Kabupaten Malang

Rest Area Bromo III Dibiarkan Mangkrak, Listrik Terancam Diputus PLN Karena Tak Mampu Bayar Tagihan

Gerbang Bromo III Dibiarkan Mangkrak, Listrik Terancam Diputus PLN Karena Tak Mampu Bayar Tagihan

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
WISATA BROMO - Penanda gerbang pintu wisata Gunung Bromo atau rest area Bromo Tengger Semeru (BTS) III, di Desa Wringin Anom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang itu, Minggu (2/11/2025). 

Ringkasan Berita:

SURYAMALANG.COM, MALANG - Keberadaan penanda gerbang pintu wisata Gunung Bromo atau rest area Bromo Tengger Semeru (BTS) III, yang dibangun dengan anggaran Rp 58 miliar, bakal bikin wisatawan kagum.

Sebab, proyek yang dibangun Kementerian PUPR di Desa Wringin Anom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang itu, lokasinya cukup indah karena dikelilingi bukit dan terlihat ketinggian Gunung Bromo dan Gunung Semeru.

Namun, sayangnya proyek itu seperti dibiarkan tak terurus karena setahun usai dibangun, belum dioperasional.

Itu karena belum jelas siapa penangunggungjawabnya.

Bahkan, sekadar buat bayar listrik saja kesulitan sehingga sempat akan diputus PLN karena biaya bebannya saja per bulannya bisa Rp 30 juta.

"Pemkab Malang harus segera menyelamatkan biar nggak terkesan proyek itu seperti asal dibangun saja."

"Masak, proyek sebagus itu, hingga setahun usai dibangun, dibiarkan mangkrak karena tak jelas siapa pengelolanya," ujar Ahmad Kusairi, koordinator LSM Pro Desa kepada SURYAMALANG.COM, usai meninjau ke dalam rest area itu, Minggu (2/11/2025).

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Menerjang Kota Malang, Ada 13 Pohon Tumbang, Dua Mobil Jadi Korban

Menurutnya, proyek pemberian Kementerian PUPR itu di tanah bengkok milik tiga desa, yakni Desa Wringin Anom, Gubuklakah (Kecamatan Poncukumo) dan, Desa Duwet (Kecamatan Tumpang).

Namun, dari luas 11 hektare (Ha) baru terpakai 2,5 Ha. Makanya, Kusairi mengaku nafasnya tersengal usai mengelilinginya.

Sebab, selain cukup luas, lokasinya yang ada di perengan bukit itu seperti sengaja dibikin naik turun.

Namun, konstruksi yang berkelok dan naik turun itu justru menambah keindahan deretan gedung yang berdiri menjuntai itu seakan beradu pandang dengan bukit yang mengelilinginya.

"Banyak spot bagus. Kami yakin, jika sudah dibuka, itu bikin wisatawan yang mampir ke rest area itu bakal krasan," ungkapnya.

Sebab, begitu masuk area BTS III itu, orang bisa memandang ke seluruh area itu karena posisinya dibikin paling tinggi.

Termasuk, bisa melihat ke arah parkiran yang cukup luas buat bus, mobil pribadi, sepeda motor. Itu mirip terminal namun dibikin naik turun, berkelok, yang menajubkan.

Nanti, semua mobil wisatawan diparkir di rest area itu, lalu ganti naik Jeep milik warga.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved