7 Fakta Baru Kasus MS Setelah Diamputasi, Selalu Menangis, Penyebab Jari Dipotong dan Nasib Pelaku

7 Fakta baru kasus MS setelah diamputasi, selalu menangis, penyebab jari dipotong dan kelanjutan nasib pelaku.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase
MS Siswa SMPN Malang Korban Bully 

Wali kota bersama dengan Kapolresta Malang Kota jenguk korban perundungan di RS Lavalette.

Mereka datang berkunjung sekitar pukul 16.40 WIB dan langsung segera memasuki bagian ruang anak.

Para awak media yang meliput kegiatan tersebut tidak diijinkan masuk di kamar MS.

Sekitar pukul 17.00 Wib, mereka kemudian mengakhiri kegiatan menjenguk korban perundungan itu.

Wali kota Malang, Sutiaji mengungkapkan pihaknya datang untuk menjenguk sekaligus melihat kondisi korban pasca operasi amputasi jari tengah.

"Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan penyesalan atas kejadian ini. Mengapa kejadian ini dapat terjadi di sebuah lembaga pendidikan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (5/2/2020).

6. Faktor Penyebab Bully 

Dosen Psikologi Perkembangan Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Dr Elok Halimatus Sa'diyah mengatakan banyak faktor yang menyebabkan seorang anak melakukan bullying.

“Yang paling sering muncul adalah pelaku mendapat pengalaman kekerasan yang cukup intens dalam hidupnya, terutama dalam lingkungan keluarga. Bisa jadi orang tuanya bertindak otoriter,” jelasnya.

Akibatnya, hal tersebut bisa menjadi efek domino negatif.

“Di antaranya anak terbiasa berinteraksi dengan orang lain menggunakan kekerasan, minimnya empati terhadap orang lain, mencari perhatian orang lain dengan cara membully, hingga melampiaskan emosi kepada orang lain yang nampak lebih lemah dari dirinya,” imbuhnya.

7. Langkah Menangani Korban Bully

Masih menurut Dr Elok Halimatus Sa'diyah, perundungan atau bullying di Indonesia sudah tahap mengkhawatirkan.

“Solusinya bersifat preventif, kuratif, dan rehabilitasi penting dilakukan. Semua pihak harus terlibat, baik keluarga, masyarakat, maupun pemerintah,” ujar Halimatus kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (5/2/2020).

Wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Fakultas Psikologi  UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang ini minta anak tidak menjadi pelaku bullying.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved