Kabar Jember
Jembatan Jalur Lintas Selatan di Kencong Jember Putus Sebelum Difungsikan, Tergerus Air Sungai
Jembatan yang terputus itu berada di JLS antara Desa Kapanjen Kecamatan Gumukmas dan Desa Paseban Kecamatan Kencong.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Sebuah jembatan di Jalur Lintas Selatan Jember putus, Sabtu (22/2/2020).
Jembatan ini terputus setelah area penopang jembatan ambrol terkikis derasnya air Sungai Tanggul.
Jembatan yang terputus itu berada di JLS antara Desa Kapanjen Kecamatan Gumukmas dan Desa Paseban Kecamatan Kencong.
• Belajar Nyetir Pakai Mikrolet Berujung Maut, Tabrak Warga Surabaya di Wisata Pantai Dalegan Gresik
• Evan Dimas Menikah, Bakal Gelar Resepsi Pernikahan dan Ngunduh Mantu di Bulan Maret
• Keinginan Ashraf Sinclair Sebelum Meninggal Diungkap Ustaz, Sebut Mau Ajak Umroh Satu Keluarga
Jembatan itu berada di Desa Paseban Kecamatan Kencong.
Camat Kencong, Susmiadi membenarkan putusnya jembatan tersebut.
"Jembatan yang putus itu ada di JLS, insfrastruktur pemerintah pusat. Jalan itu masih belum difungsikan untuk lalu lalang warga, maupun pergerakan ekonomi warga sekitar," ujar Susmiadi yang dihubungi SURYAMALANG.COM melalui telepon, Sabtu (22/2/2020).
Ambrolnya penopang jembatan itu sudah diprediksi oleh Susmiadi.
Lelaki yang lama berkarir di Dinas Pengairan (sekarang berganti menjadi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air) itu telah memprediksi naiknya debit Sungai Tanggul Jumat (21/2/2020) malam mengancam jembatan tersebut.
Pada Jumat (21/2/2020) malam, ketinggian permukaan air Sungai Tanggul mencapai 3,5 meter.
DAS (Daerah Aliran Sungai) Tanggul memanjang mulai dari Kecamatan Sumberbaru, Tanggul, Semboro, sampai Kencong.
Naiknya debit sungai air menyebabkan luapan di beberapa kawasan.
Luapan itu antara lain terjadi di Desa Pondok Joyo Kecamatan Semboro. Air sungai meluap sampai ke permukiman warga hingga Sabtu (22/2/2020).
Susmiadi yang wilayah kerjanya ada di kawasan hilir (Kecamatan Kencong) juga ketar-ketir. Dirinya bersama personel instansi lain, dan relawan bersiaga hingga pukul 02.00 Wib.
"Kami memantau dan mengantisipasi untuk daerah yang rawan terdampak banjir. Beruntung tidak ada tanggul jebol, ataupun air yang meluap melewati tanggul. Sehingga warga di Kecamatan Kencong aman semalam dari banjir. Namun ketika mengetahui ketinggian air sudah 3,5 meter, saya khawatir dengan kondisi jembatan yang ada di selatan (JLS) itu. Karena kondisi kaki-kakinya sudah tergerus juga," ujar Susmiadi.
Pada Jumat (21/2/2020) malam sampai Sabtu (22/2/2020) dini hari, pihaknya tidak memantau jembatan itu.
Ternyata benar prediksi Susmiadi, penopang jembatan itu makin ambrok sampai membuat jembatan terputus.
Pada Sabtu (22/2/2020) sore, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember bersama Muspika Kencong dan perwakilan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) 8 Surabaya melakukan assessment pada jembatan JLS tersebut.
Sementara itu, pihak Polsek Gumukmas bersama pihak dari Dusun Jeni Desa Kepanjen Kecamatan dan Tim K3 / Safety Load 8 Jarit Puger memasang rambu di sekitar jembatan putus dari sisi timur atau dari sisi Jeni, Kepanjen, Gumukmas.
Petugas juga memasang tali berjarak cukup jauh dari pusat putusnya jembatan. Petugas juga menghalau masyarakat yang mendatangi jembatan putus tersebut.
“Kami memberikan imbauan kepada masyarakat agar supaya selalu waspada dan memberikan pemahaman kepada warga agar menjauhi jembatan demi keselamatan. Kami pasang papan imbauan supaya warga tidak mendekat, karena kawasan itu rawan longsor," tegas Kanit Sabhara Polsek Gumukmas Ipda Danu Prasetio.
Jembatan putus itu merupakan satu dari 16 lokasi terdampak bencana alam di Jember, mulai Jumat (21/2/2020) hingga Sabtu (22/2/2020).
Ke-16 lokasi itu berada di 16 desa dan kelurahan di delapan kecamatan. Bencana alam yang terjadi akibat hujan deras, dan angin kencang di sejumlah tempat, menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Berdasarkan data dari BPBD Jember, 840 rumah terdampak banjir, tiga rumah rusak sedang akibat tanah longsor, dua tembok pembatas perumahan roboh.
Banjir, dan tanah longsor itu terjadi akibat hujan deras mengguyur Kabupaten Jember sejak Jumat (21/2/2020) siang.