Berita Arema Hari Ini

Arema FC Belum Bisa 'Move On' dari Kekalahan 2-4 Atas Persebaya, Mario Gomez Singgung Soal Pressing

Arema FC Belum Bisa 'Move On' dari Kekalahan 2-4 Atas Persebaya, Mario Gomez Singgung Soal Pressing

Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Sugiharto
Pemain Persebaya merayakan gol ke gawang Arema FC di Stadion Supriyadi, Blitar, Selasa (18/2/2020). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Arema FC agaknya belum bisa "move on" dari laga melawan Persebaya Surabaya di semifinal Piala Gubernur Jatim 2020, beberapa waktu yang lalu.

Saat itu, Arema FC terbantai 2-4 dari Bajul Ijo di Stadion Supriyadi, Blitar. Kemenangan ini membawa Persebaya ke final dan juara setelah mengalahkan Persija Jakarta.

Nah, setelah kalah dari Persebaya Surabaya pada semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 itu, Arema FC langsung melakukan evaluasi.

Pelatih Arema FC, Mario Gomez, melakukan evaluasi dan beberapa catatan terkait dengan permainan timnya yang bermain dengan gaya menekan (pressing) ketat.

Menurut Mario Gomez, ketika bermain pressing, pemain Arema FC harus bisa mengontrol emosi mereka.

Kesalahan seperti lawan Persebaya, yakni ketika Jonathan Bauman memperoleh kartu merah pada menit ke-17 membuat skema permainan Arema berubah.

"Pemain sudah sadar itu kesalahan. Sebenarnya itu karena permainan agresif dari pemain Arema sendiri. Hal itu wajar untuk laga dengan tensi yang tinggi," kata Gomez.

"Jika pemain salah berpikir, satu detik kesalahan saja, semua akan berubah. Untuk itu, semua pemain tidak boleh melakukan kesalahan seperti itu lagi," ucap Gomez.

Gomez akan melakukan perbaikan terhadap gaya permainan Arema sehingga anak asuhnya tetap bermain dengan pressing ketat.

Namun, penting pula untuk mengontrol emosi, termasuk melakukan pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi terkena kartu.

"Kalau kartu kuning dalam sebuah pertandingan normal. Kartu merah merugikan kami dan itu bukan gaya bermain Arema. Jadi normal ketika latihan memang bermain pressing seperti itu," ucap Mario Gomez.

"Kami berlatih dengan pressing seperti itu. Kami akan berlatih lagi dengan gaya pressing Arema," kata dia.

Mario Gomez kini berkonsentrasi mempersiapkan Arema FC menyambut pekan perdana Liga 1 2020.

Dia kembali menegaskan keikutsertaan Arema FC di turnamen Piala Gubernur Jatim 2020 untuk melihat gaya permianan masing-masing pemainnya.

Kartu Merah Bauman

Pelatih Persebaya, Aji Santoso mengakui kemenangan Persebaya atas Arema FC juga karena faktor kartu merah striker Arema FC, Jonathan Bauman di menit 17.

Sebab, dengan unggul jumlah pemain, Persebaya yang sebelumnya tertinggl 0-1 lewat gol Johan Farizi (3) bisa samakan kedudukan lewat gol David da Silva (28), kemudian berbalik unggul secara beruntun melalui gol Mahmoud (45+2), Irfan Jaya (54), dan ditutup gol David da Silva lagi.

Sementara, Arema FC hanya menambah gol lewat Elias Alderat (73).

Arema FC bisa memperkecil ketertinggalan setelah Persebaya juga bermain dengan 10 pemain akibat Abu Rizal Mualana menerima kartu merah.

"Jujur, mereka bermain dengan 10 pemain, kami bisa mengambil keuntungan itu. Kami bisa mendominasi jalannya pertandingan lebih banyak lagi dengan 10 lawan 11, Alhamdulillah kami bisa menang," terang Aji Santoso usai laga.

Meski akhirnya keluar sebagai pemenang, Aji memastikan bahwa kemenangan laga sore ini diraih dengan tidak mudah.

Sebab, saat Persebaya unggul jumlah pemain, lini pertahanan sebaliknya tampil lebih rapat.

Aji juga menegaskan bahwa dalam sepakbola manapun, unggul jumlah pemain tidak menjadi garansi dengan mudah bisa meraih kemenangan.

"Kami lihat Arema ketika kurang orang juga melakukan pertahanan cukup rapi, susah untuk kami tembus. Tapi dengan kesabaran, anak-anak akhirnya bisa cetak gol," pungkas pelatih 49 tahun tersebut.

Usai berhasil melaju ke final, Persebaya akan ditantang Persija Jakarta, Kamis (20/2/2020). Venue pertandingan belum ditentukan.

Tetap Puas

Kekalahan 2-4 Arema FC atas Persebaya Surabaya pada semifinal Piala Gubernur Jawa Timur 2020 tak lantas membuat manajemen kecewa.

Sebaliknya, manajemen justru puas dengan peningkatan performa yang ditunjukkan Arema.

Ruddy Widodo selaku General Manager Arema mengatakan, tim tidak terlalu meratapi hasil ini.

Sebab, sejak awal manajemen menjadikan kompetisi pramusim ini sebagai ajang adaptasi dan persiapan Liga 1 2020.

Manajemen menyadari dengan perombakan besar yang terjadi Arema butuh banyak waktu untuk memaksimalkan potensi tim, apalagi kini tim didominasi tenaga-tenaga muda yang butuh banyak diasah dengan jam terbang.

"Ini kan persiapan menuju Liga 1, manajemen menyadari komposisi pemain Arema mengalami banyak perombakan hingga 50 persen lebih," ucap Ruddy.

"Makanya, kami tidak memberikan target prestasi secara teknis di Piala Gubernur Jatim ini," ucapnya.

Yang terpenting, Arema sudah menunjukkan peningkatan performa yang cukup signifikan.

Meskipun kalah, Mario Gomez dirasa berhasil mengembalikan ciri khas gaya bermain Singo Edan yang cepat, lugas, dan tegas. Gaya permainan yang sempat tidak terlihat selama lima tahun terakhir.

"Hanya, kita bisa melihat dari (pencapaian) antara pertandingan satu dua dan tiga itu, Arema memiliki rekor yang bagus. Bahkan, sempat ngobrol juga dengan beberapa manajer, mereka bilang lama Arema tidak memiliki style bermain seperti ini," kata Ruddy.

Namun, selain itu, Ruddy tetap menyadari kekalahan atas rival Persebaya pasti tidak pernah menyenangkan bagi Arema maupun Aremania.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved