Jendela Dunia

Menengok Wuhan yang Mendadak Jadi Kota Mati Akibat Virus Corona, Simak Pengakuan Mahasiswa Indonesia

Menengok Wuhan yang Mendadak Jadi Kota Mati Akibat Virus Corona, Simak Pengakuan Mahasiswa Indonesia

Editor: eko darmoko
AFP/HECTOR RETAMAL via Kompas.com
Jalanan di Kota Wuhan, China, terlihat sepi karena ancaman virus corona, Sabtu (25/1/2020). 

SURYAMALANG.COM - Serangan virus corona membuat penampilan Wuhan, China, seperti kota mati. Aktivitas lalu lintas pun dikabarkan lumpuh.

Rio Alfi, mahasiswa asal Indonesia yang berada di Wuhan, China, menceritakan tentang kota mati Wuhan yang diserang virus corona.

Menurut Rio Alfi, kereta listrik di Wuhan mulai Senin (27/1/2020) hari ini sudah tak beroperasi.

Sementara itu, bus kota juga sudah tidak beroperasi sejak beberapa hari lalu.

Selain itu, kini stok pangan di Wuhan mulai menipis.

Akibatnya, sejumlah harga bahan pangan melonjak.

Rio mengatakan, melonjaknya harga bahan pangan mengakibatkan mahasiswa Indonesia yang mengandalkan beasiswa kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Saat ini harga sembako di Wuhan sudah mulai naik, dan itu pun stoknya mulai terbatas. Jadi bagi kami mahasiswa yang mengandalkan beasiswa jadi kemungkinan tidak mencukupi ya," ujar Rio dalam video yang ia kirimkan kepada Kompas TV, Minggu (26/1/2020).

Rio mengatakan, saat ini terdapat 93 mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Wuhan.

Mereka berharap pemerintah melalui KBRI Beijing bisa mengevakuasi para mahasiswa ke kota yang lebih aman.

Hingga kini, mereka masih menunggu kabar dari KBRI Beijing terkait kemungkinan adanya evakuasi ke kota yang lebih aman.

"Informasi yang saya terima dari pengurus PPI Wuhan, itu sudah koordinasi dari KBRI. Tapi, sejauh ini belum ada informasi apakah kami bisa dievakuasi atau bagaimana, itu belum bisa diputuskan," ujar Rio.

"Kami semua berharap dapat solusi terbaiklah. Bagaimana kami di sini bisa dievakuasi ke kota yang lebih aman lagi," lanjut dia.

Virus corona Wuhan atau corona virus baru n-CoV 2019 meluas dengan begitu cepat.

Tak lama setelah kasus tersebut terkonfirmasi ditemukan di Wuhan, China, beberapa negara lain melaporkan kejadian serupa.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved