Berita Blitar
Alasan Massa Demo Bawa Kotoran Sapi ke Gedung DPRD Blitar, terkait Investasi Pemkab Akui Hati-hati
Para pendemo melakukan aksi treatrikal di gedung DPRD Kabupaten Blitar, dengan memegang kotoran sapi, sebagai simbol tercemarnya sungai.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Parmin
"Kami terharu melihat nasib mereka, apalagi sampai ditungkan dalam bait puisi. Akhirnya, kami harus menangis karena kasihan melihat nasibnya. Sementara, pemkab sampai kini lamban karena tak melakukan tindakan apapun terhadap perusahaan yang telah mencemari lingkungan tersebut," papar politisi asal Partai Gerindra.
Bahkan, lanjut dia, jika sampai perusahaan yang memelihara sapi sebanyak 7.500 ekor itu, kembali membuang limbahnya ke sungai, anggota dewan tak akan diam.
Katanya, dirinya siap bergabung bersama mahasiswa dan ribuan warga, untuk mendatangi PT Greenfields yang ada di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi.
"Kami punya massa bukan ratusan namun ribuan. Kalau sampai ada pencemaran lagi seperti kemarin, masyarakat bakal tak terima. Sebab, perusahaan itu, sudah dianggap tak bisa diajak kompromi karena menyepelekan nasib rakyat," tegasnya.
Begitu juga Adib Jamhari, anggota Komisi III dari PKB, juga tak kalah keras. Ia memberikan semangat pada pendemo itu, agar mengawal kasus dugaan pencemaran sungai, yang dipenuhi dengan kotoran sapi tersebut.
"Jika sampai kembali mencemari, kami bersama kalian semua, dan warga yang terdampak, sudah siap bergerak. Kami berjanji tak akan ada kongkalikong dengan pabrik itu," tegasnya.
Fathur Rahman, koordinator pendemo, mengatakan, dirinya sampai berdemo seperti itu karena tak tega melihat rakyat, yang jadi korban keangkuhan pengusaha.
Meski sudah tahu kalau tiap hari, masyarakat itu bergelut dengan bau kotoran sapi, namun pabrik pengelolaan susu itu seperti tak merasa bersalah.
"Karena dapat keluhan seperti itu, kami tak tega dan langsung berdemo. Bahkan, kami siap mengawalnya, sampai ada tindakan tegas dari pemkab. Namun, kalau pemkab tak tegas, ya kami berdemo lagi," tegas mahasiswa Unisba (Universitas Islam Balitar) ini.
Sedang Kepala Inspektorat Pemkab Blitar membantah pihaknya tak bertindak.
Pemkab sudah mengancam akan membekukan izinnya jika terjadi pencemaran sungai kembali.
Cuma, tak bisa grusa-grusu karena itu terkait investasi besar.
"Jangka pendeknya, saat ini Greenfields sudah membikin lagun (semacam kolam penampungan limbah) dengan ukuran lebih besar, agar tak sampai mengalir ke sungai," paparnya.