diversity, dan Cultural Diversity.
Penulis: Bella Ayu Kurnia Putri | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, DAU - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bekerja sama dengan Universitas Ma Chung menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Aspiring Geopark Bromo Tengger Semeru”.
FGD tersebut diadakan di gedung R&D lantai 6 Universitas Ma Chung, Villa Puncak Tidar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Kamis (23/1/2020).
Acara ini melibatkan 5 Kementerian dan 4 perguruan tinggi.
• Puluhan Sex Toys Dikirim ke Malang dari Negara Eropa, Disita Bea Cukai dari Kiriman Kantor Pos
• BREAKING NEWS : Putusan Bagi ZA, Remaja Pembunuh Begal Malang Dikirim Ke LKSA Dairu Aitam
• Foto Pernikahan VJ Laissti, Mantan Pacar Baim Wong yang Dulu Bikin Geger Saat Suapi Ariel Noah
“Memang yang tergabung di FGD saat ini ada 4 perguruan tinggi yaitu Universitas Ma Chung, ITS, UB, dan Universitas Muhammadiyah,” ujar Wakil rektor 3 Universitas Ma Chung, Dr Ir Stefanus Yufra Menahen Taneo Ms.
Stefanus menekankan terdapat 3 Pilar utama yang harus dibahas dalam FGD ini, yaitu mengenai Geo diversity, Bio Diversity, dan Cultural Diversity.
Geo Diversity berkaitan dengan keragaman batu- batuan peninggalan geologi yang dapat menjadi tujuan pariwisata.
Bio Diversity adalah keanekaragaman hayati, keragaman hayati, Stefanus menuturkan bahwa keanekaragaman hayati yang ada di geopark Bromo Tengger Semeru sangat lah banyak, karena ada tumbuh - tumbuhan dan hewan - hewan yang ada di wilayah Bromo Tengger Semeru memiliki ciri khas tersendiri.
“Yang terakhir adalah Cultural Diversity, yaitu keragaman budaya, kalau kita tahu di wilayah Bromo Tengger Semeru terdapat suku Tengger yang ternyata unik, mereka memiliki budaya seperti budaya Bali atau Hindu Bali dan ternyata bisa tumbuh dan berkembang di tengah - tengah masyarakat Jawa,” kata Stefanus.
Terakhir Stefanus memaparkan bahwa tujuan diadakannya FGD ini adalah untuk mengidentifikasi dan memetakan stakeholder dan juga perguruan tinggi untuk mengambil bagian dalam mengembangkan geopark Bromo Tengger Semeru.
“Hasil dari FGD ini akan dirumuskan oleh Bappenas dan kemudian ditindaklanjuti ke pemerintahan Pusat dan juga pemerintah Provinsi Jawa Timur,”