Nasional
Menteri Halim : Skripsi Bisa Diganti Pengabdian di Desa, Kades Berprestasi Bisa Dapat Gelar Sarjana
Kini mahasiswa tidak perlu pusing memikirkan menyelesaikan skripsi. Mahasiswa bisa mengonversi skripsi dengan pengabdian di desa selama satu semester
SURYAMALANG.COM, JOMBANG – Kini mahasiswa tidak perlu pusing memikirkan menyelesaikan skripsi.
Mahasiswa bisa mengonversi skripsi dengan pengabdian di desa selama satu semester.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) sudah mengusulkan konversi skripsi dengan pengabdian di desa itu ke Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendibud).
Menurutnya, Mendikbud Nadiem Makarim sudah menyetujui usulan itu.
“Daripada mahasiswa kesulitan bikin skripsi, search di Google, pesan pengetikan, atau dibikinkan orang lain sehingga tidak menguasai materi, lebih baik dikonversi dengan pengabdian yang lebih dari KKN,” kata Gus Halim kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (26/1/2020).
Menurutnya, selama satu semester itu mahasiswa bisa mengabdi di desa.
Kemudian mahasiswa kembali ke kampus, membuat laporan, kegiatannya diverifikasi, dan selesai.
“Ini sudah dapat persetujuan dari menteri (Dikbud),” terang mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Namun Gus Halim belum memastikan kapan kebijakan ini bakal mulai diberlakukan.
Selain itu, Gus Halim juga mengusulkan agar juga pemerintah memberi apresiasi berupa gelar sarjana bagi kepala desa berprestasi.
Penghargaan ini diusulkan diberikan untuk kades yang suskes memimpin dan membangun desanya selama satu periode dengan segudang prestasi.
Pihaknya pun mengajukan gagasan itu ke Mendikbud Nadiem Makarim.
Saat ini gagasan tersebut masih dikaji.
“Kades berprestasi satu periode diberi apresiasi untuk dikonversi jadi SKS (satuan kredit semester).”
“Bisa ditambah dengan SKS yang diperoleh dari kuliah, lalu dia berhak menyandang gelar sarjana,” ungkapnya.