Berita Malang
Lima Mahasiswa Universitas Ma Chung Hendak Studi Ke China, Kini Menunggu Kabar KBRI
Lima mahasiswa Universitas Ma Chung (UMC) Malang berencana ke China pada awal Februari 2020 untuk menmpuh studi
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, DAU - Lima mahasiswa Universitas Ma Chung (UMC) Malang yang hendak ke China pada awal Februari 2020 hingga masih menunggu kabar dari KBRI.
Sebab di sana sedang ada wabah virus Corona yang mematikan.
Padahal kepergian ke China sudah direncanakan sebelumnya untuk menjalani pertukaran mahasiswa. Termasuk kesiapan tiket berangkatnya.
"Dengan melihat kondisi di sana, Ma Chung akan membuat surat untuk orangtua mahasiswa. Selama belum ada kepastian bisa berangkat, maka bisa tetap kuliah dulu di Ma Chung," jelas Wakil Rektor III UMC, Dr Ir Stefanus Yufra M Taneo MS MSi pada SURYAMALANG.COM, Selasa (28/1/2020).
"Di sana kan juga sedang liburan Imlek," jawabnya.
Saat ini masih ada lima orang mahasiswa di sana. Sejauh ini kondisinya baik-baik saja.
Sedang yang masih berada di China ada lima orang yaitu di Hunan Normal University ada empat mahasiswa PPBM karena tidak pulang ke Indonesia. Kemudian satu mahasiswa PPBM yang tetap di Tongren University.
Sedang mahasiswa yang akan berangkat, ada lima orang.
Mereka akan studi di SIAS International University sebanyak dua mahasiswa dan di Tongren Polytechnic College tiga orang.
Mereka akan mulai kuliah semester genap di China selama satu semester.
Yang di Tongren Polytechnic College adalah tiga mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin (PPBM).
Mahasiswa yang telah kembali ke Indonesia sebelum outbreak Corona Virus yaitu dua mahasiswa yang kuliah di SIAS International University.
Jumlah mahasiswa yang baru kembali ke Indonesia karena liburan semester ada lima orang. Yaitu yang kuliah di Tongren University ada tiga mahasiswa PPBM dan dua mahasiswa PPBM yang kuliah di Tongren Polytechnic College.
Maka dari kampus kini hanya bisa menunggu kabar kepastian bisa diberangkatkan.
"Saya kira nanti dari kampus ada toleransi jika agak telat datang. Sebab kondisinya seperti itu," papar Yufra.
Kerjasama dengan kampus-kampus di China sudah terlaksana sejak setahun. Ada yang lewat beasiswa dan mandiri.