7 Fakta Baru Kasus MS Setelah Diamputasi, Selalu Menangis, Penyebab Jari Dipotong dan Nasib Pelaku
7 Fakta baru kasus MS setelah diamputasi, selalu menangis, penyebab jari dipotong dan kelanjutan nasib pelaku.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Ketika kabar operasi amputasi jari MS disampaikan, dukungan dan doa bagi MS kembali mengalir.
Beberapa kelompok masyarakat menyampaikan doa khusus bagi MS sekaligus menghujat tindak kekerasan atau perundungan atau bullying pada anak-anak.
3. Penyelidikan Menentukan Nasib Pelaku

Polresta Malang Kota menaikkan status kasus perundungan atau kekerasan yang menimpa menjadi proses penyidikan .
"Untuk perkembangan saat ini, kita telah menaikkan statusnya dari penyelidikan menjadi tahap penyidikan. Dan kita sudah menemukan dua alat bukti terkait kasus ini," ujar Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata kepada TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM), Rabu (5/2/2020).
Dirinya menerangkan yang membuat penyidik berkeyakinan menaikkan status kasus itu berdasarkan dua alat bukti yang telah diperoleh yaitu hasil visum dan keterangan para saksi.
"Bukti yang paling riil adalah hasil visum dan keterangan para saksi yang saling menguatkan satu dengan yang lain. Dari alat bukti itu, penyidik menaikkan status kasusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan," terangnya.
Mantan Wakapolrestabes Surabaya ini juga mengungkapkan pihaknya masih terus menggali peran para terduga pelaku perundungan.
"Saat ini masih mencari peran dari tujuh terduga pelaku perundungan. Kita cari siapa yang memiliki peran paling penting dalam melakukan aksi perundungan itu. Nantinya terduga yang memiliki peran paling penting akan menjadi tersangka," pungkasnya.
4. Pihak Sekolah Harus Dihukum

Walikota Malang Sutiaji menyatakan para penanggung jawab di sekolah negeri tempat MS mengalami kekerasan atau perundungan akan dihukum
Sutiaji menegaskan hukuman akan diberikan pada Kepala sekolah, wakil kepala sekolah hingga guru.
Ia mengatakan berkaitan dengan langkah langkah kedisplinan, pemberian hukuman akan dilakukan secepat mungkin.
"Pada minggu ini harus ada hukuman bagi semuanya baik untuk kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru yang ada di sekolah tersebut. Karena ini merupakan bentuk keteledoran dari lembaga pendidikan. Apalagi kejadian dan waktu diketahuinya cukup panjang dan hal itu sangat amat sangat disayangkan sekali," terang Sutiaji di RS Lavalette, Rabu (5/2/2020) sore.
5. Menjenguk MS
