Kekerasan di SMP Negeri Kota Malang
Korban Perundungan di SMP Negeri Akan Pulang, Dinsos Kota Malang Tetap Beri Pendampingan
Siswa SMP negeri Kota Malang berinisial MS (13) masih trauma atas perundungan yang dialaminya.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Siswa SMP negeri Kota Malang berinisial MS (13) masih trauma atas perundungan yang dialaminya.
Kini MS masih dirawat di RS Lavalette, Kota Malang seusai menjalani operasi amputasi jari tengahnya.
“Sekarang korban masih dalam proses pemulihan. Perlahan-lahan sudah mulai membaik,” ucap Ajeng Rahayu, pendamping RS dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang.
Ajeng menceritakan selama dalam proses pendampingan, MS lebih banyak diam dan menutup diri.
MS juga sering berbicara sendiri ketika tidur dan lebih banyak mendekatkan diri kepada orang tuanya.
Sebagai pendamping, Ajeng ingin mengembalikan MS seperti selayaknya anak seumurannya, seperti mengajak ngobrol tentang hal yang disenangi, sampai mengembalikan rasa percaya diri korban.
“Kalau datang, kami akan diam dulu sampai dia merespon kami. Dia juga paham siapa kami.”
“Tapi memang dia sedikit menutup diri,” terang Ajeng kepada SURYAMALANG.COM, Senin (10/2/2020).
Tapi, kondisi MS perlahan-lahan sudah mulai stabil.
Dari awalnya yang penuh dengan ketakutan, kini sudah mulai membaik.
Dikarenakan, dalam proses pendampingan ini Dinsos yang bekerjasama dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polresta Malang Kota dan Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) menerapkan trauma healing.
Yaitu mengembalikan kondisi psikologis si anak dari yang tidak stabil menjadi stabil seperti sebelum kejadian.
“Ini pelan-pelan kami dampingi dia. Kadang juga kami ajak ngobrol,” ucap Ambar Priyandani, Kabid PPA Dinsos Kota Malang.
Rencananya, malam nanti atau besok pagi, MS sudah bisa pulang ke rumahnya usai dirawat di RS Lavalette.
Tetapi kabar tersebut menunggu dari Psikolog yang melakukan pendampingan di dalam rumah sakit.
“Ini masih menunggu kabar. Karena dari Kanit UPPA Polresta Malang Kota juga membenarkan bahwa korban sudah bisa pulang,” ucapnya.
Meski dikabarkan akan pulang, Dinsos akan tetap melakukan pendampingan terhadap MS di rumahnya.
Pendampingan itu akan dilakukan sampai MS benar-benar pulih dari rasa trauma.
“Pendampingan akan terus kami lakukan. Baik nanti di sekolah ataupun di mana sampai korban benar-benar pulih.”
“Hal yang sama juga kami berikan ke terduga pelaku. Tapi yang mengurusi mereka tim psikolog dari UPPA Polresta Malang,” tandasnya.